Locker 88 [3]

4.5K 498 360
                                    



"Oh, omong-omong sudah jam berapa sekarang?"

Di tengah keterpanaan, Agen Kai lantas membuyarkan angan Kyungsoo. Bahkan tangan yang menempel di bibir sudah pergi menjauh di balik saku celana Agen Kai.

"Wah, sudah jam segini, waktu kita sebentar lagi habis. Ayo ikut aku! Kita manfaatkan waktu yang tersisa." Agen Kai beranjak sembari terburu-buru menarik lengan Kyungsoo untuk melangkah.

"Eh, kita pulang?" tanya Kyungsoo di sela langkah terburu mereka.

"Kau bercanda? Kita lebih baik memanfaatkan waktu yang ada!" jawab Agen Kai sembari terkekeh pelan.

"Kita mau ke mana sekarang?"

"Kejutan terakhir untuk klien spesial." Agen Kai menoleh Kyungsoo. "Kau siap?"

Kyungsoo tak dapat berkutik. Namun, ia belum siap jika harus membiarkan dirinya terjatuh ke dalam pesona laki-laki ini.

***











"Sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Kyungsoo mulai kesal.

Berkutat dalam kegelapan membuatnya kesulitan melangkah, dan satu-satunya yang bisa ia andalkan saat ini hanya Agen yang dengan sabar menuntunnya untuk menaiki puluhan anak tangga satu per satu. Kyungsoo bahkan tak tahu alasan mengapa Agen Kai menutupi kedua mata Kyungsoo dengan penutup mata semacam saat ini.

"Sabar, sebentar lagi kita akan sampai." Masih jawaban yang sama untuk membalas keluhan yang sama. Kalau sudah begini, Kyungsoo tak punya pilihan lain selain berhenti mengomel dan berpasrah diri hendak dibawa ke mana oleh Agen Kai.

"Ini anak tangga yang ke berapa? Kenapa jumlahnya tak habis-habis?"

"Kau juga nanti akan tahu."

Kyungsoo mencebik bibir, bertambah kesal saka. Meski pun ia tak bisa melihat, ia tahu Agen Kai telah menuntun untuk mendaki puluhan anak tangga tak berujung.

"Nah, kita sampai. Wow! Hati-hati! Tetap berpegangan padaku. Di sini banyak kayu yang berserakan, jadi perhatikanlah langkahmu."

"Maaf? Bagaimana aku bisa mengaplikasikan saranmu kalau kedua mataku masih tertutup seperti ini?" Kyungsoo mengajukan protes.

"Baiklah, biar aku bukakan penutup matanya sekarang."

Kyungsoo merasakan tangan Agen Kai di belakang kepala tengah bekerja menarik simpul kain yang melilit di kepala.

Tak sampai menghabiskan waktu sepuluh detik, kain itu pun terlepas. Kyungsoo yang masih menyesuaikan pupilnya dengan asupan cahaya harus mengerjapkan matanya sampai beberapa kali agar lebih terbiasa.

Kemudian dahi berkernyit manakala sudah berhasil terbiasa, ia bahkan mengitari sekeliling untuk mengenali di mana tempat mereka saat ini.

"Hei? Ini kan atap kampus? Mengapa di sini?"

Tak terlalu familier, tetapi Kyungsoo tahu mereka sedang berada di atas sekolah dan di ujung sana, baliho besar bertuliskan nama sekolah tinggi mereka.

Lantaran ia orang baru, sejujurnya Kyungsoo tak sering kemari. Hanya satu kali saat Baekhyun berbaik hati menawarkan diri mengenalkan lingkungan sekolah mereka.

KAISOO Oneshot CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang