Tak pernah sedikit pun terlintas dipikiranku jika pertemuan itu, akan berujung rasa sakit yang mendera jiwa antara kita.
Namun semua bukan akhir atas luka yang tergoreskan, ini adalah awal cerita cinta kita, akan berakhir atau terus mengalir bersama darah melintas luka ke ujung denyut nadi.
Puan, Maaf jika kehadiranku telak menyakiti relung hatimu. Tiada niat hatiku menorehkan luka diatas nastapa.
Aku pun nelangsa atas luka yang kau rasakan puan. Jika saja aku punya pilihan, menukar luka lara dirimu, untuk menjadi sebuah kebahagianmu akan kulakukan.
Puan. Butiran bening yang mengalir di pulupuk matamu. Adalah dukaku yang sempat melukai batinmu puan. Tak seharusnya puan menangis, biar aku saja membatin pilu, sebab semua bukan kesalahan dirimu, ini semua nyatah salahku, hadirku di hidupmu tanpa pernah menetap.
Puan. Senyumlah, biarlah terlepasmu dariku jadi bahagiamu. Dirimu layak bahagia puan, biarlah nanti ku terima karma. Kini biarkan kutukar luka lara, menjadi kebahagiamu.
Maafkan aku puan, pergilah biar aku rangkul duka hatimu. Meski rasa sakit terus menggerogoti relung hati puan.
Akan selaluku doakan, agar kesabaran menjadi bahagia.
Andai saja aku tak menyapa kesendirianmu kala itu, mungkin puan tak akan pernah mencicipi derita seorangan. Namun semua sudah terlanjur menyebar sebagai rindu, yang akan selalu menunggu di ujung takdir antara kita.
•••••
#1 -LiterasiPena
21, Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Yang Aku Rindu
General FictionSebuah cerita tentang dua insan manusia yang diuji oleh Hijrah, dan kisah jarak jauh. Komplik hati dan raga tertuang dalam sebuah sajak. Nantikan cerita rumitnya hidup akan sebuah cinta.