Chapter ini mungkin sedikit membingungkan ya hehe, maapin 👉🏻👈🏻Cuma berusaha membangun konflik aja gitu😅
*
Masih dihari yang sama hanya berselang sepuluh menit dari acara bengong kayak orang bego nungguin Doyoung balik nganter Jaemin yang pada akhirnya dia malah ninggalin gue. Mau marah tapi gajadi, yang jemput pangeran tampan soalnya. Hmm strategi macam apa ini?
Jaehyun tanpa helm, motor, dan angin, kombinasi sempurna membuat anak perawan salah tingkah meski hanya dilihat dari kaca spion.
"Kok balik ke student center, Jae? Bukannya di gedung UKM?" Tanya gue penasaran karena Jaehyun membelokkan motornya ke kiri, tepatnya ke gedung student center bukan ke gedung UKM.
"Diusir kita"
"Lah? Kok bisa?"
"Gatau gue juga" Jawabnya, gue pun hanya manggut-manggut
Sesampainya di tempat tujuan, rapat beneran udah dimulai, untungnya kehadiran gue yang dibilang terlambat banget ini ngga disadari oleh yang lainnya, cuma Doyoung aja yang sekilas melirik gue dengan sinis.
Dengan mengendap-endap— jalan nunduk-nunduk gue masuk ke dalam ruangan dan langsung mengambil posisi duduk dekat Mark.
"Darimana kak?" Tanya Mark dengan berbisik
"Ditinggalin"
"Maksudnya?"
"Panjang ceritanya....... gausah dibahas— by the way, ini tadi udah sampe mana laporannya?" Tanya gue mengganti bahan obrolan
"Baru mulai kak"
Sontak, gue menoleh cepat. "Serius? Katanya udah mulai"
"Kata siapa?"
"Jaehyun...?"
Bukannya menjawab, Mark justru meledek gue, pakai segala nyenggol-nyenggol lengan lagi.
Beberapa menit kemudian rapat berjalan, ya seperti rapat-rapat biasanya, ngga terlalu menarik juga bila dijelaskan. Kita semua hanya duduk, diam, kebosanan, meskipun ngantuk tetapi berusaha mendengarkan laporan setiap divisi dan persiapannya.
*
Usai rapat, bagaikan sebuah kebiasaan, para panitia ngga langsung balik dan melanjutkan kegiatan lainnya, kita masih tinggal di tempat. Sekedar istirahat, rebahan, gibah atau aktivitas lainnya.
"Guys, i have something important to say... ada hal yang mau gue sampein nih" Ucap Johnny yang kini sudah berdiri di depan sungguh menarik atensi semua orang yang ada di dalam ruangan. Johnny ngga sendiri ada Kun yang menemani setelah ditarik paksa olehnya tadi.
"Apa tuh?" Sahut Yuta
"Tadi kita habis nge-lobby ulang FP (pertanian) sama FMIPA (matematika dan ilmu pengetahuan alam) kan, terus lewat tuh depan akademik, gue henti bentar nyalamin pak Agung" Cerita Johnny
"Salah sih kita, udah tau naik mobil, ngga kelihatan wajahnya tapi sok-sokan mau sopan santun turun buat salim ke pak Agung, udah kayak calon bupati lagi blusukan ngga tuh?" Sambungnya
"Maneh mah kumaha? Eta langsung aja, to the point" Sahut Kun tak sabar
"Biar dramatis bro" Balas Johnny
"Ngapain malah gelut si lo pada, buruan apaan?" Seru Ten geram
"Ceritanya nih— lo aja Kun"
Kun emosi, panitia yang lain juga ikutan emosi karena Johnny. Beruntung, se emosi-emosinya Kun, wajahnya tetap teduh dan adem jadi tetap enak untuk dilihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panitia Ospek!
FanficTentang jadi panitia ospek dan suka dukanya. "Gausah baper yang jadi panitia bukan cuma lo doang" (Kolaborasi imajinasi lokal dan NCT) ©bloomyvivi, April 2020