22

109 19 1
                                    

"Sini kau ikut aku!"

Pinky menarik tangan Yiren kasar dan membawanya ke taman belakang sekolah. Di dorongnya tubuh Yiren ke arah tembok membuat Yiren meringis kesakitan.

Di sisi lain Doyeon dan Yena yang berjaga mengawasi sekitar takut jika ada siswa lain atau bahkan guru yang mengetahui apa yang sedang mereka lakukan kepada Yiren.

"Apa yang kau lakukan kepada Jinyoung sampai-sampai dia memutuskanku?!"

"Aku tidak melakukan apa-apa"

"Bohong! Kau pasti merayunyakan, iya kan?"

Yang ditanya hanya menggeleng pelan. Namun Pinky tidak percaya dengan jawaban Yiren walaupun sebenarnya yang dijawab oleh Yiren adalah benar.

"Kau itu sudah dibuang oleh Jinyoung dan sekarang kau mendekatinya lagi, kau tidak punya malu?!"

"Aku sudah bilang aku tidak mendekati Jinyoung! Dan aku juga tidak ada niatan kembali dengannya"

"Kau kira aku akan percaya dengan omonganmu itu? Aku tahu kalau kau itu masih mencintai Bae Jinyoung, iya kan?!"

Yiren hanya terdiam, ia malas sekali jika membahas mengenai perasaannya kepada Jinyoung. Karena ia harus melupakan Bae Jinyoung terlebih lagi ia mengingat perkataan ibunya yang menyuruhnya untuk melupakan Bae Jinyoung.

"Jawab aku! Kau tidak punya mulut?!"

"Aku memang masih mencintai Bae Jinyoung! Tapi aku tidak akan kembali dengannya, kalau kau mau ambil saja Jinyoung, puas?!"

"Aku akan puas jika kau lenyap dari hadapan Jinyoung!"

"Maksudmu?"

"Aku akan membunuhmu jika memang itu salah satu cara untuk mendapatkan Jinyoung kembali"

Yiren membelalakan matanya terkejut serta ketakutan mendengar ucapan Pinky yang hendak untuk membunuhnya. Pinky mencoba mencekik Yiren dengan penuh amarah. Yiren mencoba untuk melepaskan dirinya namun nihil ia merasa lemas karena kekurangan oksigen. Hingga ia mencoba untuk menatap langit namun cahaya matahari semakin lama semakin memudar dan hitam.

***********

"Aku dimana?"

Yiren berada dalam ruangan yang serba putih ia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak melihat ada satu orang pun disana.

"Wang Yiren?"

"Appa?"

Teriakan bahagia dan terkejut menjadi satu. Yiren berlari menghampiri lelaki yang dipanggil 'appa' itu dan memeluknya. Cukup lama berpelukan akhirnya mereka pun melepaskannya satu sama lain.

"Yiren-ah, apa kabarmu nak?"

"Tentu saja baik, aku sangat merindukanmu appa"

"Nado. Kau harus kuat menjalani hidupmu, ya? Jaga Yerim, karena dia sangat membutuhkanmu"

"Tentu, appa"

Ayah dan anak itu kembali bertatap dan tersenyum kemudian saling berpelukan kembali melepas rindu satu sama lain.

"Appa aku ingin bersamamu"

"Jangan, masih banyak yang harus kau lakukan di dunia, Yiren-ah"

"Tapi aku akan bahagia jika kita bisa berkumpul kembali"

"Kau pasti akan menemukan kebahagiaanmu, tapi tidak sekarang"

Sang ayah mengelus puncak rambut sang anak dengan penuh kasih sayang dan senyuman yang terus terpampang diwajahnya.

Truth • [ Jinyoung - Yiren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang