Jelaga Fajar

19 8 4
                                    

Angin melusup masuk pada ruang sunyi ku tempati
Irama detak jam mengalun bersama dingin yang mencekam, berbisik sendu tentang rindu yang merayu
Udara pagi menyapa kesadaran dari tidur semalam
Kini aku terjaga dari letup kenang melayang di angan

Puan,
Terjagaku tak lagi mengganggu pagi harimu
Aku terlewatkan kebiasaan ku menegur tidurmu
Aku lupa menyapa senyum sabit indah dirimu
Maaf aku puan, kini pagimu terpaksa kesepian
Dan tak kau dengar suara serak ku dibalik layar

Puan,
Sesungguh nya aku tak tega lakukan semua nya
Aku tak ingin luka yang tergoreskan semangkin menganga
Setelah sepakat semalam aku hampa tanpamu
Hatiku membeku dalam kesendirin yang dingin
Kini semua harus kurasakan meski pun jua tak rela

Paras wajah samar diujung kedipan mataku
Aku hampir terbuai oleh khayalan yang merasuk otak ku
Senyum puan terlihar manja menggetarkan bibir tuk menyapa, namun aku tersadar pada rona kerlip surya
Jika semua ilusi yang merusak jiwa yang hampa

Puan,
Apa kabarmu, terbesit harap jika kau baik-baik saja
Biarkan hariku tanpamu puan, meski mungkin bagimu
Semua ini bukan kata yang muda tuk dilewati sendiri
Aku tak tau lagi akan jadi apa setelah ini tanpa kamu
Atau aku akan hancur dan tak bisa melihat semesta

•••••

[ 22 Januari 2020 ]
𝐋𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐚

Bulan Yang Aku RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang