2. Bertemu Lagi

228 54 6
                                    

Aneh! Baru saja mengenal, tapi dalam sehari takdir mempertemukan kita berkali-kali.

-
-
-
-
-

SELAMAT BERHAYAL

Geo mengacak rambut frustasi, setelah beberapa menit cowok itu mencoba bicara dengan Ian, dan yang diajak bicara hanya diam memasang wajah datar.

"Lo ada masalah apa sih sama mulut? sampe susah ngomong." Cibir Geo.

"Gak ada." Jawaban singkat, padat, dan jelas. Bisa gila bicara pada ian.

Tenang Geo, tarik nafas. Hembuskan.

"Oh!" akhirnya satu kalimat pendek lolos begitu saja dari bibir Geo.

Perasaan tidak enak. Dari kejauhan, Geo bisa melihat kehebohan dari depan kelas. Pasti king chamzig school yang datang.

"Bisa napas gak?" Tanya Geo setelah Rey sampai di tempat duduk dengan napas setengah-setengah.

"Su-sah." jawab nya terbata-bata.

Kasihan. Mau masuk kelas saja perlu melewati beberapa fans yang siap menerkam. Rasanya benar benar sesak.

"Lebay." kata si kutub es.

Rey membuang pandangan ke arah lain, ia merasa mati kedinginan jika berada di dekat Ian.

Geo merebut kertas dari tangan ian dengan tarikan keras, membuat sang pemilik sedikit kaget. Tingkah nya sukses membuat Geo tertawa kecil.

"Balikin!" kata Ian mulai kesal.

"Gak!" Sahut Geo cuek. Ekting yang bagus.

"Sini gue lagi belajar!" Tangan Ian bergerak ingin merampas kertas soal fisika di tangan Geo, tapi percuma, gerakan Geo lebih cepat.

"Hm!" Ucap Geo cuek.

Ian berdecak sebal, siapa yang mengganggu ketenangan belajarnya ini benar benar menyebalkan.

"Lo ada masalah apa sama gue? aneh banget. Siniin kertas gue. Belajar! bentar lagi olimpiade!" omel Ian.

Geo menahan tawa yang ingin sekali ia ledakkan ketika menyadari ian mulai bicara panjang. Kutub es harus dipancing terlebih dahulu ternyata.

"Geo!"

Yang dipanggil hanya memasang wajah datar, memancing emosi Ian.

"Rese lo kayak cewek!" Cibir ian kesal.

Kali ini tawa Geo benar-benar meledak. Tidak tahan melihat ekspresi wajah Ian yang berubah menjadi kesal. Wajah yang biasanya datar berubah dengan mengerutkan dahi, ditambah bibir yang tidak berhenti melantunkan sebuah makian. Geo memberikan kertas soal fisika pada ian, yang di sambut cepat oleh si kutub es itu.

"Pacaran aja lo sama soal fisika!" Ucap Geo ketus.

"Daripada lo! udah jomblo gak ada kerjaan pula." Sepertinya ian tidak mau kalah.

Disamping teman-teman nya meributkan hal sepele, pikiran Rey justru tidak lepas dari cewek gila yang berani sekali melakukan aksi gila di depan umum demi menyelamatkan seseorang. Contoh yang baik, baru ini Rey menemukan cewek sebuas tadi.

Geo sedang memfokuskan diri pada buku di hadapan nya, tapi Rey mengganggu konsentrasi nya dengan memukul pensil ke meja secara berulang-ulang. "Waras gak lo?" Geo memasang wajah tidak suka.

Baru teringat oleh Rey, bahwa dia belum bercerita apapun mengenai kejadian yang dia lihat di kantin beberapa menit lalu.

"Tadi gue liat cewek yang mau gue hukum tadi pagi ngehajar 2 orang cowok sampe mengenaskan!" Ungkap Rey.

Aldarez (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang