"Finally, i can breathe this air again. Udara oppa lokal Ya Allah." Dara merentangkan tangannya di pintu atrium Grand Mall Bandung, sekali lagi dia berada di tempat diaman dia pertama kali bertemu orang dengan sejuta pesona yang membuatnya lupa akan suaminya, Kim Taehyung.
"Dar? Lo waras?" Ucap Raisa, sahabat Dara dan Naya yang juga keracunan kpop karena kedua sahabatnya ini.
"Lo enak Sa, baru kali ini ngadapin langsung Dara yang otaknya lagi shopping. Lah gue?" Raisa hanya terkekeh mendengar keluh sahabatnya itu, sedangkan Dara entah kemana rimbanya mungkin dia sedang menuju panggung agar bisa berada di barisan paling depan.
~
"Dara! Lea Anandara!" Teriak Naya kepada sosok yang kini tengah berdiri di depan stand minuman kesukaannya, grean tea.
"Kalian darimana aja sih, gue daritadi nyariin." Ucap Dara santai sambil menyesap Green tea yang dibelinya.
"Bukannya lo yang ninggalin kita?" Raisa baru sadar ternyata sahabatnya ini memang sudah tidak waras.
"Udah ah, acaranya udah mau mulai." Naya berlalu diikuti kedua sahabatnya, namun langkahnya terhenti akibat tarikan tiba-tiba bajunya. Dia berbalik melihat pelaku yang membuatnya hampir terjengkang ternyata sahabatnya yang sinting, Dara.
"Apasih Dar? Yaampun." Raisa yang sadar kedua sahabatnya tertinggal dibelakang berputar arah. Namun yang ditanya hanya tersenyum dengan pandangan terpaku pada sesuatu yang ada didepannya. Akhirnya Dara menemukan sosok yang iya rindukan selama sebulan terakhir, sosok yang terus berlarian dipikirannya, sosok yang membuatnya terkadang lupa akan suaminya. Sosok itu adalah Dipta lelaki yang kini menyapa Dara lewat gerakan tangannya seakan remote control membuat Dara juga melambaikan tangan kearahnya.
"Yaelah Dar! Sadar ih, acaranya udah mulai. Jangan malu-maluin!" Naya menyenggol tangan Dara agar sahabatnya itu sadar dengan bantuan Raisa yang menarik Dara agar bisa kedepan panggung.
"Nay, I think Dara is fall in love with him." Bisik Raisa yang khawatir akan sahabatnya itu.
"No, that was a normal reaction when your first met him. He's so damn fascinating." Balas Naya dengan diikuti gelengan kepala.
"Dar? You're aware right?" Tanya Naya yang dibalas dengan anggukan dari Dara.
You must control your self Dar! Wake up. Batin Dara dengan mengerjapkan kedua matanya.
Akhirnya Dara bisa kembali normal dengan beberapa metode, membuat kedua sahabatnya tak panik lagi. Ketiganya sangat menikmati event kpop ini melebihi event terakhir kali. Ketiganya sedang bercanda ria karena event sedang break waktu maghrib, tiba-tiba sekelompok lelaki tampan menghampiri mereka dan yang paling mengejutkan adalah mereka ternyata anak ARTCREW dengan Dipta as their leader in the center.
Kedatangan mereka membuat ketiga gadis itu merasa tercekat kehilangan oksigen,siapa yang tidak gugup saat dihampiri oleh 4 orang lelaki tampan dengan vibe idol di diri mereka.
"Hai Dara, we meet again." Sapa Dipta diikuti oleh ketiga temannya.
"Ha.. Hai Kak." Dara hanya tersenyum kaku tidak tahu harus bagaimana, apalagi semua mata di atrium ini tertuju kepada mereka bertiga.
"Halo kak Dipta bisa foto bareng ga? Sama temannya sekalian hehe." Tawar Naya dengan malu-malu yang dibalas anggukan dari Dipta dan teman-temannya.
Tak ingin melewatkan kesempatan Raisa pun turut mengikuti Naya namun Dara tak bergeming membuat keenam orang yang ada didepannya mengerutkan dahi.
Mampus, kalau gue ikut entar gue gabisa nahan diri. Batin dara
Karena mendapat isyarat dari Dara akhirnya Naya mengerti dan berinisiatif mencari cara agar Dipta dan teman-temannya tidak mengajak Dara.
"Hm maaf kak, Dara nya lagi ga enak badan jadi gabisa ikut foto lagi lemes katanya." Ujar Naya yang dibalas anggukan lemah dari Dara.
"I..Iya kak, katanya kepalanya pusing." Tambah Raisa yang diikuti dengan wink diam-diam kepada Dara tanpa ketahuan oleh Dipta dan teman-temannya.
"Okey, let she relax her feeling." Ucap salah satu teman Dipta yang memiliki lubang dikedua pipinya bahkan ketika dia berbicara.
~~
Melihat sahabatnya berfoto ria dnegan anggota ARTCREW, Dara memilih untuk pergi ke toilet agar bisa menetralkan perasaan bergejolak di dadanya.
"Ga ini bukan perasaan seorang fans. Ini salah Dar, salah!" Dara menjambak rambutnya frustasi, bagaimana bisa dia merasakan perasaan seperti ini pada lelaki yang baru dia temui 2 kali ini tidak masuk akal.
"Gue harus denger suara suami gue." Dara meraba mencari ponsel dan earphone-nya di dalam tas. Dara menambatkan earphone di salah satu telinganya dan mencari lagu yang ingin dia dengar.
Dara berjalan kembali menuju atrium namun seorang lelaki yang berdiri di sebelah pintu toilet membuatnya terperanjak dan kehilangan keseimbangan namun dengan cepat lelaki itu meraih pinggangnya sebelum bokongnya mencium lantai.
"Kak Dipta?!" Mata Dara melebar saat dia tahu ternyata lelaki itu adalah Dipta.
"Yes, Im." Dipta dengan senyumnya kembali membuat sesuatu seakan mendobrak dadanya.
Senyum sialan itu arghh. Dara merutuki dirinya yang terlalu mudah terpesona.
Setelah itu Dara maupun Dipta kembali terdiam, membuat Dara ingin mencari tahu bagaimana perasaannya apakah memang dia jatuh cinta pada Dipta atau hanya karena dirinya kagum akan peona Dipta. Dara memberanikan diri menatap kedua manik didepannya itu mencoba mencari jawaban akan keresahannya sebulan terakhir ini dan akhirnya dia tahu jawabannya. Dara langsung mendorong dada Dipta agar melepaskan tangannya lalu berbalik menjauhi Dipta. Melihat tingkah Dara membuat Dipta mengerutkan kening lalu meraih tangan Dara namun kembali di hentakkan oleh gadis itu.
"What's wrong?" Tanya Dipta kepada Dara yang memunggunginya.
Ternyata memang bener, gue jatuh cinta sama kak Dipta. Batin Dara selagi berlari meninggalkan Dipta dengan rasa kebingungan.
Hayolohh, Dara udah sadar kalau dia jacin sama Dipta.
Mana nih pendukung Dara-Dipta?
-caca

YOU ARE READING
DAMAI
Fiksi RemajaDara, gadis yang hidupnya penuh dengan kehaluan kini harus menghadapi masalah yang sangat menguras kinerja otaknya. Bagaimana tidak? Dia terjebak oleh tiga lelaki yang menaruh rasa padanya dan anehnya lagi dia juga suka sama ketiga lelaki itu. "Aduh...