Chapter-06

1K 83 5
                                    

Pagi hari yang indah, cahaya matahari pun mulai muncul dari celah jendela.

"Afkar makan dan habis itu mama mau bicara" ucap Casilda yang sedang menyendokkan makanan ke piring Adhyastha.

"Mau bicara apa mah?" tanya Afkar yang sudah duduk di meja makan.

"Nanti aja kita makan dulu" ucap Casilda dan mereka pun segera sarapan.

"Mama tunggu kamu diruang tv" ucap Casilda yang sudah selesai sarapan kebetulan hari ini adalah hari minggu yang dimana waktunya untuk istirahat tenang di rumah.

Kemudian Afkar pun menghampiri Casilda dan Adhyastha yang sedang duduk santai disofa ruang tv.

"Kenapa ma?" ucap Afkar sambil duduk disamping Casilda.

"Kamu lagi dekat sama wanita lain?" tanya Casilda to the point.

"Emm" ucap Afkar sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Iya atau tidak" ucap Casilda sambil menoleh ke arah Afkar yang hanya diam.

".."

"Afkar" panggil Casilda dengan nada tegas nan tak terbantah.

"Kalau kamu mau dekat dengan wanita lain pun tidak apa" ucap Adhyastha tiba-tiba.

"Iya" ucap Afkar.

"Mama si tidak melarang"ucap Casilda.

"Teman mama melihat kamu lagi dicafe sama wanita anaknya Stevi" ucap Casilda yang membuat Afkar kaget.

Stevi adalah ibu dari Kiyara sendiri musuh terbesar keluarga Adhyastha yang ingin menguasai semua saham milik keluarga Adhyastha.

"Gak kok teman mama ngarang kali, emang aku lagi deket sama wanita lain tapi bukan anaknya tante Stevi" ucap Afkar.

"Ingat Afkar keluarga mereka licik, keluarga mereka hanya ingin mengambil semua saham milik kita maka dari itu kamu jangan berhubungan dengan keluarga mereka" ucap Adhyastha.

"benar yang papa kamu bilang Afkar, mereka licik siapa tahu saja anaknya Stevi itu hanya memanfaatkanmu untuk merebut saham kita" ucap Casilda.

"Tapi mam-" ucap Afkar terpotong.

"Mama tidak mau tahu kamu jangan dekat-dekat dengan dia lagi, mama setuju jika kamu mempunyai wanita lain lagi asal jangan dia" ucap Casilda.

"Mengerti kamu?" tanya Adhyastha.

"Iya" ucap Afkar sambil menghela nafas.

"Mama, papa kenapa si kok muka kalian tegang gitu"ucap Jane tiba-tiba sambil membawa segelas susu coklat panas.

"Gak, sini duduk" ucap Casilda sambil menepuk sofa menyuruh Jane duduk disampingnya.

"Yasudah gak ada lagi yang mau dibicarain kan, Afkar kekamar dulu" ucap Afkar sambil bangkit dari duduknya dan langsung berjalan meninggalkan ruang tv.

"Kak Afkar kenapa sih ma?" tanya Jane bingung sambil duduk disampingnya Casilda.

"Gak kamu masih kecil" ucap Adhyastha.

"Pa, aku udah besar umurku aja udah 21 tahun" ucap Jane tak terima.

"Umur udah dewasa tapi kelakuan masih kayak anak kecil" ucap Casilda sambil memeluk Jane yang sudah cemberut.

"Mama" ucap Jane.

"Iya, udah dewasa kok" ucap Casilda sambil mengacak-acak rambut jane gemas.

Rumaisa yang tak sengaja hendak pergi ke supermarket pun mendengar semua percakapan antara Casilda dan Afkar pun tidak jadi. Rumaisa sudah mendengar semuanya entah mengapa hatinya sakit seketika mendengar semua itu. Boleh kan Rumaisa merasa cemburu?.

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang