4

115 27 3
                                        

Lee Felix POV*

Aku sedaritadi hanya tersenyum sambil memikirkan sesuatu hal yang kurasa itu hal yang menyenangkan bagiku. Kejadian tadi di acara Tuan Bae membuatku yakin bahwa ini menjadi tanda bahwa aku bisa lebih dekat dengan seorang Wang Yiren. Hanya saja mungkin bukan sekarang waktunya, namun aku percaya hari itu akan segera tiba.

"Anak eomma daritadi senyum-senyum sendiri, coba cerita ada apa?"

"Aniya, eomma"

"Ah.. tidak mungkin. Tunggu. Biar eomma ramal, ehm.. ini pasti soal wanita, iya kan?"

"Sejak kapan eomma bisa meramal, hah?"

Seisi ruang kamarku terisi oleh tawaanku dan eomma. Entah kenapa malam ini suasana hatiku sangat baik bahkan sangat sangat sangat baik. Melebihi rasa bahagiaku saat tahu kalau appa memberikanku kado sebuah mobil kepadaku.

"Baiklah kalau tidak mau cerita ke eomma, hanya saja. Jangan sampai nanti anak eomma galau berhari-hari hanya karena seorang wanita, arrasseo?"

Aku tertawa kecil dan mengangguk. Eomma memang bisa saja menghibur anaknya yang sekarang ini sedang dilanda asmara.

"Eomma pergi, kau cepatlah tidur. Besok kita menjemput kakakmu"

Eomma mencium keningku lalu pergi. Eomma memang selalu begitu, mencium keningku, padahal aku ini sudah bukan anak kecil yang harus dicium saat ditinggal orang tuanya. Tapi aku bahagia mempunyai ibu sepertinya. Dan mungkin kebahagianku akan semakin lengkap jika aku bisa mendapatkan Wang Yiren. Gadis lugu dan pekerja keras.

Lee Felix POV end*

**********

"Unnie bangun!"

Yerim menempuk pundak sang kakak namun hasilnya nihil. Yiren tidak bergerak sama sekali. Yerim yang sudah kesal pun mengambil peluit yang ada di meja belajarnya dan meniupkannya tepat di dekat telinga sang kakak membuat Yiren kaget dan akhirnya bangun.

"Yak, Yerim-ah. Apa yang kau lakukan, aku lelah sekali ini"

"Sekarang hari minggu ayo kita jalan-jalan"

"Kemana?"

"Ya pokoknya jalan-jalan"

"Kau saja, aku mengantuk"

Ucap Yiren dan menarik selimutnya kembali dan memeluk boneka kesayangannya dan hendak kembali ke alam mimpi, namun dengan sigap Yerim menghalanginya dan menarik tangan sang kakak.

"Ayo bangun. Cepat!"

"Ne! Ne! Ne! Aku mandi dulu"

"Okay!"

***********

Sesuai dengan rencana tadi pagi, akhirnya Yiren dan Yerim pun pergi untuk sekedar jalan-jalan. Sebagai kakak yang baik Yiren menuruti permintaan sang adik yang meminta untuk pergi ke toko buku.

Disana mereka melihat ramai pengunjung yang datang. Yerim dan Yiren pun berpisah, Yerim yang sibuk mencari buku pelajaran sedangkan Yiren yang sibuk melihat novel yang berada di sisi lain toko.

"Aah,, ini ketemu"

Ujar Yerim dan mengambil beberapa buku yang ia cari. Seseorang menepuk pundaknya membuat dirinya menoleh kearahnya.

"Jinyoung oppa?"

"Wang Yerim? Kau disini juga ternyata, kau bersama siapa?"

"Yiren unnie"

"Dimana dia?"

"Dia lagi ke arah novel, kakak sendiri kesini dengan siapa?"

"Sendi-"

Truth • [ Jinyoung - Yiren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang