Chapter-12

1.1K 88 16
                                    

Flashback.

Rumaisa berpura-pura menelpon padahal ia berniat untuk memotret pria disampingnya. Dan satu gambar tercetak jelas membuat Rumaisa menahan senyum.

"Yes dapat juga" ucap Rumaisa pelan sambil memandang hasil jepretan foto pria disampingnya.

"Kak aku pamit pulang dulu ya Asalamualaikum" ucap Rumaisa kepada pria itu.

Namun saat Rumaisa ingin pergi pergelangan tangannya ditahan oleh pria tersebut membuat Rumaisa menoleh.

"Kenapa kak?" tanya Rumaisa lalu pria itu hanya diam sambil mengambil alih handphone yang Rumaisa pegang.

"Sini deketan" ucap pria itu sambil menyuruh Rumaisa untuk mendekat.

"Dek" panggil pria itu kepada anak kecil yang lewat.

"Kenapa kak?" tanya anak kecil itu sambil membawa layangan.

"Boleh kakak minta tolong?" tanya pria itu.

"Boleh" ucap anak kecil itu, lalu pria itu menyodorkan handphone Rumaisa kepada anak kecil itu membuat Rumaisa mengeriyitkan kening.

"Kak buat apa handphonenya?" tanya Rumaisa bingung.

"Dek tolong fotoin kakak ya nanti kakak kasih permen deh" ucap pria itu dan diangguki oleh anak kecil itu.

Pria. itu menyuruh Rumaisa sedikit mendekat dan tersenyum, Rumaisa yang masih bingung pun mengikuti ucapan pria itu untuk sedikit mendekat dan tersenyum.

"Oke kak senyum,1,2,3" ucap anak kecil itu sambil memotret beberapa foto.

"Ganti gaya kak" ucap anak kecil  membuat pria itu membentuk jari huruf V.

"Udah kak" ucap anak kecil itu dan pria itu mengeluarkan lima buat permen dari kantung celananya.

"Makasih kak" ucap anak kecil itu sambil menerima permen dan menyodorkan handphone Rumaisa kepada pria itu.

"Sama-sama" ucap pria itu dan anak kecil itu pun beranjak pergi.

"Kamu kok mukanya kayak gitu?" tanya pria itu saat melihat raut wajah bingung Rumaisa.

"Tadi giliran saya lagi diem kamu malah foto saya, eh sekarang diajak foto kamunya malah diam aja bingung gitu" ucap pria itu.

Membuat Rumaisa sedikit terkejut, bukannya ia tadi memotret pria itu diam-diam bahkan tanpa cahaya atau suara ia memotret, lalu bagaimana pria itu menyadarinya?

"Lho kok kakak tau aku foto kakak, yah ketahuan deh" ucap Rumaisa sambil menutup wajahnya malu membuat pria itu tertawa pelan.

"Saya kan peka orangnya, pasti saya tau kalau kamu lagi foto saya keliatan dari gerak-gerik kamu yang mencurigakan" ucap pria itu.

"Kalau mau foto bilang aja sama saya, kamu boleh kok foto sebanyaknya tapi ada imbalannya" ucap pria itu membaut Rumaisa menoleh.

"apa emang imbalannya?" tanya Rumaisa sambil menatap pria itu.

"imbalannya cuma satu yaitu" ucap pria itu menggantung membuat Rumaisa penasaran.

"Cukup jadi ibu dari anak-anak saya dan nenek dari cucu-cucu saya nanti" ucap pria itu membuat pipi Rumaisa memerah seketika.

pria itu kemudian berlari meninggalkan Rumaisa yang masih mematung ditempat dengan pipi yang sudah bersemu akibat gombalan receh pria itu. Dengan segera Rumaisa mengejar pria itu dan tertawa bersama. 

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang