Setelah jeda istirahat sekitar 15 menit untuk melaksanakan ibadah, rapat koordinasi kembali berjalan.
Si ketua lagi berbicara yang suaranya cuma sekitar 70 persen gue dengar. Gue sama sekali ngga paham ini isi rapatnya apaan.
Gue memangku dagu malas sambil memaksa diri untuk berkonsentrasi.
"Kita buat pengembangan konsep untuk setiap divisi, semua orang dapat berpendapat juga ya, tidak hanya di divisi tersebut saja. Secara berputar, dimulai dari lo, yang pake kacamata bulat" Ucap Doyoung sambil menatap lurus ke arah duduk gue. Walaupun tatapan itu hanya kelihatan dari celah kecil tapi gue yakin banget Doyoung natap ke gue. Bukannya kegeeran tapi gue malah jadi deg-degan. Gatau mau jawab apaan!?
Untuk lebih memastikan gue menunjuk diri gue sendiri sambil melempar pertanyaan, "Gue?"
Doyoung mengangguk sekenanya membuat dua orang di depan gue membuat jarak agar posisi gue bisa kelihatan.
Mulut gue udah hampir mengeluarkan suara sampai seseorang dari pojok kiri tiba-tiba teriak, "Loh kayaknya tadi belum kenalan deh!". Namanya Ten.
"Iya nih, kelewatan kayaknya. Kenalan dulu dong!" Seru yang namanya Yuta ikut menimpali
"Oke oke" Kata gue. "Nama gue Raina Ayu Mahika dari Fakultas Hukum angkatan 2018"
"Panggilannya siapa nih?" Celetuk Lucas yang duduk di ujung.
"Panggil sayang boleh ngga?" Sahut Johnny.
"Udah diem lo para fakboi, yuk mbak Raina langsung menyampaikan pendapat aja" Kata seorang cewek yang gue yakini namanya Jung Chaeyeon. Soalnya doi pernah muncul di akun #kampuscantik
Gue menggaruk rambut sebentar, berpikir keras. Berbekal secuil ingatan grand design ketua pelaksana yang sempat gue baca sekilas tadi, akhirnya gue mengeluarkan pendapat.
"Ekhem" Dehem gue untuk membersihkan tenggorokan. Grogi aseli.
"Ka—kalo dari pendapat gue, yang sempat gue pikir untuk acaranya sih ya tentang kebaikan dan kepahlawanan." Jawab gue gemeteran sambil menahan keringat yang sudah bercucuran di punggung gue.
Apalagi kini ujung mata gue berhasil menangkap seseorang yang beneran ngga asing, dia lagi natap gue sambil senyum tipis. Gue mau noleh buat memastikan, tapi karena ditatap banyak orang gue malah membuang tatapan ke langit-langit.
Sebuah fakta bahwa gue sangat tidak tahan berbicara di depan banyak orang, merasa takut dan malu jika harus menjadi pusat perhatian. Ditambah sama tatapan si orang itu. Mau cepet udahan aja rasanya.
"—Gini-gini. Bagaimana maba bisa menjadi pahlawan kebaikan serta punya sikap peduli pada sesama, nanti setiap acara yang disusun tuh harus punya nilai tersebut. Lebih gampangnya ini bisa masuk ke materi sih, nanti materi bisa mengembangkan hal ini untuk bikin penugasan. Gue sih sempet mikir, tugas kayak bikin video kebaikan gitu, mengajak melakukan kebaikan?—so far, kayak gitu sih yang ada di otak gue." Sambung gue disusul nafas lega.
"Oke good, tapi bukan itu yang dimaksudkan untuk gue dengar dari divisi acara" Respon Doyoung sambil tersenyum miring. Senyum yang sangat menyebalkan buat dilihat walaupun gue baru pertama kali lihat.
"Sabar sabar" Bisik Sakura ke gue.
Hingga petang tiba, forum tersebut baru usai. Tetapi agaknya para panitia ini belum mau buat balik, gue jadi segan juga untuk balik duluan.
Gue melihat sekeliling, masih berusaha adaptasi sambil mengamati satu persatu para anggota di divisi ini.
Tiba-tiba seseorang yang tidak asing buat gue tadi terlihat berjalan mendekat ke arah gue. Dia masih sama, kayak beberapa tahun lalu.
"Hai!" Sapanya.
Jangan lupakan juga senyum manis dengan kedua lesung pipi yang tercetak jelas di wajahnya, senyum yang selalu ia bawa kemana-mana. Senyum yang selama ini gue kagumi dan rindukan dalam diam.
"Tahan Raina. Jangan goyah. Harus kuat." Gumam gue meyakinkan diri sendiri.
Dengan kedua tangan meremat bagian samping celana kain gue berusaha untuk bersikap cool.
"Eh? Hai— hehe" Balas gue jujur sedikit tersipu namun tetap berusaha terlihat santai-santai aja kayak ngga ada apa-apa.
"Nggak nyangka bisa ketemu lo disini, apa kabar Rain?"
"Eh iya nih, baik kok. Lo apa kabar, Jae......Hyun?" Balas gue dengan volume suara pelan saat mengucapkan nama doi.
Pasalnya, walau hanya menyebut nama cowok aja udah bikin gue kembali ke ingatan beberapa tahun lalu, mau musnah aja rasanya, tapi gabisa, udah terlanjur ketemu.
"Ayo Rain lo harus cool. Jangan keliatan malu-malu gini, ayo santai santai santai. Kalem, relax, kuasai, chill aja chill!!" Batin gue bergejolak lagi."Baik-baik. Kalo diingat-ingat, terakhir kita ketemu waktu wisuda SMA kan?
Gue menjawab sambil memaksakan tawa. "Wah iya ya....."
"Tambah cantik aja Raina" Canda Jaehyun
"Biasa aja...lah"
"By the way, gue mau mastiin lagi, lo beneran inget sama gue kan?" Tanya Jaehyun lagi.
"Inget Jae. 3 tahun kita satu kelas, masa gue lupa."
"Wah sip sip. Oiya, kok lo bisa masuk kepanitiaan juga, bukannya dulu lo ngga berminat sama gini-ginian ya?"
"Ingatan lo masih berfungsi dengan baik ya ternyata" Celetuk gue membuat Jaehyun terkekeh. Hemmm ganteng.
"Kan waktu itu lo curhatnya ke gue, pasti gue ingatlah. Orang gue juga gitu dulu..."
"Gatau nih gimana gue bisa masuk ginian, singkatnya gue didaftarin asal sama temen gue si Jihan. Inget ngga si Jihan?"
"Oh Jihan yang kemana-mana suka sama lo itu?"
"Iya. Emang asal banget tuh orang, ngga kira-kira gesreknya, main daftarin orang seenaknya. Yaudah deh akhirnya gue masuk kepanitiaan ini. Dan akhirnya gue— ketemu lo lagi hehe"
"Dunia emang sempit ya, Rain. Atau jangan-jangan kita jodoh kali ya?"
"Sempit banget memang, sampai orang-orang hidupnya tuh desek-desekan kayak naik angkot."
Jaehyun tertawa lagi diikuti oleh matanya yang lekat menatap mata gue— gue yang lagi berusaha keras menutupi kesalah tingkahan diri sendiri.
Ah, Jaehyun.
Cowok mempesona berlesung pipi itu memang berhasil membuat gue berkesimpulan bahwa memendam perasaan itu adalah kegiatan yang paling seru. Dan memang tidak pernah salah, realitas tentang yang namanya rasa itu memang benar-benar ngga akan pernah hilang.
Ngga akan, meskipun usaha lo udah sekeras mungkin melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panitia Ospek!
FanfictionTentang jadi panitia ospek dan suka dukanya. "Gausah baper yang jadi panitia bukan cuma lo doang" (Kolaborasi imajinasi lokal dan NCT) ©bloomyvivi, April 2020