Chapter 2.

6.5K 710 9
                                    

Aku segera menghampiri Senator Lee sesaat setelah mendapat sinyal dari Sona. Benakku masih dipenuhi oleh pria berambut merah ceri tadi. Aku bahkan tak bisa menghilangkan tatapan maniknya yang menenggelamkan dan indah dari ingatanku.

Mataku bergulir ke sana kemari, mencari di mana pria itu sebelum kembali ke Senator Lee. Seharusnya dengan rambutnya yang berwarna merah, dia tak sulit ditemukan. Namun senyatanya, dia sudah tak berada di dalam kerumunan.

Yah, mungkin memang pertemuan kami hanya sebatas itu. Kadang kala ada seseorang yang kita temui hanya untuk sekali seumur hidup. Dan si pria berambut ceri merupakan salah satunya, walaupun aku sangat ingin bertemu dengannya lagi. Kurasa aku harus menerima kenyataan bahwa aku tidak akan melihatnya lagi.

Sayang sekali.

Aku mempercepat langkahku menuju Senator Lee yang sedang berbincang dengan seseoran. Secara perlahan, aku menautkan tanganku ke lengannya, kemudian menyadarakan kepalaku di lengannya dengan cara yang paling panjang.

Senator Lee menoleh ke arahku dan mendaratkan sebuah kecupan di pucuk kepalaku. “Sayang, kenalkan ini Hyeon Ji Hyun. Dia penerus dari global electronic,” katanya.

Aku tersenyum mengulurkan tanganku pada pria berambut tembaga yang tampan dan gagah di depanku.

“Kyra.” Aku tersenyum.

Hyeon Ji Hyun membalas jabatan tanganku. “Hanya Kyra?”

Aku hanya merespon pertanyaannya dengan menganggukkan kepalaku.

“Senator Lee, anda sangat beruntung memiliki kekasih seperti Kyra, dia sangat cantik,” puji si rambut tembaga sambil tersenyum.

Hyeon Ji Hyun bisa dibilang cukup populer di negara ini, sebab dia adalah satu-satunya pewaris dari global electronic— perusahaan teknologi terbesar di sini. Semua teknologi lahir dari dalam perusahaannya, termasuk semua ponsel pintar yang digunakan oleh banyak orang di dunia ini. Tapi sayang, entah kenapa dia selalu melajang. Dan hal itu membuat dia menjadi targetku selanjutnya.

Tak ingin membuang waktu lama, aku kemudian membisikan kata-kata kepada Senator Lee dan membuatnya tak sabar dan segera menarikku keluar menuju lift.

Senator Lee selalu ditemani oleh pengawal pribadinya. Bahkan saat dia bersamaku, penjaganya pun selalu mengikuti kami, dan aku harus menyingkirkannya.

“Sayang, apa bodyguard-mu akan selalu mengikuti kita?” Aku bertanya dengan suara manja yang dibuat-buat saat kami berada di dalam lift. Aku menunjuk bodyguard itu yang berdiri di depan kami dengan daguku.

“Dia dibayar untuk menjagaku, sayang. Dia akan menunggu di depan kamar nanti,” Senator Lee menjawab sambil tersenyum.

Aku memasang wajah masam dan berbisik pada Senator Lee. “Tapi aku tak ingin jeritanku didengar olehnya. Aku malu.” Aku berusaha memasang wajah semanis dan semanja mungkin.

Kalau aku menjadi seorang aktor mungkin piala penghargaanku sudah berlusin-lusin.

Senator Lee menggaruk garuk kepalanya, wajahnya bimbang. Dia lalu menghampiri penjaganya dan berbisik padanya, aku tak bisa mendengar perkataan mereka. Aku harus berpikir cepat kalau ternyata aku tak bisa menyingkirkan keamanannya.

Aku menunggu Senator Lee berbicara dengan penjaganya dengan perasaan gusar. Aku ingin semua berjalan lancar.

Senator Lee beberapa kali melirik ke arahku yang kemudian kubalas dengan senyuman. Dia kembali mendekatiku tepat ketika pintu lift terbuka.

“Dia akan menunggu sementara tapi dia harus memastikan kamar yang kita gunakan aman,” ucapnya.

Aku mengangguk. Berhasil!

Vengeance (S1) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang