27

132 13 0
                                        

Wang Yiren Pov*

Hari ini cafe tutup lebih awal dari biasanya, dan dengan bahagia aku pulang sembari membawa beberapa roti coklat karena memang aku belum makan malam tadi.

Jarak diriku sekarang dan rumahku sudah tinggal beberapa meter lagi, dan dari jarak itu lah aku melihat Jinyoung sedang duduk di depan pagar rumahku sendirian.

"Untuk apa disini?"

Tanyaku ketus dan bingung. Melihat adanya keberadaanku, Jinyoung bangun dan tersenyum kearahku sembari merekatkan jaketnya. Ya memang malam ini cukup dingin dan tidak ada bintang.

"Menunggumu"

"Pulanglah, sudah malam"

"Aku ingin meminta maaf padamu"

"Sudah ku maafkan, lalu apalagi?"

"Apa kau masih mencintaiku? Kita bisa kembali, kan?"

Aku diam sejenak memikirkan pertanyaannya. Berat untuk menjawab semua pertanyaan Jinyoung, ditambah lagi rasa sakit yang masih ku rasakan.

"Pulanglah, aku lelah"

"Aku akan menunggumu disini"

"Jangan bertindak bodoh, pergilah sebentar lagi hujan"

"Aku tidak peduli"

Sungguh keras kepala, terkadang hal seperti inilah yang tidak kusukai dari seorang Bae Jinyoung, sangat keras kepala!

"Baiklah, kalau begitu aku juga tidak peduli padamu"

Aku segera masuk ke dalam dan bergegas untuk bersih-bersih.

Wang Yiren Pov end*

**********

Suzy dan Tuan Bae sedang fokus dengan makanan mereka masing-masing, hanya suara sendok yang menemani keheningan di meja makan. Hingga akhirnya sang kakak sadar, akan ketidakhadirannya sang adik.

"Dimana Jinyoung?"

"Sedang memperjuangkan cintanya"

"Mwo?"

"Dia sedang menemui Yiren, biarkan saja dia mendekati gadis itu lagi. Kasihan appa harus melihatnya murung terus setiap hari"

Suzy hanya tertawa pelan mendengar ucapan sang ayah dan kembali makan. Melihat kebaikan gadis pujaan sang adik, Suzy sekarang sepemikiran dengan sang ayah. Menyetujui hubungan Jinyoung dan Yiren, bahkan jika mereka mau menikah Suzy dengan senang hati akan merestui mereka berdua.

**********

Jinyoung tetap berdiri di depan rumah Yiren dan tidak terlintas dipikirannya untuk beranjak darisana. Hingga aap yang diucapkan Yiren tadi terjadi. Hujan turun dan membasahi tubuh Jinyoung yang masih diam di tempatnya selama 2 jam.

"Kasian ahjumma, suruh masuk saja"

Ucap Yerim saat melihat oppa kesayangannya dari balik jendela. Ahjumma pun ikut panik dan kesal dengan perilaku Yiren.

"Yiren-ah, kau itu kelewatan sekali Jinyoung kasihan menunggumu daritadi"

"Salahnya sendiri, aku tidak pernah meminta dia menungguku"

"Anak ini, suruh dia masuk?"

"Suruh saja dia pulang, dia punya rumah, kan?"

"Kau ini, kalau sedang marah sama orang jangan kelewat batas! Kalau kau tidak mau menyuruhnya masuk, biar ahjumma saja"

Ucap ahjumma kesal dan meninggalkan Yiren yang masih sibuk mengeringkan rambutnya. Yiren menghela nafasnya pelan dan tetap berdiri ditempatnya tadi. Sampai akhirnya pintu terbuka ia langsung berlari ke dalam kamarnya.

Truth • [ Jinyoung - Yiren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang