Chapter-23

1K 63 17
                                    

~Cinta sejati itu memandang kelemahan lalu dijadikan kelebihan untuk saling mencintai.

~BJ. Habibie.

..................................................................................


   Pagi yang cerah ditemani sarapan pagi yang nikmatnya tiada tara membuat Afkar tak henti-hentinya memuji masakan Rumaisa. Rumaisa hanya tersenyum untuk menanggapi pujian Afkar.

"Rumaisa mumpung lagi weekend gini, gimana kalau kita jalan-jalan? quality time bareng mau?" tanya Afkar.

"Mau!" ucap Rumaisa antusias.

Ini adalah kesempatan untuk Rumaisa bisa jalan-jalan bersama Afkar setelah sekian lama ia menunggu.

"Oke selesai sarapan kita langsung let go!" ucap Afkar.

Rumaisa tersenyum senang, kenapa perlakuan Afkar semakin hari bisa semakin membuat Rumaisa senang seperti ini. Bahkan Rumaisa telah melupakan rasa sakitnya karena perlakuan manis Afkar. Sulit untuk Rumaisa percaya bahwa seorang Afkar yang cuek dan dingin bisa berubah menjadi manis. Rumaisa semakin takut akan kehilangan Afkar, ia belum siap jika Afkar berubah menjadi dingin kepadanya. 

Rumaisa dan Afkar menghabiskan sarapannya dan langsung bersiap-siap. Rumaisa mengganti gamis dengan warna coklat tua lengkap dengan jilbab panjang senada, sedangkan Afkar memakai kaos putih polos berlengan pendek yang ditutupi kemeja panjang berwarna hitam yang sengaja tidak dikancingkan membuat tubuh atletisnya sedikit tercetak dan juga celana bahan berwarna abu-abu.

"Sudah siap Rumaisa?" tanya Afkar.

"Sudah" ucap Rumaisa.

Afkar membawa sedikit baju ganti juga Rumaisa, entah kemana Afkar ingin mengajak Rumaisa pergi. Rumaisa pun tidak diberi tahu oleh Afkar, Rumaisa segera menyampirkan totebag-nya berwarna coklat polos.

"Ayo kita let go!" ucap Afkar sambil menggenggam tangan Rumaisa dan menariknya keluar dari apartemen.

Afkar segera membawa langkah Rumaisa menuju basemant apartemen yang dimana mobilnya diparkirkan. Afkar membukakan pintu samping kemudi untuk Rumaisa, setelah Rumaisa masuk Afkar segera masuk kedalam pintu kemudi.

"Mas, kita mau kemana sih?" tanya Rumaisa penasaran.

"lihat saja nanti" ucap Afkar dengan senyuman yang misterius membuat Rumaisa tambah penasaran.

Afkar segera melajukan mobilnya meninggalkan basemant apartemen dan mobilnya melesat menjauh. Diperjalanan Rumaisa tak henti-hentinya melirik kearah Afkar, karena merasa bosan Rumaisa menyalakan radio mobil sambil mendengarkan lagu yang diputar. Lagu milik Meghan Trainor mengalun indah membuat Rumaisa mengikuti nada.

You gotta know how to treat me like a lady...
Even when I'm acting crazy...
Tell me everything's alright...
Dear future husband...
Here's a few things...
You'll need to know if you wanna be
My one and only all my life (hey, baby)...
Dear future husband...
Make time for me...
Don't leave me lonely...
And know we'll never see your family more than mine...

Rumaisa menyanyikannya begitu indah membuat Afkar tersenyum kecil melihat Rumaisa. Suara indah Rumaisa mampu membius Afkar.

"Kan sudah ada saya disini Rum, jadi bukan calon suami lagi tapi suami tercinta" ucap Afkar tepat saat lampu merah.

Afkar mengusap lembut pucuk kepala Rumaisa, Rumaisa hanya tersenyum.

"Ini kan cuma lagu" ucap Rumaisa.

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang