4. Perkara Event

3.9K 559 5
                                    

<17.08>
LINE

Divisi Acara Ospek

Raina
Halo gaiss
Selamat datang ya di grup ini
Grup ini berfungsi untuk mengkoordinir divisi kita
Gausah sepaneng gais, kita selow aja let it flow

Shirin
Anjay
Makasih qaqa

Mark
Thankyou sist!!

Raina
Soo kapan nih kita mau berkumpul?

Mark
Tomorrow?

Shirin
Besok aja besok

Raina
Btw gengs

Shirin
Naon?

Raina
Gue udh dikejar-kejar pengembangan konsep acara dr grand design doyong
Laknat emg tu orang
H-1 rabes hrs udh fix
Yuk segera kita buat slogan dan rundownnya

Dejun
Sabar mbak
Tuhan bersama dengan orang-orang yang sabar

Shirin
Sedep lu

Mark
Ok ok
Let's get it🔥

Doyeon
Mau dimana nih mbak kumpulannya?

Shirin
Kosan gue?

Raina
Kasian si Dejun sama mark

Shirin
Ada tempat luas di halaman depan kok
Biasanya tetangga gue kalo bawa temen2 cowok disitu

Raina
Tp beneran bisa rin?

Shirin
Bisa euy santuy

Raina
Ok disana aja ya
Pada selesai kelas jam berapss?

Doyeon
Pertanian jam 3 an kelar

Shirin
Gue jam 4 an

Raina
Mark?
Dejun?

Dejun
Jam 4 mbak

Mark
Jam 2an kak

Raina
Ok sip
Kita kumpulan di kosan shirin jam 5 ya
Shirin lgs shareloc yak besok

Shirin
Oke gengs
Ok Rain

Raina
Sip semangatss

*

"Pakai bahasa apa nih slogannya?" Tanya Shirin yang kelihatan antusias banget.

"Kak gue ketemu yang pahlawan pahlawan gitu kata-katanya!" Seru Mark dengan nadanya makin kesana makin naik

"Wah apa tuh?" Sahut Doyeon sambil memegang ponsel yang ia gunakan untuk berselancar di internet.

"Gamya mahawira" Kata Mark.

Gue menoleh, "Yang artinya?"

"Gamya itu artinya kebaikan kak and the other one, mahawira is a hero, pahlawan. Pahlawan kebaikan!" Seru Mark

Dejun terlihat manggut-manggut bareng Doyeon.

"Oke sip mantab!!" Kata gue yang blank ngga ada ide sama sekali, untuk aja anak-anak divisi gue otaknya kreatif semua.

"Di tes mbak di tes!!" Pekik Doyeon

"Maksud?" Tanya gue balik

"Mbak Rain teriak, Empathy 2020 terus ntar kita jawab gamya mahawira, gitu mbak" Ujar Dejun

"Oh oke oke" Saur gue. "Empathy 2020!!!"

"Gamya mahawira!" Pekik Doyeon, Mark, Dejun dan Shirin barengan sambil totalitas mengepalkan tangannya ke atas. Sampai beberapa penghuni kos yang lewat diselasar tempat itu pada noleh.

"Eh pssttt!!" Desis gue. "Maaf ya mbak, maaf"

"Santai kak! Semangat panitia! Tugasnya yang aneh-aneh aja" Sahut salah satu mbak-mbak yang lewat sambil terkekeh.

Dari pukul 5 sampai pukul 7, kita masih sibuk dengan aktivitas memikirkan susunan acara beserta segala sesuatunya. Gue melihat Doyeon yang udah berkali-kali kedip di depan laptop, Mark yang masih serius mikir, Dejun yang ngga henti-hentinya menyampaikan pendapatnya serta Shirin yang hanya goleran sambil nyemilin bakwan.

Gue menarik sudut bibir melawan gravitasi, ngga nyangka ternyata gini ya kerjaan panitia tuh. Capek juga, tapi ada sedikit rasa bangga yang mengikutinya.

Tiba-tiba, ponsel gue terdengar bergetar di kantung depan tas ransel gue. Lalu, gue merogoh tas untuk mengambil benda tersebut, melihat siapa yang menelepon.

Doyoung is calling

Sebelum mengangkat gue berdecak sebal dulu sambil bertanya pada hati, ngapain lagi ini?

"Halo"

"Rundownnya"

"Katanya h-1 gimana sih?"

"Gue berubah pikiran jadinya hari ini, h-2"

"Gabisa gitu dong, labil amat lo kayak bajaj"

Mendengar omelan gue dengan si penelepon, Shirin langsung ikut menguping, "Siapa?" Tanyanya tanpa suara.

"Doyoung" Jawab gue pelan.

"Halo..."

"Iyee, lagi dikerjain ini!!! Masnya ngga sabaran amat kayak perawan mau dilamar"

"Ngerjain dimana? Gue susul deh"

"Kosan Shirin"

"Pindah aja, di angkringan"

"Dih maksa, ogah!"

"Shareloc"

"Gamau tuh"

Bip
Sambungan telepon langsung dimatikan secara sepihak oleh Kim Doyoung.

"Rain, pak ketua katanya mau kesini nih" Kata Shirin sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan isi pesan Doyoung. Ternyata pindah haluan dia.

Gue hanya berdehem. "Rin, bilang aja gausah kesini gitu. Alesannya kita udah selesai" Kata gue.

"Memangnya kenapa mbak?" Ucap Dejun

"Nanti kalo dia kesini jadi tambah ribet urusannya" Geram gue.

"Iya sih bener juga"

Dengan alasan akurat yang berhasil Shirin buat, akhirnya si Doyoung ngga jadi buat ikutan kesini. Menurut gue, kalau ada Doyoung malah tambah bikin kerjaan ini mumet.

Tepat sekitar 5 menit yang lalu pekerjaan kita sebagai budak acara selesai, Shirin terlihat meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa mulai kaku, Doyeon yang langsung meraih ponsel untuk melihat akun video receh supaya dapat menjernihkan pikiran yang sempat butek akibat susunan acara dan durasi yang agak belibet. Dejun langsung mengubah posisinya dari duduk bersila menjadi berselonjor, disebelahnya ada Mark yang melakukan hal yang sama.

Gue jadi merasa kasihan sama mereka. Walaupun hanya menyusun kegiatan-kegiatan gini, ternyata perlu mikir juga. Belum kedepannya kita harus melakukan koordinasi dengan divisi lain agar event dapat berjalan sukses. Gue hanya takut, kalau gue tidak bisa melakukan hal tersebut dengan baik, nanti jadinya miskom dan malah masuk forum pers kampus dengan headline 'karena miskom dari panitia, ospek berjalan semrawut'.

Gue langsung menggeleng cepat, suka aneh-aneh emang ini otak ngelanturnya.

"Udah mbak rundownnya, tinggal juknis" Pekik Doyeon kegirangan.

"Iya udah selesai sih, tapi gatau kalo besok itu direvisi" Sahut Shirin dengan nada melemah.

"Jangan sampai lah" Timpal Dejun dengan wajah marah yang dibuat-buat

"Dude, let's calm before the storm......" Imbuh Mark.

*

Panitia Ospek!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang