ku buka pintu kamar Sajidah, lalu ku rebahkan tubuhku dikasur.
hari yang melelahkan bagiku, ku tutup kedua mataku.
dan bersatu dengan alam mimpi..sinar mentari pagi membangunkan ku dari mimpi indahku, aku pun duduk di kasur dan mengambil handphone walau hanya sekedar mengecek saja...
setelah selesai, aku pun beranjak dari tempat tidur.
lalu aku berjalan menuju ke lantai bawah, ku lihat ke arah jendela sebentar..
langkah kaki ku menuruni anak tangga, rumah Sajidah cukup besar nan lebar..aku berjalan menuju ke meja makan
dan sarapan disana, ku dengar Sajidah sedang menerima panggilan telfon dari seseorang..
Sohwa: siapa?
Sajidah: Saaih, dia mau ngajak lo jalan..
Sohwa: urusan lagu?Sajidah: keknya enggak deh, tapi gak tau. dia kek ada yang mau di omongin sama lo selaen lagu ciptaan lo..
aku kemudian berfikir, ada apa Saaih mengajakku jalan tapi bukan untuk lagu ciptaanku..
aku mulai menebak nebak, apa yang Saaih akan katakan padaku nanti.Sohwa: jam berapa?
Sajidah: katanya sih tar malem, dia bisanya tar malem..Sohwa: oke..
aktivitasku masihlah sama..tidak berubah, setelah sarapan. aku keluar dari rumah ini, hanya di halaman rumah saja untuk menghirup udara segar. walau tak begitu segar, karena Jakarta saat ini polusinya sudah mulai kembali disaat wabah virus covid19 pamit dari muka bumi.
aku duduk di kursi, dan melihat pemandangan pagi.
pandangan pagi ini sangatlah berbedabiasanya ku lihat ada tukang sayur dan yang belanja ibu ibu dan ibu ibu itu mulai bergosip ria, ataupun menyamakan aku dengan Joshua.
kali ini tidak, kali ini pandangannya benar benar nyaman nan enak tuk dipandang.
dibilang sepi memang....tak ada manusia yang melewati perumahan, Sajidah baru saja mengatakan bahwa kalau sore hari akan ada banyak manusia melewati perkarangan komplek perumahan ini
komplek perumahan ini bisa dibilang elit, rumah mewah yang besar besar.
dan mungkin harganya lebih fantastis
Sajidah: lo emangnya ada masalah di rumah?
Sohwa: bisa dibilang gitu Jid..Sajidah: trus tujuan lo mau kemana kalo lo pergi dari rumah?
Sohwa: gw gak tau sih, awalnya pen ke rumah tetangga aja nginep. tapi karena gw punya temen baru, dan gw yakin bngt temen baru gw itu berarti.Sohwa: jadilah gw kesini, nginep di rumah lo..
Sajidah hanya mendengarkan aku bercerita...
yup, kini Sajidah berada di halaman rumah dan duduk di kursi disampingku..siang pun menyapa, saat sedang makan siang. seseorang memasuki rumah ini dan ia salam terlebih dahulu..
.....: asalamualaikum sayang..
Sajidah: waalaikumsalam, eh kamu.Sajidah: udah makan?
Thariq: udah tadi sebelum kesini..Thariq: cemilan dimana sayang?
Sajidah: di lemari biasa.. minumannya juga disitu ya..Sohwa: Thariq sering kesini Jid?
Sajidah: kadang kadang dia kesini..
kami ber3 menikmati siang hari di dalam rumah ini, Thariq bermain ps4aku dan Sajidah berdiskusi..
dan lain sebagainya, waktu menunjukkan pukul 15:15..
sebentar lagi, adzan berkumandang.Thariq: udah mau sore, sayang aku pulang ya..
Sajidah: iya hati hati..aku sedari tadi sibuk memainkan handphone, dan tidak memerhatikan mereka berdua yang sedang pacaran.
benar yang dikatakan Sajidah..
manusia manusia lain melewati perkarangan komplek perumahan elit ini, ada yang bermain sepeda. ada yang bermain bulu tangkis, dan ada juga yang berlalu lalang pergi ke suatu tempat..
aku menghampiri Sajidah dan menemani ia yang kini berada di ayunan, bukan ayunan anak tk ya.
aku memang suka berada di halaman rumah...
dan ada juga yang berenang di rumah ini, yup rumah Sajidah benar benar lengkap. tadi aku di ajak Sajidah mengelilingi rumahnya ini...
benar benar rumah impian..Sajidah: impian dari kecil sih, baru kesampean pas umur 20tahunan..
aku hanya terkagum dengan rumah ini..
angin malam memang tidaklah baik untuk kesehatan, apalagi teruntuk para wanita yang keluar pada saat malam hari.
aku dan Saaih kini berada di taman.dan kami duduk di kursi taman, taman ini dekat dari rumah Sajidah.
Saaih: selama ini gw suka sama lo wa
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN SAMAKAN AKU
Ngẫu nhiênnamaku Sohwa Putri Aini.. aku ingin mencurahkan isi hatiku disini... dan kalian ada saksi mata yang membaca kisah hidupku yang menyedihkan ini.. ingin menangis namun tak bisa.. air mata meminta tuk keluar, namun ia tak bisa keluar dari jeruji ke...