Yang bersalah dengan bangga berbuat, dan Yang benar, dengan kepala tertunduk merasa takut. Bodoh.
-
-
-
-
-Rey berjalan diapit oleh 2 teman nya, Geo dan Ian. Saat bel istirahat berdering ketiga cowok itu berniat untuk pergi ke perpustakaan. Seperti biasa jika ketiga nya sudah bersama akan menjadi tontonan gratis dan obat cuci mata untuk para siswi Aldarez chamzig School. Bagaimana tidak? banyak alasan untuk itu.
Pertama, Geovan Dhyfza. Tampan? sudah pasti. Rambut hitam tebal yang menghiasi kepala nya, hidung mancung, bibir sedikit hitam, tubuh tinggi tegap. Oh iya, selain memiliki fisik idaman wanita, Geo juga salah satu siswa berprestasi dalam bidang Kimia. Geo bukan cowok yang sepenuhnya patuh pada peraturan, sesekali ia mencoba hal nakal meski berakhir dengan ceramah dari teman teman nya. Perlu kalian tahu, diantara Ian, Geo dan Rey, tubuh Geo lah yang paling besar.
Yang kedua, Liantico Rievan. Cowok yang di kenal sebagai kulkas berjalan, banyak gadis yang mengantri untuk menjadi pacar nya, namun disayangkan sekali bahwa Ian sedikitpun tidak tertarik pada cewek. Bukan berarti dia Homo ya, hanya saja bagi Ian pendidikan lebih penting, jika sudah bercampur pada cinta, akan menjadi berantakan. Ian sangat irit bicara kecuali pada keluarga dan sahabat nya. Cowok tampan ini sangat suka mengunyah permen karet, alis tebal, hidung mancung, tinggi tegap, dan berkulit putih lengkap dengan rambut hitam. Yang lebih unik lagi, Ian satu-satunya cowok asli indonesia. Tidak blasteran seperti teman-teman nya yang lain.
Yang terakhir, Gilbert Raeyyan Alzeldo. Dia disebut King Chamzig Aldarez School. bukan cowok biasa melainkan luar biasa, hidung mancung, tubuh tinggi tegap,sorot mata elang yang tajam, bibir tipis yang sedikit berwarna merah, lengkap dengan rambut tebal hitam berpadu coklat. Tidak lupa, bulu mata nya yang tebal dan sedikit lentik. Ditambah bonus nya, otak Rey yang lancar jaya, Dia berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik, Rey selalu menduduki posisi pertama di sekolah karena prestasi nya. Kimia, biologi, fisika, dan pelajaran lainnya sudah diluar kepala bagi Rey. Sementara di bidang non-akademik, Rey menjadi kapten basket dan memenangkan beberapa perlombaan selama 2 tahun terakhir. Siapa yang tidak terkesan saat melihat Rey? Tidak ada. Seluruh siswi mengharapkan nya, dan yang di harapkan tidak akan pernah datang. Sebab, bagi Rey, cewek itu lemah. Selain lemah fisik mereka juga lemah hati. Jadi untuk apa berurusan dengan orang lemah? Itu lah pendapat Rey.
"Benci gue sama tatapan cewek cewek sialan ini!"
Geo sudah menebak bawah Rey tidak nyaman dengan tatapan cewek cewek ganas yang seolah ingin memakan Rey hidup hidup. Geo hanya terkekeh pelan, berbeda dengan ian yang sepertinya tidak tertarik untuk ikut campur.
"Lari yok? biar gak jadi tontonan cewek-cewek rese ini." Ide bodoh yang di lontarkan Geo sudah pasti di tolak oleh Rey.
"Diem!" Si kutub es bicara singkat, bosan mendengar teman teman nya berbincang hal yang tidak penting.
Bruk!
Cewek dengan rambut panjang terurai menabrak badan bidang Rey. Rey memasang wajah tidak suka, ingin sekali memaki cewek sialan di hadapan nya.
"Lo bisa jalan gak sih?!" Bentak nya.
Divanka lagi. Ya, gadis itu berlari karna menghindar dari pelajaran olahraga. Berniat ke kantin untuk menyegarkan dahaga nya.
Divanka mendengus tidak suka melihat cowok di hadapan nya. "Lo gak punya mata? anak curut!"
Lagi lagi Rey dipanggil anak curut, ingin sekali dia menunjukkan mana anak curut yang asli di hadapan cewek gila ini. Atau jangan jangan cewek gila ini tidak pernah melihat anak curut, sehingga selalu menyebut Rey sebagai anak curut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldarez (On Going)
Ficción GeneralCewek seperti dia memang mirip singa, iya singa buas yang siap menerkam siapapun, termasuk keluarga nya. Aldarez adalah salah satu keluarga yang mempunyai tahta, kekuasaan, dan tentunya harta yang berlimpah. Tapi siapa yang menyangka, Divanka Ghresy...