Chapter-43

1.9K 80 22
                                    

           Di pagi hari yang cerah, di kediaman rumah seorang pria paruh baya dibuat gaduh. Barang-barang mahal pun terpecah belah, pecahan barang-barang itu mengenai seorang perempuan cantik yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kita harus pergi dari sini, kita suda tidak aman lagi!" bentak pria paruh baya sambil menatap tajam istrinya.

"Gak, kita gak boleh pergi, ini semua salah kamu mas!"

"Kamu gila ya, kalau kita semua tidak pergi dari sini bisa-bisa saya ditangkap."

Perempuan cantik itu terdiam didepan pintu mendengar pertengkaran kedua orangtuanya yang ia dengar jelas.

"Ma, ada apa ini?" tanya perempuan cantik itu menatap sepasang suami istri yang tengah menatap tajam satu sama lain. 

Keduanya terlihat tengah menahan emosi, rahang pria paruh baya itu terlihat mengetat seiring urat-urat di lehernya tercetak jelas.  Tangannya mencekam kuat pergelangan tangan istrinya, membuat sang istri meringis menahan sakit.

"Kita pergi dari sini!" ucap pria paruh baya itu.

"Gak, kita gak boleh pergi dari sini. Kalau kamu mau pergi, pergi saja sendiri jangan ajak anak aku!"

"Dia juga anak saya!"

Keduanya masih saja beradu pada argumen masing-masing, tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.

"Ma, pa, sebenarnya ini ada apa? Kenapa kita harus pergi dari sini?" tanya perempuan cantik itu menatap keduanya dengan tatapan tanya.

Keduanya terdiam sesaat mendengar pertanyaan gadis cantik tersebut.

"Kita pokoknya harus pergi sekarang juga, kamu ikut papa" pria paruh baya itu melepas cengkraman tangan dari tangan istri dan beralih menarik kasar tangan perempuan cantik itu membuat tubuhnya sedikit terhuyung.

"Aduh pa, sakit tangan aku jangan kayak gini" perempuan cantik itu berusaha untuk terus memberontak, namun apalah daya tenaga sang ayah lebih kuat membuatnya tak bisa terlepas.

"Papa hentikan!" istrinya langsung saja berlari mengejar langkah keduanya.

"Kalian bawa dia dan bereskan barang-barang saya" ucap pria paruh baya itu memandang dingin para bodyguard-nya.

Mendengar perintah dari tuannya, para bodyguard dengan segera mengerjakannya, dua orang bodyguard langsung saja membawa istri dari tuannya yang masih saja memberontak tak mau ikut. Sisanya membereskan semua barang pribadi milik tuannya serta istri dan anaknya. 

Pria paruh baya itu menyeret perempuan cantik keluar dari dalam rumah dan langsung membawanya untuk masuk kedalam mobil. Dihempaskannya kasar tubuh perempuan cantik itu, tangannya masih mencengkram erat pergelangan tangan perempuan cantik yang tengah menatap ayahnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Pa, sebenarnya kita mau kemana?"

"Diam kamu Kiyara, tidak usah banyak bertanya, ikuti papa saja!" bentak pria paruh baya itu membuat perempuan cantik yaitu yang tak lain adalah Kiyara langsung berkaca-kaca.

Zach menatap tajam Kiyara, tangan Kiyara di hempaskan kasar oleh Zach membuat Kiyara meringis. Tangannya terlihat sedikit membiru karena eratnya cengkraman ditangannya, matanya berkaca-kaca bersiap untuk meneteskan airmata.

"Papa jahat" cicit Kiyara.

"Papa tidak akan berbuat seperti ini jika kamu menuruti perkataan papa. apa susahnya kamu ikuti saja, jangan seperti mama mu itu, ck menyusahkan saja."

Tak lama setelah itu datanglah bodyguard beserta istri dari Zach yang bernama Stevi. Stevi dimasukkan kasar kedalam mobil, bodyguard-nya masih sibuk membawa koper pribadi milik ketiganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang