Chapter-17

1K 65 14
                                    

Kalaupun kita kembali, masalalu tetap berada di masa lalu, memori lama tak bisa direka ulang.

~Rumaisa

..................................................................................

    Pagi hari Rumaisa dikejutkan oleh sepucuk surat yang diberikan oleh bi Nani kepada dirinya. Rumaisa segera pergi kekamar yang dibawah untuk membaca isi surat tersebut.

Surat yang terbungkus oleh amplop berwarna merah hati, juga tulisan nama Rumaisa yang terukir indah. Dengan perlahan Rumaisa membukanya. Ia mulai membaca satu persatu kata yang tertulis indah.

Aku bukanlah Dilan yang mampu menampung ribuan bahkan jutaan rindu.
Aku bukanlah superhero yang akan datang disaat kau sedang meminta pertolongan.
Tapi aku adalah orang yang akan datang dengan sejuta cinta untukmu, sejuta tawa untukmu.

Aku akan datang bersama dengan kesenangan tersendiri yang membuat senyuman dibibir indahmu terbentuk dengan sempurna.
Aku tak bisa menahan rindu yang sudah membuncah ini, aku ingin menjadi seseorang yang berarti untukmu lagi. 
Maaf aku belum bisa menemui untuk sekarang, aku sedang berusaha melatih diriku.

Aku sedang melatih diriku ini untuk bisa menemuinya dan melihat kembali wajah cantikmu yang selalu aku rindukan setiap saat.
Beribu kata maaf tak akan bisa membuat luka dihatimu membaik, aku memang jahat sudah membiarkanmu menahan rindu selama itu.
Waktu belum tepat untuk kita bertemu, tapi kau bersabarlah kita pasti bertemu.

Tunggu aku, tunggu aku untuk bisa menemuimu lagi,jaga baik-baik dirimu agar kita bertemu dengan keadaan baik-baik saja. Aku akan selalu mencintaimu dalam heningku.

~From Mr.X

Amat terkejut Rumaisa dengan sepucuk surat tersebut, tulisan ini sepertinya Rumaisa mengenalinya. Jantung Rumaisa berdetak tak karuan, apa maksud dari semua ini?

Kenapa disaat ia mulai mampu melupakan pria 'itu' ia memberikan sepucuk surat yang mampu membuat Rumaisa berharap lagi. Ia tak mau mengharapkan pria 'itu' lagi, meski ia sangat mencintainya tapi itu dulu. Sekarang ia punya cinta lagi, ia sedang berusaha memperjuangkannya. 

Rumaisa sadar saat ini ia sudah seharusnya melupakan pria 'itu' walau sulit baginya, tapi ia harus lakukan. Ia sudah memiliki seseorang yang ia cinta dan sekarang ia sedang berjuang untuk dia bisa mencintai Rumaisa juga.

Rumaisa memeluk boneka tedy bear pemberian Afkar, ya sekarang ia sedang berusaha berjuang untuk Afkar. Berjuang agar Afkar bisa menerimanya dan mencintainya. Cintanya kepada pria itu perlahan mulai pudar, hanya tersisa kenangan yang mungkin tidak bisa dihapus dari ingatannya. Apalagi pria itu dahulu sangatlah dekat dengannya.

Tapi Hati Rumaisa sudah tertutup rapat untuk pria lain selain Afkar. Sesakit apapun ia untuk mencintai Afkar tapi ia akan terus berusaha sampai dimana titik ia harus menyerah.

Ia tidak boleh terbawa perasaan lebih kepada pria 'itu' sudah cukup biarkan kali ini saja ia memperjuangkan apa yang sudah jadi miliknya. Afkar sekarang sudah menjadi suaminya, tinggal sekarang ia merebut hati Afkar memberikan sedikit celah didalam hati Afkar untuk bisa menerima cintanya.

Ia sudah tak mau perduli bagaimana pun caranya, ia harus membuat Afkar perlahan-lahan mencintainya juga. Ia harus, ia tidak mau terus-terusan membuat hatinya sakit. Ia harus mencobanya lebih dan lebih sampai Afkar mulai menerimanya.

Cause I love Him.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang