26 - PENCULIKAN

32 15 1
                                    

"DINAA! LO DIMANA AJA, GUE KHAWATIR SAMA LO!" teriak riri

Riri dkk mengira jika dina sudah kembali ke villa. Namun, nihil sosok dina tidak ada di villa. Riri dkk merasa bersalah sudah meninggalkan dina sendirian ditaman.

"Apa si lo, gue baik-baik aja kali. Gausah lebay!" sinis dina, menepis tangan riri

Dina masih kesal? Iya. Bagaimana tidak? Ia ditinggal sendirian ditaman. Dan ia belum sepenuhnya mengenal daerah ini. Jika ia tersesat bagaimana? Kan berabe

"Santai ae ri," sambar dizra dari arah dapur

"Pala lu santai! Temen kita ditaman sendirian, dan lu? Lu bilang santai ae? Ga waras lu?" ucap zyzy

"Wesss, tenang dulu!" ucap satria menarik tubuh zy, untuk kembali duduk disampingnya

"LEPASIN!" teriak zy

"Sans kali, zy." ucap reza

"STOPP!!! gue lagi cape. Jadi, gue mohon, lo semua jangan ribut dulu." lirih dina

"Maaf din. Kita kekamar aja yuk!" ajak riri, dan mendapat anggukan dari dina

"Lepasin tangan lo!" ketus zy, satria masih memegang pundak zy

"Gamau" elak satria

"LEPASIN!" zy mulai berontak

"LEPASIN!!" teriak dizra

"Kenapa lo? Kesambet apaan? Ngebelain zy?" tanya satria menggoda

"Lo mah gatau aja sat, kadang orang yang sering musuhan itu..... Emmmm.... Suka jodoh" ucap reza

"Lepasin ga lo?" ucap zy

"Gamau" lagi, dan lagi. Satria tidak mau melepaskan pundak zy

Tiba-tiba

Brak!

Dizra mendorong tubuh satria sampai terjatuh, ada apa ini? Dizra membela zy.

"Apa-apaan lo?" reza terkejut melihat apa yang dilakukan dizra

"Diem lo!" ketus dizra

"Lo, kenapa sih, diz?" tanya satria berusaha berdiri

"Lo yang apa-apaan! Tadi zy udah minta lepas, tapi lo ga lepasin dia!" ucap dizra menunjuk satria

"Lo ikut gue!" ucap dizra, menarik tangan zy keluar

Sekarang dizra dan zy berada di taman belakang villa, keadaan sudah mulai larut malam. Dizra dan zy duduk di  kursi kayu, yang berada di sana. Tidak ada yang memulai pembicaraan, keduanya sibuk dengan pemikiran nya masing-masing.

"Lo ngapain ngajak gue kesini?" tanya zy, memecahkan keheningan keduanya

"Gatau."

"Cape gue ngomong sama lo, mending gue masuk aja." ucap zy sambil berdiri

"Eh tunggu!" ucap dizra pelan, sambil mencekal pergelangan tangan zy

"Paan?"

"Emm gue mau ngomong."

"Apaan?"

"Gu-gue suka sama lo!"

Zy menganga dengan ucapan dizra. Namun, zy juga tidak dapat membohongi perasaan nya sendiri. Ia sudah lama menyukai dizra, dan sekarang? Dizra menembaknya.

Zy mencoba mencari kebohongan dari mata dizra. Namun, nihil tidak ada sedikit pun kebohongan di matanya.

Dizra menghela napas kasar

Hate Being LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang