Tak Sengaja Patah

58 16 4
                                    

Tak Sengaja Patah

Gemericik gerimis mewarnai malam sendu berasama tuan
Paras merona yang pernah menyapa keraguan ku tentang cinta, dan kini paras itu meredup tak kalah langkahnya yang perlahan meninggalkan rasa luka yang mengoyak
Kini semua telah terjadi dan semua harus kurasakan tuan

Tuan,
Segurit luka lara kini bertandang dihatiku yang sendirian.
Menerjang disetiap tarikan nafas yang terhebuskan tuan.
Dan piluku berantakan, akan harap yang tak tersampaikan.
Kini airmata suciku tertumpah ruah dilubuk hati yang dalam, semua terpaksa kurasakan meski hati tak inginkan.

Tuan,
Kini hatiku patah sebelum terinjak oleh duka lara di jiwah.
Kini hatiku retak sebelum terjatu berserak dan berantakan.
Kini hatiku kehilangan sebelum sempat dirimu kugenggam.
Dan kini hatiku harus meredup sebelum terang dihati tuan.
Harus kan diriku pamit tuan, sebelum sempat aku datang.

Tuan,
Jika saja waktu dapat ku ulang dalam detik yang silam.
Tak inginku melukiskan perih yang melukai relung hatiku.
Pedih dan merana, terpaksa ku cicipi sendirian, dan kini akan ku urungkan bernaung dipelukmu tuan, walau pun diriku tak sempat memiliki semua, kini dirimu menghilang.

Tuan,
Adakah harapan jika suatu hari nanti, rasa ini akan berpulang kepada hati tuan, atau hanya sebagai kesan yang menyakitkan, atau mungkin menjadi sebuah ujian
Lantas mengapa harus ada pertemuan jika kita juga akan berpisah, dan kini hatiku tak sengaja terpatahkan tuan

21 Januari 2020

Bulan Yang Aku RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang