Prolog

6.3K 467 55
                                    

Selamat datang, selamat membaca cerita ku ini. Koreksi ya kalau ada typo.

Enjoy

*****

Yeji menatap nanar dua orang yang sedang tertawa didepanya. Hah, dia menghela nafas berat melihat pemandangan didepanya. Kekasihnya- Lee Jeno sedang bermesraan dengan Park Siyeon yang notablenya sahabatnya sendiri. Gila memang, tapi itulah kenyataan.

Yeji merogoh kantung seragamnya, mencari handphone untuk menghubungi seseorang.

Lee Jeno

Jen, kamu dimana?|

|Ini lagi main dirumah Soobin,
|Kenapa?

Beneran kerumah soobin?|

|Iya beneran yang ga boong,
|Kamu kenapa sih?

Gapapa|

|Abis ini aku kerumah kamu deh.
|Siapa tahu kamu kangen, hehe

Gausah aku ga mood|

|Ga terima penolakan
|pokoknya abis ini aku kerumah kamu
Read

"eh ji, udah selesai cari bukunya?"

Yeji menoleh ke sumber suara, mendapati Soobin berdiri sambil menenteng dua buku pelajaran. Ya Yeji memang sedang bersama Soobin, dan alasan Jeno tadi? Sudahlah Yeji malas membahasnya

Yeji mengeleng kecil,

"Tiba-tiba ga mood nih, pulang yuk,"

"Lho tadi semangat mau cari novel," Soobin bertanya bingung, lalu tak sengaja pandanganya mengarah kedepan, soobin tahu kenapa tiba-tiba Yeji kehilangan moodnya,

"Ah gua tahu, yaudah gua bayar dulu bukunya."

Soobin berjalan kekasir diikuti Yeji yang berjalan sambil menunduk,

"Yuk, ga mau makan dulu ji? Kan belu-"

"hiks"

Ucapan Soobin terpotong karena tangisan Yeji,

"eh ji jangan nangis dong, ntar gua dikira ngapa-ngapain lo lagi," ucap Soobin panik

"Mau pulang aja bin," jawab Yeji lesu sambil mengusap matanya yang basah

"Yaudah ayo" ajak Soobin

Mereka berdua berjalan menuju parkiran. Selama perjalanan keduanya sama-sama tak berbicara. Antara Yeji yang moodnya sudah kacau atau Soobin yang bingung.

20 menit perjalanan motor Soobin sampai didepan rumah Yeji.

"Ji udah sampai," Soobin menepuk pelan kaki Yeji, ia tahu selama perjalanan Yeji terus melamun untung saja gadis itu tadak sampai jatuh.

"eh? Maaf bin" kata Yeji yang kemudian turun dari motor,

"Makasih ya bin," tanpa menungu balasan Soobin, Yeji berjalan menuju gerbang,

Belum sempat Yeji membuka gerbang teguran Soobin membuat Yeji mengurungkan niatnya,

"Ji,"

Yeji menoleh dengan tatapan yang mengatakan "apa lagi sih bin?"

Sambil tertawa kecil Soobin berkata, "Helmnya gua dilepas dulu dong,"

Tangan Yeji menyentuh kepalanya memastikan apa yang diucapkan Soobin benar. Sambil berdecak Yeji melepas helmnya dan dikembalikan kepada Soobin.

"Nih makasih,"

"Makanya fokus dong dimana sih lo," ucap Soobin sambil menerima helmnya,

"Iya iya, udah sana buruan pulang,"

Mendengar usiran Yeji, Soobin langsung menghidupkan mesinya,

"Duluan ya, jangan kangen" canda Soobin dan berlalu dari hadapan Yeji.

Setelah perginya Soobin, Yeji segera masuk kedalam rumah. Yeji melihat sebuah motor yang terparkir depan garasi.

"Dari mana aja kamu?"

Yeji menghela nafas, baru saja menapakan kakinya diruang tamu dia mendapati Jeno duduk sambil nenatapnya tajam.

"Dari gramed Jen,"

"Dari gramed apa pacaran hah!"

Ya Tuhan, ingin rasanya Yeji meneriaki Jeno. Tapi mood Yeji sedang jelek untuk meladeni Jeno.

"Aku lagi ga mood berantem jen, mending kamu pulang aja kita omongin besok ya," Yeji mencoba bersabar menghadapi sikap Jeno.

Perlu kalian ketahui bahwa seorang Lee Jeno merupan seorang yang tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Oh jadi kamu ngusir aku ngusir aku,"

"Bukanya gitu jen ka-"

"Mau ngomong apa lagi ha!"

Bukanya membalas omongan Jeno, Yeji malah menangis dan berjongkok. Yeji sangat lelah menghadapi sikap Jeno.

"Aku hiks cape Jen"

Tatapan Jeno melunak, ia memilih berjongkok juga dan menarik dagu Yeji supaya menatapnya. Dapat Jeno liat wajah Yeji yang penuh dengan air mata. Lelaki itu menarik Yeji kedalam pelukanya, gadis itu semakin menangis keras diperlakukan seperti itu.

"shutt, udah jangan nangis lagi. Maafin aku ya udah nuduh kamu yang engak-engak." Jeno mencoba menenangkan Yeji sambil sesekali mengusap pungung gadis itu,

Yeji merasa moodnya sedikit membaik, dia mengangukan kepalanya dipelukan Jeno.

"Makasih ji, Aku sayang banget sama kamu," ucap jeno sambil menciumi puncak kepala yeji,

Tanpa mereka sadari, dilantai 2 Hwang Hyunjin-sandara kembar Yeji menatap mereka dengan tatapan datar. Hyunjin menghela nafas pelan,

"Yeji bego," ucapnya yang kemudian masuk kedalam kamar setelah melihat drama picisan dua makluk itu,

*****

Haii, terimakasih sudah membaca cerita pertama ku di wattpad. Maaf kalo masih kurang karna disini aku juga masih belajar.

Dan aku tahu, kalian pasti mengerti bagaimana cara menghargai cerita ku ini.

Broken || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang