8 ( FLASHBACK )

5.8K 52 0
                                    

Kediaman Teddy

"Ted,"  Diana melepaskan ciuman ketika tangan Teddy menyusup ke dalam bajunya. Namun Teddy tak perduli, ia beralih ke leher  Diana. Menggigit dan menghisapnya sampai tanda merah keunguan tercetak disana. Satu tangan Teddy menahan tengkuk Diana, tangannya yang lain meremas payudara.

"Gede Na punya lu" bisik Teddy lalu menjilat telinga Diana. Gadis itu berjengit.
"Ahh Ted,"  Diana mencengkram rambut belakang Teddy sambil menggigit bibirnya saat Teddy menjilati dan menggigit puting miliknya. Diana semakin memperkuat cengkramannya ketika tangan Teddy turun menyingkap celana katunnya dan menelusup ke balik celana dalam. Mengusap ngusap area paling sensitifnya. "Ted," Diana menahan desahannya. Ia memeluk cowok itu karena tidak tahan dengan sentuhannya.

Sambil terus memagut, Teddy melepas celana dalam Diana. Membuka sendiri bajunya,  dan menurunkan resleting celananya. Teddy mengangkangkan kaki cewe itu padanya. "Ted," Diana menatap ragu pada Teddy. Tetapi ia tahu, ada sesuatu yang mengeras sedari tadi pada cowok itu. Dan terlihat Teddy tak perduli walaupun Diana menolaknya. Teddy si cowok keras kepala.

"Sshhh awwhhh" Diana mencengkram kuat rambut Teddy ketika merasakan sesuatu yang masuk ke vagina nya.

"Ouuhh Na, sempit banget" Teddy tidak langsung menggerakkan badan karena Diana mendesis kesakitan. Ia membiarkan Diana membiasakan tubuhnya dengan Teddy.

Setelah melihat kerutan di dahi Diana mengendur, Teddy mulai bergerak perlahan. Awalnya Diana masih mendesis, lama kelamaan cewek itu mendesah pelan. Teddy mempercepat gerakannya. 

"Sshhh aahhh, Ted. Aahhh."

Teddy membiarkan Diana terus mendesah. Toh, dikamar ini tidak ada siapapun kecuali mereka berdua. Dan, juga suara Diana saat bercinta enak banget didengarnya. Membuat Teddy ingin terus mendengar.

"Enak Na?," Teddy menggoda tanpa memperlambat gerakannya sehingga suara khas orang yang sedang bercinta pun terdengar dari tadi.

Helaian rambut depan Diana basah, tetapi bibir mungilnya tidak berhenti bersuara. Dia menikmati apa yang dilakukan Teddy padanya.

"Ahhh mmhhh ahhh Ted," Diana mulai merengek. Sepertinya sudah akan sampai puncaknya. Teddy juga sudah merasa akan keluar. Jadi ia mempercepat temponya.

"Ted,  gua, aahhh. Teddy," Diana semakin meracau tak jelas. Tubuhnya mengikuti gerakan Teddy dan tangannya mencengkram erat rambut Teddy.

"Gausah jerit Na, cium gua ajaa."

Diana menurut. Menangkup pipi Teddy dan mencium cowok itu untuk meredam suaranya sendiri.

"Mmmhhhhh," lenguhan panjang Diana tertahan pada bibir Teddy. Sesuatu telah keluar dari tubuhnya. Rasanya sekarang Diana lemas.

"Gua belum keluar" Teddy kembali menggenjot Diana untuk mendapatkan pelepasannya. Tidak butuh waktu lama, karena ia juga sudah hampir keluar.

"Ahh Na," Teddy akhirnya keluar juga. Diana merasakan sesuatu yang hangat muncrat di perutnya.

Kini, keduanya saling menormalkan nafas mereka setelah bergelut dengan nafsu yang sangat membara. Teddy menidurkan badannya di samping Diana.

"Cieee pertam kali" Goda Teddy.

Pipi Diana jadi merah. Matanya tidak berani menatap Teddy dan akhirnya menunduk. Diana malah melihat burung Teddy yang belum dimasukkan lagi ke celana. Ia terpana. "Gue belum pernah liat punya cowok".

"Gede yaa punya gua?" kekeh Teddy sambil meraih dagu Diana agar mereka bertatapan. Lalu ia melumat bibir mungil gadis itu.

~~~~~~~~

Gadis pertama, yang ia renggut virgin nya ialah Diana Colandra Sehan. Gadis yang pada saat itu, tengah menjalin hubungan asmara dengan Teddy Prahusa. Sebenarnya, Teddy tidak menganggapnya sebagai seorang kekasih. Ia hanya menganggap Diana sebagai alat pemuas nafsunya. Diana, merupakan seorang gadis pertama yang menjalin hubungan dengan Teddy.

Teddy menerimanya, karna Diana kerap memohon padanya untuk menjadikan ia sebagai seorang kekasih. Teddy yang mendapat keuntungan dari itupun menuruti kemauan Diana.

Diana tak tahu, bahwa dirinya akan hancur saat ia menyerahkan miliknya pada Teddy. Yang Diana tahu, ia akan tenar jika menjalin hubungan asmara dengan seorang pemuda tampan dan kaya raya di sekolah mereka. Ia akan disanjung oleh seluruh para siswa siswi disekolah kerena telah menaklukkan hatinya. Tidak dengan Teddy, ia tak pernah dibuat takjub, dan takkan pernah jatuh hati pada Diana. Karena bagi ia, Diana hanyalah alat(Bodokkkk Diana:v).

Maka dari itu, ia selalu menuruti kemauan Teddy. Karena, ia tak mau kehilangan Teddy pada saat itu. Teddy yang melihat Diana menurutinya, justru peluang besar bagi ia untuk mempermainkan Diana. Ia hanya menikmati fisik Diana tanpa melibatkan perasaannya. Diana yang yakin, bahwa Teddy tidak mempermainkan nya terus menuruti kemauan pacarnya itu.

Hubungan mereka tak berjalan lama. Tiga bulan, sudah cukup bagi Teddy untuk menikmati tubuh gadis itu. Ia yang sudah bosan dan muak, mulai mencari mangsa baru. Diana yang ditinggalkan oleh Teddy hanya bisa pasrah, belajar ikhlas atas perbuatan tang telah dilakukan Teddy padanya. Semua milik Diana, telah Teddy renggut. Ia menyesal telah melakukannya. Andai ia berfikir panjang saat itu, maka ia tak akan terjerumus kedalam permainan Teddy. Tenar?? kini tidak lagi. Karena status ia saat ini sah sebagai mantan dari Teddy Prahusa.

Sampai kapanpun, ia tak akan melupakan kejadian yang telah ia alami ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Okehh, gua comeback ehheh

Jadi di Part ini, sedikit tentang masa lalunya Teddy sebelum dengan Cynthya gaess 😁😁😁

VirginityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang