Chapter-32

545 31 7
                                    

~Tak harus selamanya kebencian dibalas dengan dendam, balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan diri sendiri menjadi lebih baik.

..................................................................................

        Pagi yang sedikit mendung, Afkar disibukkan bolak-balik mengecek notifikasi pada handphonenya untuk menerima kabar dari anak buah yang sudah ia suruh untuk mencari tahu siapa yang telah menculik Rahayu. Rumaisa yang melihat Afkar nampak tak tenang pun menghampiri dan mengelus pelan lengan Afkar berharap agar memberi sedikit ketenangan.

"Mas, jangan khawatir pasti anak buah mas akan cari tahu" ucap Rumaisa.

"Gak bisa Rum, saya khawatir banget. Saya takut ibu kenapa-kenapa."

"Kita berdoa aja semoga bu Rahayu gak kenapa-kenapa" ucap Rumaisa.

Tak lama muncul satu notifikasi pesan dihandphone Afkar yang membuat Afkar dengan segera membacanya isi pesan yang dikirim oleh nomer tidak dikenal. Afkar membacanya dan sesaat kemudian Afkar meremas handphone miliknya dan membantingnya.

"Mas!" Rumaisa hanya menatap nanar handphone milik Afkar yang sudah tergeletak dibawah.

"Ini gak bisa dibiarkan!" ucap Afkar, emosinya tersulut hanya karena sebuah pesan dari nomor asing yang tidak ia kenal. Dengan segera Afkar menyambar kunci mobil dan berlari dengan cepat membuat Rumaisa terheran-heran.

Rumaisa memungut handphone milik Afkar yang berada dibawah untuk melihat pesan apa yang membuat Afkar sampai begitu terlihat marah. Rumaisa membaca satu pesan yang berhasil membuat Afkar marah, Rumaisa terkaget dengan isi pesan yang dikirim oleh nomer asing tersebut. Pantas saja Afkar marah, pikir Rumaisa.

Afkar berlari membuat Casilda dan Jane yang baru saja keluar dari kamar melihatnya terheran.

"Ma, kak Afkar mau kemana ya kira-kira?"

Mama juga gak tahu."

"Oh, apa mungkin kak Afkar mau cari si perempuan gila itu" ucap Jane menyebut Rahayu gila. Ya, Casilda dan Jane tentunya sudah mengetahui bahwa Rahayu hilang karena diculik. Tapi, untuk apa mereka sibuk perduli dengan Rahayu pikir Casilda dan Jane. Justru bagi mereka bagus jika Rahayu hilang dan diculik, karena itu Rahayu tidak menjadi beban lagi.

"Afkar ini, ngapain sih dia segala cari si gila itu. Kalau sampai Afkar kenapa-kenapa, mama akan pastikan si perempuan gila itu dapat hukuman lagi!"

"Tahu tuh ma, kak Afkar ngapain sih buang-buang waktu aja" ucap Jane yang tidak memperdulikan sama sekali dengan kondisi Rahayu.

"Haduh, belum juga rencana kita buat pisahin Afkar sama si perempuan gendut itu selesai, terus ini ditambah lagi si Rahayu gila diculik" ucap Casilda.

"Ma, aku ada ide buat pisahin kak Afkar sama si perempuan gendut itu" ucap Kiyara sambil menyeringai membuat Casilda ikut menyeringai karena mengetahui rencana yang nantinya akan menghancurkan rumah tangga Afkar dan Rumaisa secara perlahan. Jane membisikkan sesuatu kepada Casilda membuat Casilda menyeringai.

"Bagus juga ide kamu Jane, kita lihat bagaimana kehancuran rumah tangga Afkar dan si perempuan gendut itu" ucap Casilda menyeringai.

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang