chapter 2: my type

484 40 1
                                    

Warning: typo, jalan cerita yang gaje etc..

Jennie kim menatap langit-langit rumahnya, matanya tak bisa diajak tidur. Bagaimana bisa tidur kalau disebelah kanan ada appanya yang sedang mengorok keras, dan di sebelah kiri ada oemmanya yang sesekali ngelindur gaje.

Jennie menghela nafas sebal, mana pikirannya selalu inget kejadian tadi dengan pria asing yang sekarang sedang tertidur di rumahnya.

Jennie kembali mengingat awal mula pertemuannya dengan pria asing itu.

Malam itu jennie tengah selesai makan malam bersama oemma dan appanya, pun dia sudah membereskan sisa makan mereka. Biasanya dia akan langsung ke kamar tidurnya tapi, malam itu dia ingin melihat langit malam yang sedang ditaburi ribuan bintang yang berkerlap-kelip sungguh indahnya.
Sebenarnya jennie biasa melihat pemandangan langit malam lewat jendela kamarnya di lantai 2 tapi entah kenapa dia memilih berjalan keluar rumah. Mungkin tuhan ingin dia menolong seseorang..

Hati jennie sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Dia baru saja mengalami percintaan yang menyakitkan. Cintanya bertepuk sebelah tangan..huhuhuhu

Jennie lekas berjalan keluar menggunakan jaket tebalnya. Berjalan ke depan rumahnya dengan jalanan yang sepi.
Dia menengadahkan wajahnya ke langit gelap. Meresapi keindahan langit malam ini. Dan ternyata benar.. tuhan sedang meminta jennie untuk berguna bagi sesamanya karena beberapa saat kemudian dia mendengar derap kaki cepat dan tibalah didepannya seorang pria asing dengan wajah lebam dan berdarah. Mereka saling menatap beberapa saat.

Jennie terkesiap saat pria asing itu tiba-tiba memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jennie terkesiap saat pria asing itu tiba-tiba memeluknya.

" hei..lepaskan!."
Jennie berusaha menjauhkan tubuh pria asing itu darinya.

" diam..atau aku akan mati!."

Mata jennie terbuka lebar, apa sih maksud pria asing ini?
Tak lama jennie mendengar suara ribut-ribut dari arah pria ini datang. Segerombolan pria dengan membawa kayu, seperti mencari seseorang. Sempat salah satunya melihat ke arah jennie yang tengah memeluk pria asing. Namun gerombolan pria itu memilih melanjutkan langkah mereka.

" hufftt.. semoga keputusan appa dan oemma untuk membiarkan pria asing itu disini adalah keputusan tepat. Bagaimana jika pria itu adalah buronan polisi, atau penjahat atau... psikopat?!.. oh andwae!."

Pikiran-pikiran itu hadir dikepalanya dan membuatnya waspada akan keadaan sekitar. Tak ayal rasa kantuknya menghilang entah kemana. Sebenarnya jennie punya kamar sendiri tapi appanya menyuruh jennie tidur bersama mereka karena takut pria asing itu melakukan sesuatu pada putrinya. Walaupun oemmanya bersikeras membiarkan jennie tidur di kamarnya, kalau pria asing itu melakukan sesuatu yah biarkan saja. Nantikan mereka akan punya alasan untuk menikahkan jennie dengan pria asing itu. Tak ayal jennie lebih memilih mengikuti perintah appanya dibanding oemmanya yang matre.

F4 OR F FOR??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang