28 - Teror lagi?

42 8 5
                                    

HAPPY READING GUYS
-
-
-
-
jangan lupa tinggalkan jejak:)


"DINAAA!!!" teriak riri dari ambang pintu

"Apaan sih lu, berisik banget!" ucap dina, menutup kedua telinganya

"Dari mana aja lu, Din???" tanya riri

Setelah kejadian di pesisir pantai itu, Riri dkk tidak menemukan keberadaan Dina. Mereka pikir, Dina benar-benar mencari cogan di pantai. Riri dkk kembali ke villa sekitar pukul 4 sore. Namun, tidak menemukan sosok Dina di sana.

Dan sekarang, Dina kembali pukul 7 malam. Siapa yang tidak khawatir melihat keadaan Dina saat ini? Rambut acak-acakan, tidak menggunakan alas kaki, memar di tangan, yang membuat Riri semakin cemas dengan keadaannya.

"RIRIIII!!!!" teriakan dari dalam villa, membuat Riri dan Dina menutup kedua telinganya

"Apasi lu, sat." tanya Riri, melihat Satria menuruni anak tangganya dengan tergesa-gesa

"Aaa aanu ee ituu, ap- eh Din, lu dari mana aja?" tanya Satria yang baru menyadari keadaan Dina di hadapannya

"Apasi lu, lebay!" tepis Dina

Dina langsung masuk kedalam kamarnya, tanpa mendengarkan ocehan Riri dan Satria di sampingnya

---

"RYANN... LISA.... RIZKY... IVAN....!" teriak seorang wanita di ruang tamu

"Kenapa tan?" tanya Rizky tergesa-gesa dari dapur

Keempat manusia itu langsung menghampiri wanita itu, kondisi wanita itu sangat cemas, keringat membasahi tubuhnya

"Aa-anu ii-ituu buu-ndaa aa-" ucapan Lina terpotong oleh Ryan

Ryan mengambil minum di atas meja, dan memberikannya pada Lina

"Minum dulu bun," ucap Ryan memberikan satu gelas air mineral

"Te-teri-terima kasih," ucap Lina gagap

"Kenapa bun?" tanya Ryan to the point

"Bunda sama ayah besok harus ke luar negri, ada pekerjaan di sana. Jadi, sekarang atau besok kita kembali ke Jakarta!" ucap Lina

"Kirain ada apa ck," ucap Rizky dan langsung menaiki anak tangganya menuju kamarnya

"Ihh ibuu kok bikin kesel sih, kirain ada apa." ucap Lisa mengerucutkan bibirnya

"Ryan, kamu mau kan besok kita pulang ke Jakarta?"

Ryan tidak menjawab pertanyaan dari Lina, ia langsung masuk kedalam kamar

"Bu, kenapa harus ngedadak sih," ucap Lisa

"Ibu juga gatau, 20 menit yang lalu ibu dapat kabar seperti ini," ucap Lina

"Ibu yakin, Ryan pasti marah sama ibu," lirih Lina

"Sabar ya bu, nanti Lisa bantu jelasin sama Ryan," ucap Lisa

"Makasih Lisa," Lina mengelus-elus puncak rambut Lisa

Skip

"KENAPA?"

"BUN KENAPA BUN! BUNDA! BUNDA, AKU BISA SEMBUH KAN? BUN, JAWAB BUN!!" teriak pria di dalam kamar

"AKU CAPE BUN!"

"BUN DENGER GA SIH!! AKU TU CAPE!! AKU BISA SEMBUH KAN?!" teriak pria itu lebih kencang

"Sa-sabar nak, bunda yakin kamu akan sembuh, sabar ya," lirih wanita paruh baya itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate Being LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang