2. Who is ?

2.8K 350 44
                                    

Sekarang Ryujin sedang berfikir keras, jika dia hanya mengandalkan uang dari ibunya yang hanya bekerja menjadi Tenaga kerja diluar negri itu tidak akan mencukupi biaya sekolahnya.

Ditambah lagi setiap ibunya menstransfer uang untuk keperluan sekolah Ryujin, ayahnya selalu mengambil uang itu untuk keperluan pribadinya.

Berkali-kali Ryujin mengganti kartu kreditnya, berkali-kali pula ayahnya bisa meretas dan menggasak uangnya.

Bisa saja Ryujin meminta uang pada Hyunjin, dan Hyunjin sendiri selalu menawarkan bantuan untuk pacarnya itu tapi Ryujin selalu menolaknya. Dia gak mau dianggap sebagai cewek yang hanya mau terhadap harta Hyunjin. Karena Ryujin menjalin hubungan dengan Hyunjin karena dia benar-benar mencintai Hyunjin dengan tulus.

Satu-satunya cara adalah Ryujin harus mencari kerja part time. Dan Ryujin yakin Hyunjin tidak akan mengizinkannya.

"Chenle" panggil Ryujin pada teman sekelasnya.

"Iya kenapa ?" jawabnya.

"Restaurant lo kan banyak tu ? Ada lowongan pekerjaan gak ?" tanya Ryujin.

"Kurang tau sih, tapi kayaknya ada deh. Kerabat lo ada yang mau cari kerja ?"

"Bukan, gue yang lagi butuh kerja le"

"What the hell Ryujin ? You are study , you're task only for studying not work" sungut Chenle.

"I know but my life not like you, please help me" Ryujin memohon.

"Okay, nanti gue kabarin ya kalo udah fix ada loker. Dan gue usahain gue bakal cari pekerjaan yang ringan-ringan aja buat lo"

"Huaaa Thankyou crazy rich chenle" sahut Ryujin sambil memeluk Chenle.

Kemudian terdengar suara deheman dari seorang cowok, Ryujin dan Chenle seketika menengok dan ternyata dia adalah Hyunsuk sang ketua kelas.

"I need to speak with you" kata Hyunsyk sambil menunjuk Ryujin.

"Me ?" tanya Ryujin menunjuk dirinya sendiri. Hyunsuk menganggukan kepalanya.

Ryujin mengikuti cowok bertubuh tinggi itu, Ryujin pikir mungkin cowok itu lebih tinggi dibanding dengan Hyunjin.

Hyunsuk berdiri pada balkon didepan kelasnya.

"Ada apa ?" tanya Ryujin.

"Bulan ini lo udah absen selama 6 kali, lo kenapa si ?" tanya Hyunsuk tanpa bertele tele.

"Bukannya selama ini gue selalu ngasih surat izin karena sakit ya ? Apa kurang jelas ?" 

"Masalahnya lo gak pernah nyertain surat izin dari dokter juga, ya gue curiga lah" sahut Hyunsuk dengan nyolot.

Ryujin jadi sewot sendiri "Emang guru BK ada protes gitu sama lo ?"

"Ya gak juga sih"

"Yaudah kalo gitu, lagian gue kalo sakit gak pernah kedokter jadi gue gak ada tuh surat izin dari dokter"

"Lo sakit apa ? Sakit gara-gara abis berantem ?" tebak Hyunsuk sambil menunjuk lengang Ryujin yang terdapat beberapa memar.

Shit, Ryujin lupa kalau hari ini dia memakai seragam lengan pendek. Disekolah Ryujin memang diperbolehkan untuk memakai seragam lengan pendek maupun panjang. Biasanya Ryujin memakai lengan panjang jika dia habis dipukuli oleh ayahnya untuk menutupi bekas pukulan. Tapi hari ini Ryujin bener-bener lupa.

"Lama-lama lo kayak admin lambe turah ya ? Kepo dan suka nyinyir". seru Ryujin meninggalkan Hyunsuk.

Ini kali pertama Ryujin berbicara dengan Hyunsuk, tapi siapa sangka ternyata Hyunsuk itu cowok yang tergolong dalam kategori NYINYIR. 

Disisi lain Hyunsuk sedang merutuki dirinya sendiri.
"Kenapa si? Tinggal bilang gue khawatir aja susah banget" gerutu Hyunsuk.




📌





"Kita mau apa sih kak kesini ?" tanya Ryujin pada Hyunjin yang sedang memilih-milih barang disalah satu toko ternama yang menjual perlengkapan rumah.

"Belanja"

"Iya tau, maksudnya mau belanja buat apa ?"

"Gue mau ngedekor ulang apartemen gue" jawab Hyunjin.

"Bukannya baru dua bulan kemarin apartemennya dirubah jadi monocrome ya ?" tanya Ryujin,  Hyunjin memang sering mendekor ulang apartemen nya karena Hyunjin sendiri mengambil jurusan arsitek dikampus. Jadi ya Hyunjin bisa dibilang jago dalam hal ini.

Hyunjin berdecak "Kemarin kata temen gue apartemennya mirip sama tai cicak, gak terima lah gue"

Ryujin ketawa, dia merasa gemas ketika melihat Hyunjin bertingkah marah seperti ini.

Hyunjin sedang memilih rak buku, sedangkan Ryujin sedikit agak jauh berada dibelakang Hyunjin. Sampai ada sosok cowok yang menabrak Ryujin hingga terjatuh.

Bukannya meminta maaf, malah bentakan yang Ryujin terima dari cowok tadi.

"Lo bisa jalan gak sih ? Main nabrak aja. Baru kaya gitu aja udah jatuh, lemah banget !" cerca cowok tadi.

Hyunjin yang mendengar makian itu langsung menghampiri Ryujin dan membantunya untuk bangun.

"Ada yang sakit gak ?" tanya Hyunjin panik.

"Pinggang gue rada sakit sih kak gara-gara kebentur troli, tapi gak papa kok"

"Gak papa nya gimana ?"

Hyunjin langsung meraih kerah baju cowok tadi membuatnya ketakutan.

"Jelas-jelas lo yang nabrak cewek gue ya, jangan pikir gue gak lihat. Gue lihat semuanya dari layar CCTV !" ujar Hyunjin sambil menunjuk layar CCTV yang ada didepan mereka.

"Udah kak, gue gak papa kok. Beneran deh" lerai Ryujin.

"Lo Hyunjin kan ?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Hyunjin, cowok tadi malah berbalik tanya.

"Iya gue Hyunjin, tapi sayangnya gue gak tau lo siapa dan gue juga gak mau tau".

"Gue Lino kating lo" jawab cowok tadi dengan sorot mata berbinar.

"Gue gak peduli, mau lo kating gue kek atau apalah, jangan pikir gue bakal takut sama lo !"

"Oke oke gue ngaku gue salah, ini cewek lo ? Gue kira Yeji itu cewek lo soalnya kalian deket banget kalo dikampus" ucap Lino sengaja memperkeruh keadaan.

"Bitch !" umpat Hyunjin meninggalkan Lino sambil menarik Ryujin untuk menjauh.

Ryujin menghentikan langkahnya.

"Yeji siapa kak ? Selingkuhan lo yang keberapa ?" tanya Ryujin sarkas sukses membuat Hyunjin bungkam 1000 kata.

Toxic Relationship [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang