Hening
"Hey gue mau main tebak-tebakan gaiss" ucap revin. Ketua kelas MIPA1. Absurd orangnya. Humor anak ini sangat rendah.
"Apa-apa?" ucap dio exited dengan game yang akan diberikan revin.
"Siapa aja yang mau ikutan?" ucap revin
"Yang kalah traktir gue, kalo ada yang bisa jawab nanti gue kasih hadiah deh gmna? Siapa aja yang mau ikut acungkan tangan!!!" lanjut revin. Memegang spidol bor. Memang sekarang kelas mereka jam kosong. Bisa dimanfaatkan dengan keabsurd an kelas.
"Gue ikut"
"Vin gue"
"Gue jan lupa ditulis vin"
"Oke-oke jadi sepakat semua kelas ikutan ya" ucap revin menggigit ujung spidol. Jijik? Itulah revin.
"Gue enggak" semua siswa kelas mengalihkan pandangannya ke salah satu siswa yang diam dibangku dengan Paling pojok.
"Kenapa lo semua liatin gue?" ucap gadis itu sekali lagi.
"Lo ga ikut din?" tanya riri. Riri mendengus kesal temannya tidak mengikuti game absurd ini.
"Din ayolahh, dari pada lo gabut" lirih dio
"Gue ga gabut" jawab dina lempeng
"Lo dari tadi diem aja pe'a" ucap dio lebih keras karena jarak bangku nya lebih jauh.
"Gue lagi Banyak kerjaan"
"Kerjaan apa?"
"H-A-L-U" jawab dina merapatkan tangannya didada
"Eh lo halu? Lo selingkuh? Gue bocorin Kevin lo" ucap riri sambil memukul kepala dina
"Sakit bege, gue ngehalu aja gimana nanti rumah tangga gue sama kevin ya" lirih dina sambil melihat langit-langit kelas.
"Hmm nanti anak Gue mau berapa ya" tatapan dina yang masih tetap kosong kearah langit-langit kelas
"Heh BLO'ON ga usah ngehalu" revin menggebrak meja dina. Dina tersentak hampir jatuh kebawah.
"Siapa yang ngehalu vin?" ekspresi dina yang membuat seantero kelas ingin membunuh nya sekarang juga.
"E-L-O!!" dio teriak tepat di pinggir dina.
"Eh sat, telinga gue nanti pecah, lo mau ganti?"
"Bukan telinga din, telinga ga bakalan pecah, tapi gendang telinga" ucap riri sambil mengibas-ngibas rambutnya.
"Gue ga halu yo, gue dari tadi dengerin revin kok"
"Hey gaiss Bunuh itu dosa ga si?" sekarang revin yang teriak. Mendapat perhatian dari makhluk MIPA1
"Ga dosa vin"
"Jangan dibunuh vin, nanti s kevin bisa mutilasi lo vin"
"Dosa vin"
"Kenapa si kalian malah ngomongin bunuh-bunuhan!! Siapa yang dibunuh? Udah jelas bunuh itu dosa, masa kalian ga tau si!! Kalian kan udah gede!!!" ucap dina lempeng. Yang membuat kelas semakin sebal. Termasuk riri.. Kenapa dia bisa memiliki sahabat seidoy ini.
"Balik ke topik, din lo mau ikutan tebak-tebakan ga?" ucap dio dengan penuh penekanan sabar.
"Hm apaya, males yo"
"Tapi kalo nanti gue menang lo sama revin harus mentraktir gue. Oke?" ucap dina membuat revin dan dio melongo
"Kok gue si?" ucap revin lebih mendekat kearah dina
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Being Love
Fiksi Remaja----()---- "Hate the sin, love the sinner." - Mahatma Gandhi Kalimat itu mewakili perasaan seorang gadis cantik dan pria badboy... Dina fauziah keturunan keluarga Wijaya pemilik SMA Taruna wijaya... Gadis berparas cantik ini selalu menjadi incara...