15 Tunangan?

7.1K 50 2
                                    

Hallo gaess. Gua update nih malam malam gini eheheh. Gak bisa tidur gua, jadi gua sambung aja ni cerita. Silahkan dibaca yaa😁, maaf kalau membosankan. Ok langsung ajaa

.....

♥♥♥


Seminggu setelah bercinta dengan Teddy,  saat ini ia belum ada bertemu lagi dengan kekasihnya itu. Bukan tak ingin bertemu, ia juga harus fokus pada kuliahnya saat ini yang sedang dibebankan banyak oleh tugas. Mereka sibuk dengan tugas kampus masing-masing.

Tok... Tok... Tok...

Mengetuk pintu yang tengah terbuka saat ini

"Cyn, papa mau ngomong sama kamu." berjalan masuk menghampirinya yang tengah menatap fokus layar leptop saat ini.

"Iya paa, ada apa?" tanya Cynthya yang mendongakkan kepala nya untuk melihat pria itu berbicara.

"Kamu turun ajaa ya, kita ngomong dibawah. Papa tunggu dibawah yaa." ucapnya pergi meninggalkan Cynthya

Cynthya yang kini sudah berjalan kebawah menemui papanya, duduk untuk mendengarkan apa yang ingin dibicarakan oleh papanya itu.

"Cyn, besok malam ada pertemuan keluarga dengan keluarga Pak Brawijaya untuk membicarakan bagaimana kedepannya antara kamu dan anaknya."

"Sudah gua duga, pasti bokap nyokap gua mau bicarain soal ini." ucapnya dalam hati yang sudah menduga ini dari tadi.

"Iya nak, kami udah membicarakan ini sama mereka. Mereka setuju untuk mengadakan pertemuan besok." jelas wanita paruh baya itu yang menambahi omongan suaminya.

"Jadi, mama mau besok kamu harus berpenampilan rapi dan sopan untuk menyambut kedatangan mereka." pinta mama nya itu yang kini memegangi punggung tangan Cynthya.

"Tapi ma," ucap nya yang terputus karena dibantah langsung oleh sang ayah.

"Tidak ada penolakan Cyn, ini demi kebaikan kamu sayang." tegas lelaki itu, yang membuat Cynthya bungkam dan harus menerima rencana orang tuanya.

Saat ini, ia masih belum memberitahu masalah ini pada Teddy. Ia takut, hal ini akan membuat Teddy kecewa. Ia juga menunggu saat yang tepat untuk memberitahu orang tuanya bahwa ia saat ini tengah menjalin hubungan dengan seseorang.

Menurutnya jika ia berterus terang tentang ini, ia yakin ayahnya tak lagi menjodohkan ia dengan pria pilihan nya itu. Bahkan niat tadi, sang ayah urungkan. Cynthya yakin, bahwa orang tuanya akan menerima keputusan dan pilihan ia nantinya.

~~~~~~

Cynthya yang kini telah bersiap-siap turun kebawah, untuk menyambut kedatangan keluarga Pak Brawijaya.

Semuanya telah siap, bahkan hidangan pun telah siap dihidangkan oleh bik Ira. Jarang sekali mereka menghidangkan banyak makanan seperti ini.

Tint... Tint... Tint...

Satpam segera membukakan gerbang setelah mendengar klakson mobil yang menunjukkan tamu spesial pak Jonathan telah tiba.

Mobil mewah itu memasuki halaman kediaman pak Jonathan. pemilik mobil itu memarkirkan mobilnya dengan pantas. Langsung saja pak Brawijaya turun disusul oleh Vera istri nya dan Yogi putra tunggalnya. Mereka berjalan memasuki rumah Jonathan.

Tentunya kedatangan mereka disambut baik oleh keluarga pak Jonathan.

"Selamat datang dirumah kami." tersenyum hangat dan menjabat tangan kerabat nya itu.

"Perkenalkan ini putri saya Cynthya." memperkenalkan putrinya pada keluarga Brawijaya.

"Cynthya ini om Brawijaya, ini tante Vera dan ini Yogi putra mereka."Cynthya yang tersenyum  menjabat tangan masing-masing dari mereka.

VirginityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang