6 Planing

10.8K 61 0
                                    

Kediaman Cynthya

Tampak kini keluarga Cynthya tengah makan malam bersama. Sudah sangat jarang sekali mereka makan malam bersama seperti ini karena kesibukan kedua orang tuanya. Sejak Cynthya menginjak usia 17 tahun, Cynthya memang sudah terbiasa melakukan hal hal dengan sendiri. Bukan Cynthya tidak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, melainkan ia memang mau mandiri pada saat ia di usia itu.

Kesibukan kedua orang tuanya, membuat ia sadar bahwa ia harus bisa mandiri. Ia tak ingin merepotkan atau membebani kedua orang tuanya. Jika ia bisa melakukan hal dengan sendirinya tanpa bantuan orang tua, dia akan lakukan. Bahkan, urusan pribadi Cynthya ibunya pun tidak banyak mengetahui. Sejak ia mandiri, ia sedikit introvert pada kedua orang tuanya. Ia hanya tidak mau membebani pikiran kedua orang tuanya.

"Cyn, gimana kuliah kamu nak" tanya lelaki paruh baya yang kini ada dihadapannya.

"Yaa gitu pa, ada enak ada engga nya" jawab Cynthya seadanya.

"Anak papa harus semangat dong kuliahnya" Ucap nya menyemangati anak kesayangannya itu.

"Hehehh iya pa" jawab Cynthya cengengesan.

"Kalo butuh sesuatu atau ada apa apa hubungi papa Cyn"

"Iya pa, makasih"

"Papa, disana berapa lama?" tanya Cynthya.

"Kurang lebih sebulan nak, banyak yang harus papa kerjakan disana. Ntar mama juga ikut buat bantu bantu papa disana" jelas ia pada Cynthya.

"Iya nak, ntar kamu kalau ada apa apa disini kabari mama. Kamu jangan suka telat makan. Ntar mama suruh bik Ira buat kontrol kamu makan". Jelas mama Cynthya pada putri nya itu.

"Iya ma"jawab Cynthya

Sebulan merupakan waktu yang cukup lama. Tidak menjadi masalah bagi Cynthya yang harus ditinggal kedua orang tuanya hanya karna urusan bisnis di luar kota. Dari dulu Cynthya sudah terbiasa ditinggal seperti ini. Saat ia kecil, yang mengurus semua keperluan ia ialah bik Ira. Bik Ira memang sudah lama bekerja dengan keluarga Jonathan. Dan tak heran bik Ira juga menjadi salah satu kepercayaan orang tua Cynthya.

~~~~~~~

Kini Cynthya tengah mengerjakan tugas dari salah satu dosen di kampusnya. Sesekali, ia melihat handphone nya jika ada notif dari Teddy. Yaahh, dia yang kini mengharapkan itu setelah kejadian kemarin. Ia yakin, saat ini Teddy akan menghubungi nya. Ia mengira mulai saat ini Teddy akan selalu menghubunginya seperti dulu.

"Ihhh ni anak, ngapa gak ngehubungi gua sihh. Dia lagi ngapain sih? Apa sibuk?" omel Cynthya kesal.

"Ted lu kemana siih, tiap selesai ngelakuin hal kek gitu aja lu gak ngehubungin gua"

"Kemaren aja sikap lu manis banget ke gua"

"Arrghhhh gua kenapa terlihat nafsuan gitu kemaren, gua jugak kenapa jadi hanyut kebawak suasana sihh"

"Lemah lu Cyn, begok lu. Baru di kiss doang sama dia seketika lu luluh" Cynthya yang kini kesal dengan dirinya.

Cynthya yang berharap Teddy akan menghubungi ia kembali, hanya sebatas angan. Ia hanya berfikir ternyata Teddy tidak melupakan ia secepat itu setelah kejadian malam itu. Yahh, kejadian yang tak akan pernah luput dari ingatan ia. Kejadian yang akan jadi sejarah dan aib bagi ia. Bagaimana tidak, kejadian dimana ia memberikan salah satu hal yang paling berharga bagi ia sebagai seorang wanita.

Cynthya tau bahwa Teddy hanya main main dengannya. Ia tau bahwa ia sama diperlakukan seperti cewe lainnya. Namun, Cynthia membodoh bodohi dirinya dengan menciptakan harapan bahwa Teddy sedang tidak main main dengannya. Ia memilih buta dengan menciptakan ilusi yang seolah olah nyata.

VirginityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang