19. Panic Of The Kiss

1.7K 230 25
                                    

Sudah hampir satu bulanan ini kehidupan Hyunjin berantakan, sebelumnya juga sudah berantakan dan sekarang jauh lebih berantakan.

Semua akses buat menghubungi Ryujin diblock. Sekalipun Hyunjin mengganti nomornya tetap saja Ryujin langsung memblokirnya.

Tapi Hyunjin gak mau mundur gitu aja, dia selalu memantau gerak gerik Ryujin, walaupun hanya bisa melihatnya dari jarak jauh, entah itu diluar tempat kost Ryujin, sekolahnya bahkan tempat kerja Ryujin yang sekarang.

Hyunjin juga sudah benar-benar lost Contact dengan Yeji, sekalipun mereka satu kelas. Mereka terlihat seperti orang yang tak saling mengenal.

Seperti hari ini Hyunjin sedang berada diluar sekolah Ryujin tentu saja Hyunjin berada didalam mobilnya agar Ryujin tidak bisa melihat keberadaanya. 

Jelas Ryujin tau kalau Hyunjin sedang memperhatikannya dari kejauhan. Hanya saja Ryujin berpura-pura tidak melihatnya.

Dan Ryujin muak dengan semua sikap Hyunjin seperti itu.

"Gimana ya caranya biar kak Hyunjin menjauh dari gue ?" batin Ryujin.

"Pak supir gak bisa jemput katanya, lagi nganter mama soalnya" celetuk Hyunsuk yang rencananya akan pulang bersama Ryujin.

"Yaudah naik angkot aja, kalo gak naik taxi gitu" sahut Ryujin.

Setela putus dari Hyunjin, Ryujin lebih dekat dengan Hyunsuk. Tapi entah kenapa Ryujin belum bisa mencintai Hyunsuk sedikitpun. Walaupun terdengar bodoh hati Ryujin tetap berada pada sosok bajingan Hwang Hyunjin.

"Taxi aja mending, tapi sebelum pulang mampir cafenya kak Heejin ya gue mau numpang makan disana, hehehe" ujar Hyunsuk.

Ryujin tersenyum, sesekali melihat kearah mobil Hyunjin yang tak kunjung pergi dari sana.

"Hyunsuk"

"Ap...."

Ryujin mencium bibir Hyunsuk tanpa izin bahkan aba-aba sedikitpun. Mungkin dengan cara ini Hyunjin akan berhenti memata matai dia. Begitu pikir Ryujin.

Tak disangka Hyunsuk membalas ciuman dari Ryujin. Dan mereka terbawa suasana.

Ryujin mendorong bahu Hyunsuk agar menjauh darinya. Mengingat disini masih diarea sekolah, walapun keadaan sudah sepi dan tidak mungkin lagi siswa yang berada disana kecuali mereka berdua. Tapi tetap saja disana masih ada satpam dan CCTV.

Pipi Hyunsuk merah, badannya mendadak panas dan lemas.

"Tuh ada taxi Hyun" kata Ryujin agar mengusir kecanggungan sambil memberhentikan taxi tadi.

Mereka berdua mulai menaiki taxi. Tidak ada yang membuka pembicaraan. Sampai supir taxinya bingung sendiri.

Ryujin bego ! Kenapa lo main nyium anak orang sih, keluh Ryujin dalam hati sambil memukul mukul kepalanya sendiri.

Gue tadi habis ngapain ? kalo besok gue dipanggil BK gimana ? Batin Hyunsuk

"Eummm gue gak jadi deh kecafe kak Heejin nya mau langsung pulang aja, gue mendadak gak enak badan" ujar Hyunsuk.

"Yaudah gue juga langsung pulang aja" sahutnya.




📌





Seungmin memasuki sebuah bar dengan rasa malas, seumur umur dia belum pernah ketempat laknat seperti  ini.

Kalau saja salah satu temannya yang bekerja disana tidak menelfonnya, Seungmin tidak akan datang kesini.

Mata Seungmin tertuju pada cowok yang sudah tidak berdaya dimeja paling ujung.

"Lo mau jadi apa sih mabuk-mabukan begini hah ?" tanya Seungmin kesal, dilihatnya ada 4 botol alkohol yang sudah kosong. 

"Hyunjin !" seru Seungmin sambil membangunkan sahabatnya itu.

"Gue mau jadi bajingan" jawab Hyunjin dengan wajah merahnya.

"Tanpa lo minum beginian juga lo udah jadi bajingan jin"

Hyunjin tertawa "Bener juga ya, makanya Ryujin udah gak mau lagi sama gue" ucapnya sambil meraih gelas berisi alkohol namun Seungmin dengan cepat merebutnya.

"Kalo lo mau dapetin Ryujin, lo berubah. Ubah sikap lo yang buruk itu, bukan malah begini. Gak guna yang ada ngrusak diri lo sendiri" nasihat Seungmin.

"Semuanya udah gue lakuin, gue udah berusaha jadi orang baik, gue selalu nahan emosi gue mati-matian. Tapi nyatanya Ryujin lebih milih bocah ingusan itu. Bahkan mereka ciuman didepan mata kepala gue sendiri" jelas Hyunjin.

"Maksud lo Hyunsuk ?"





Sementara itu.

"Halo Guanlin" ucap Hyunsuk dari sambungan telfon.

"Apa-apaan udah jam 12 malem lo nelfon gue ?" jawab Guanlin.

"Gak papa gue cuma pingin nelfon lo"

"Lo waras gak sih Hyun sumpah gue takut kalo lo begini"

"Tenang aja gue bukan elang kali, gue normal"

"Ya terus lo mau apa ? Gue kan curiga, efek kelamaan jomblo sih" omel Guanlin.

Hyunsuk ketawa-ketawa sendiri denger Guanlin ngomel-ngomel.

"Gue mau tanya sesuatu"

"Apaan ? Gue udah ngantuk banget ini"

"Kalo tiba-tiba cewek nyium cowok itu tandanya apa ?"

"Sange"

"Serius anjing"

"Jadi lo beneran baru dicium sama cewek ? Siapa ?"

"Rahasia negara itu, lo tinggal jawab pertanyaan yang tadi"

"Halah gak asik lo, gimana ya  ? Gue juga bingung sih. Ya dari sudut pandang gue si cewek itu berarti suka sama lo Hyun, ya lo tau sendiri lah cewek itu gengsinya gede. Tapi ini malah nyium lo, kalo gak suka apaan coba ?" jelas Guanlin.

Hyunsuk senyum, kemudian meminum segelas air yang ada disampingnya "uhuk uhuk uhuk" tiba-tiba dirinya tersedak.

"Eh lo kenapa ?" tanya Guanlin.

"Gak tau nih tiba-tiba aja gue kesedak"

"Berarti ada yang lagi ngomongin lo Hyun" kata Guanlin.

Toxic Relationship [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang