Chapter 41 - Di jodohin

4.5K 162 2
                                    

Kamu masih secantik seperti dulu.

.

.

.

"Udah ngga ada lagi yang bisa aku jelasin beh."

Kalimat itu, Sovia tidak munafik jika ia memang rindu panggilan sayang yang mereka miliki saat masih berpacaran dulu. Eh tapi sekarang pun sepertinya mereka masih berpacaran. Ya, jika saja Abhie belum menjalin hubungan kembali.

"Jadi kita udah ngga ada salah paham kan?" Tanya Sovia ragu yang hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Abhie dengan lesu.

"Sekarang, apa kabar kamu?" Tanya Abhie.

"Aku baik." Sovia tersenyum seadanya, hatinya masih belum terbiasan akan kondisi ini. Tapi jantungnya masih tetap berdegup kencang. "Kamu sendiri gimana?"

"Aku baik." Jawab Abhie.

Kembali canggung terasa, mereka seperti orang asing yang tengah saling berkenalan karna urusan bisnis.

"Kemana kamu selama ini?" Tanya Abhie.

Sovi berdehem mencoba membasahi tenggorokannya yang terasa kering. "Aku kuliah keluar negri, dan aku rasa ngga perlu aku jawab di negri mana aku belajar. Selesai ambil S1 aku balik ke indo, tapi lebih milih kerja jauh dari jakarta."

"Beneran memghindar ternyata. Pantesan susah banget nemuin kamu." Ucap Abhie.

"Kamu sendiri?"

"Aku kuliah di sini, di jogja lebih tepatnya. Selesai ambil S1 aku lanjut ambil S2 dan langsung kerja ngelanjutin usaha Bapa yang terbengkalai karna mba Meta di boyong pi dah ke semarang jadi ngga ada yang urus, bapa juga udah tua." Ucapnya panjang lebar. Dan itu membuat Sovia tersenyum manis, pasalnya kini sosok Abhie tak lagi sedingin dulu, lebih banyak berbucara dan lebih banyak ekspresi yang keluar.

"Kamu- berubah ya. Banyak berubah." Ucap Sovia dengan wajah lembutnya. Ia bersyukur Abhie tak seperti kebanyakan laki-laki yang malah akan berubah menjadi sosok yang lebih parah dari sebelumnya. Kemajuan yang sangat baik.

"Semua orang berubah, sebenernya Thalita yang protes saat aku berubah jadi sosok yang lebih cuek sama sekitar." Abhie tersenyum membayangkan bagaimana kesalnnya Thalita saat ia tidak lagi memotong rambutnya yang telah panjang, kumisnya yang terlihat tebal, dan penampilan urakan tak terurus.

"Thalita ya? udah besar dia pasti sekarang." Sovia ikut tersenyum.

"Iyah sekarang dia udah sekolah. Umurnya sekarang udah hampir 12 tahun. Dan dia kangen kamu. Sama kaya aku yang kangen kamu." Senyum Sovia otomastis luntur.

....

"Ngga bisa ma, aku masih ada proyek di sini." Sovia memijat kepalanya yang pusing karna mendengar ucapan mamanya yang meminta ia pulang ke jakarta secepatnya.

"Kamu kan udah janji sama mama Sovia , kalo kamu bakalan pulang di tahun yang kesepuluh!" Ucap ibunya di sebrang.

"Ya kan tapi aku masih ada proyek mah di sini, beneran deh cuma tinggal seminggu lagi bakalan rampung." Ucap Sovia masih berusaha menyakinkan sang mama.

My Cold Possesive Boyfriend(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang