18

114 18 2
                                        

Pertemuan di hotel tadi berlanjut dengan Yiren dan ibunya pergi ke salah satu cafe yang tidak jauh dari hotel tersebut. Disana Yiren mencoba untuk menceritakan apa yang terjadi dengannya beberapa jam yang lalu.

"Kau harus lebih berhati-hati, Yiren-ah"

"Ne, eomma"

Yiren meminum minumannya sejenak dan kembali diam dengan pikirannya yang kacau saat ini.

"Eomma? Aku boleh bertanya sesuatu?"

"Tentu, apa yang mau kau bicarakan?"

"Kenapa waktu itu eomma meninggalkanku?"

"Ah.. saat di Daegu itu, kan? Maafkan eomma, nak. Eomma sedang ada urusan penting dan jika tidak segera di selesaikan eomma akan dimarahi oleh atasan eomma. Kau mau memaafkan eomma, kan?"

Mendengar penjelasan sang ibu, Yiren mencoba untuk memahaminya dan mulai memaafkan sikap ibunya waktu itu.

"Wang Yiren, tadi kau sempat membicarakan namja bernama Bae...? Bae...?"

"Bae Jinyoung"

"Ah, benar. Siapa dia?"

"Dia mantanku, tapi sampai saat ini aku masih menyukainya, eomma"

Ibunya Yiren mengangguk paham dengan penjelasan putrinya dan meminum teh hangat miliknya itu. Dia mencoba untuk memikirkan sesuatu hal sebelum akhirnya berbicara kepada putrinya.

"Ibu tidak tahu detail bagaimana sifat dari namja bernama Bae Jinyoung itu, tapi melihat dari ceritamu lebih baik kau menjauhi dia, Yiren-ah"

"Tapi aku mencintainya, eomma"

"Ya. Eomma tahu, tapi selain cinta juga harus ada restu, Yiren-ah"

"Tapi aku tahu sifat Jinyoung sebenarnya, eomma. Dia baik"

Mata Yiren kembali berkaca-kaca karena ucapan sang ibu yang sedikit membuat hatinya sakit.

"Dia baik. Tapi keluarganya? Restu keluarga itu juga mempengaruhi hubungan seseorang, Yiren-ah. Eomma yakin ada lelaki yang pantas untukmu, tapi bukan Bae Jinyoung"

Yiren memejamkan matanya sebentar ia tidak tahu harus berkata apalagi. Pintu harapan sudah tertutup semua, bermula dari ucapan Jinyoung yang sudah tidak mencintainya lagi dan sekarang sang ibu yang mengatakan bahwa dia harus melupakan Jinyoung untuk selama-lamanya.

**********

Karena hari ini ada pelajaran olahraga tentu saja semua murid kelas 2-B pergi ke lapangan karena Ahn saem telah menunggu daritadi. Bukannya olahraga Chaewon malah mengajak Yiren untuk ke tepi lapangan karena hari ini dia sedang tidak mood untuk mengikuti pelajaran olahraga. Sebagai sahabat Yiren hanya mengikuti permintaan Chaewon.

Di lain sisi, Pinky dan teman-temannya sedang asik bermain bola dan sebuah ide nakal pun muncul di otak Pinky.

"Kau mau apa?", tanya Doyeon tapi tidak digubris oleh Pinky.

"Kalian lihat saja"

Pinky melemparkan bola tersebut kearah Yiren tapi sayangnya bola tersebut malah mengenai Chaewon dan membuat Chaewon pingsan. Hal itu membuat Yiren panik dan meminta tolong kepada Ahn saem untuk mengantarkan Chaewon ke UKS.

*di UKS

"Kau sudah sadar, Chaewon-ah?"

Yang ditanya hanya mengangguk lemah. Yiren membantu Chaewon untuk bersandar di dinding uks. Yiren pun ikut duduk di pinggir ranjang sembari menatap Chaewon yang masih lemas sambil memegangi kepalanya.

Truth • [ Jinyoung - Yiren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang