Mentari kini meruncikan jarum jam menusuk jantukku lebih dalam, mengoyak sepih terinjak lara, tersapu kesunyian
Kini tika senja sewastamita menyapa diujung kedip mata
Paras cakrawala jingga menggigit kalbu, menghentikan aliran darah, mengalun dalam detak menyekat denyut nadiKepada Puan,
Hatiku mendesir perih, bersama rindu yang kian menikam
Aku merindukan senja kita, saat bersua kata dipantai katulistiwa, angin berbisik bahwa kita berada disenja yang sama. Tapi kita terpisa pada jarak yang membentang, dan pancar awan memablik kesunyian yang menghantamPuan,
Rasanya aku ingin mengubur diri pada pasir pantai ini
Lalu bangkit dalam kondisi yang lebih baik dari sekarang
Aku tak ingin sakit ini menjalar dan tumpa ruah bersama airmata puan, yang mulai menggenang seperti lautan
Menenggelamkan semua sendu sedan dan kerinduanPuan,
Senja kita kini mebayang membuta retina netra
Awan gelam menutup semua ke anggunan dunia
Asa ku terpupus pada bait-bait aksara jingga yang fana
Rona pancar cahaya senja pudar ditelan langit malam
Kini malam telah hadir sebagai pengganti senja kitaSenja bahagia dulu kini hanya menjadi atma duka lara
Rinduku kini hanya menjadi belenggu dihati puan
Terlelap lah dirimu ditidur nanti malam sayang
Simpan semua kenangan yang berputar-putar di ingatan
Semoga kita bahagia di senja yang akan datang.•••••
[ 22 Januari 2020 ]
𝐋𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐚
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Yang Aku Rindu
General FictionSebuah cerita tentang dua insan manusia yang diuji oleh Hijrah, dan kisah jarak jauh. Komplik hati dan raga tertuang dalam sebuah sajak. Nantikan cerita rumitnya hidup akan sebuah cinta.