Aku Dibeli Oleh Orang Tuaku Sendiri?

152 8 2
                                    

aku melihatnya rekaman, ku pandang terus wajahnya.
ia tampan dan berkarisma, karismatiknya sangat terlihat dari wajahnya yang ku lihat saat ini.

ku taruh kepalaku di pinggir sofa, melihat lelaki itu rekaman sampai akhirnya aku tertidur disini..

Author On

Sajidah: aku pulang ya, dah malem. keburu mama pulang.. nanti dicariin lagi..
Thariq: aku anter ya, yuk..

Sajidah: gak usah aku bisa sendiri..
Thariq: udah gakpapa, sama pacar sendiri gini kok.
mereka pun meninggalkan dapur rekaman ini, selama perjalanan mereka berdua sangat fokus.

Thariq fokus menyetir..
Sajidah fokus memainkan handphone nya dan sesekali ia melihat kesekeliling mobil dan pemandangan yang sudah tertera itu..

tak ada percakapan sama sekali diantara mereka, sesampainya Sajidah melepas sabuk pengamannya.

ia pun turun dari mobil..

Sajidah: hati hati ya sayang..
Thariq: iya, istirahat. jan begadang..

Sajidah membentukkan jarinya dengan lambang oke, Sajidah pun masuk ke dalam rumahnya.
mobil Thariq melaju kembali ke studio..
ia membuka pintu masuk dan keluar

Author OFF

aku membuka kedua mataku, ku pegang keningku.
Sohwa: yaampun jam berapa ni?

aku mengecek jam, pukul berapakah sekarang. sudah pukul 09:00..
oh god, aku ketiduran disini rupanya

aku pun beranjak lalu pergi dari sini, penyanyi lelaki itu juga sudah tak ada disini. bahkan lelaki berkepala plontos itu juga sudah pulang sedari tadi, berarti aku sedari tadi disini sendirian..
ku lihat Thariq masih disini, apa ia yang menemaniku?
bahkan Sajidah juga sudah pulang

aku tak melihat adanya Sajidah disini

Thariq: eh lo udah bangun..
Sohwa: sorry ya, gw ketiduran disini

Thariq: iya gakpapa, santuy aja. yuk gw anterin lu pulang..
Sohwa: gak usah gw bisa sendiri kok.

Thariq: udah gakpapa, gw gak keberatan kok.
Sohwa: yaudah deh..

Thariq mematikan seluruh ruangan ini, terkecuali koridor.
koridor ini termasuk kantin, jadi enak kalau lapar tinggal pesan disini..

aku membeli beberapa makanan untuk ku bawa pulang..
aku dan Thariq berjalan menuju parkiran, ternyata parkiran mobil cukup jauh dari studio..

tak terlalu jauh ternyata, sebentar lagi sampai. aku terkejut, tiba tiba saja Thariq menggendongku..

Sohwa: eh Thariq, nanti cwe lo marah
Thariq: enggak kok, Jidah udah pulang daritadi. jadi dia gak tau..

aku memerhatikan wajahnya..

sesampainya di rumah, aku turun dari mobil.
Sohwa: makasih ya liq tumpangannya

Thariq: iya samsam, gw pulang ya.
Sohwa: iya, lo hati hati..
mobil Thariq pun melaju menuju ke rumahnnya..
aku memasuki rumah ini..

aku melihat mama dan papa berada di rumah ini, ku taruh makanan yang ku beli tadi di meja makan.
lalu aku memasuki kamar, saat ku belum memasuki kamar.
aku mendengar suara mama papa, oma dan opa sedang ribut..

mereka membahas perihal apa?

aku penasaran, ku dengarkan baik baik apa kata mereka..
mama: tapi seenggaknya mama udah beli anak aku, ayo mas kita pulang.

apa maksudnya? membeli anak?

opa: aku udah cape bahas ini terus..
opa pun berjalan menuju ke dapur, aku mengumpat agar tidak ketahuan oleh mereka..
sakit hatiku menerima kisah pahit ini

lebih sakit lagi, disaat mama menjual anak kandungnya sendiri kepada orangtua mamaku. dan oma opa membeliku, air mata ini menetes..

Sohwa: kenapa sih hidup gw kek gini? kenapa?
aku terisak, aku tak perduli oma opa mendengarkan aku menangis..

aku sudah lelah dengan ini semua, aku sudah lelah memendam rasa ini.

lebih baik esok hari, ku terus terang kepada mereka.
aku sudah harus mengatakan perasaanku selama ini kepada kedua orang tuaku..
kisah pahit ini sudah lama ku alami

dari sejak kecil hingga sampai saat ini, belum lagi aku memikirkan penyakit yang bersarang ditubuhku.

sudah lama aku tak mengecek up ..

sekarang, sudah waktunya ku tidur.
aku sudah lelah..
oma mengetuk pintu..
oma: Mim, kamu udah makan belom?

Sohwa: udah..
aku berbohong, aku tak ingin makan.

JANGAN SAMAKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang