Kini hari-hariku terlalu murah bila harus kuceritakan
Langkah kaki yang sering kali berjalan berdampingan
Getar dada semangkin menyesakan nafas di jiwa
Aku ingin tetap berjalan meski berada dalam kesendirian
Luka dan berantakan tetap kupungut sebagai usahaku bertahanPuan,
Aku berada dipuncak kerinduan yang tiada tertahankan
Selaluku upayakan disetia doaku disepertiga malam
Agar kita tetap saling menjaga cinta yang telah terikatkan
Meski aku tau kita tak sepakat untuk tetap bersatu
Namun harap tetap pada hati puan yang jauh tertujuhHari-hariku tanpa puan semangkin menumbuhkan
kerinduan, sentak terasa inginku rusak hijrahmu
Tapiku urungkan tak kuasa untuk merusak upayamu
Memperbaiki diri dari setiap kesalahan, aku pun jua sama
Meski sakit menerpa jiwa antara kita akan selaluku doakanPuan,
Seburuk ini kah dosa-dosa kita dimasa silam
Hingga kita diuji tanpa adanya sebuah kebahagian
Aku bejelaga pada fajar yang semangkin menikam
Menyempitkan segala luka yang menganga untuk tetapku pertahankan, dan atma duka lara terpotek pada sang esaKini aku harus terus berjuan di dalam kesendirian
Tanpa dirimu puan, aku hanya lah seonggok kisah,
yang menyakitkan dan rasa perih yang tak berkesudahan
Aku berharap waktu dan masa cepat beralalu pada tinta
Akan kunantikan puan dipuncak mahligai kebahagia'anPalembang, 25 Januari 2020
Ditulis Oleh : Literasi Pena
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Yang Aku Rindu
General FictionSebuah cerita tentang dua insan manusia yang diuji oleh Hijrah, dan kisah jarak jauh. Komplik hati dan raga tertuang dalam sebuah sajak. Nantikan cerita rumitnya hidup akan sebuah cinta.