Jidah Membantu Masalah Intiku

157 10 1
                                    

Saaih: kamu kapan kesini?
Sohwa: barusan..
Saaih: ya Allah wa aku kangen..

Saaih memelukku dengan erat, bahkam sangking eratnya ia mendekapku..
Sohwa: Saaih, lepas aku sesek..

Saaih: maaf sayang..
Sohwa: are you happy?
Saaih: im happy (nada seperti anak kecil)...

dia memelukku untuk kedua kalinya..

Sajidah: yaudah makan yuk..
Sohwa: Jid..
Sajidah: abis makan ya, ceritanya dikamar aja..
aku pun mengangguk..

selesai makan...
Sajidah: liq kamu yang cuci piring ya

Thariq: oke sayang..
kami ber2pun, naik ke kamar atas..

aku mulai menceritakan semua masalah inti yang sebenarnya..

Sajidah memelukku dari samping, ku menaruh kepalaku di pundaknya dan kembali menangis..

Sajidah: gw bantuin selesain masalah lo disana ya, gw mau siap siap kesana.

Sohwa: hari ini? kenapa gak besok ato lusa?
Sajidah: lebih cepat lebih baik..

aku tersenyum lega..

koper sudah siap dan Sajidah tinggal berangkat sekarang juga..
Sajidah: oya wa, anggep aja rumah ini rumah lo ya. gw tinggal dulu..

Sohwa: iya Jid..

Sajidah: ih gw berangkat ya..
Saaih: kemana?
Sajidah: Papua..
Saaih: buset jauh amat..

Sajidah: asalamualaikum..

SohSa: waalaikumsalam..
Saaih: lu ikut liq?
Thariq: kagak, nganter doang..

Saaih: hati hati lu..

Thariq: yo..

Author ON

pesawat tlah terbang meninggalkan Jakarta, lalu pesawat itu mendarat di bandara Papua..

Sajidah tlah sampai, ia berjalan menuju ke home stay.
ia lebih memilih home stay daripada hotel, ia beristirahat sejenak...

meringankan beban yang akan ia lalui hari ini, beraktivitas seperti biasa. ia bertanya dahulu kepada Sohwa, kapankah ia akan memulai penjelasannya...

Sajidah: bismilah...

Sohwa sudah memberitahu kepada Sajidah, setelah berleha leha..

Sajidah tak mau mengulur waktu..

ia tak terlepas dari hp, ia terus chatting dengan Sohwa. dimana tempat ia tinggal selama disini, dan dimanakah rumah Haris..

yang pertama ia kunjungi adalah rumah selama Sohwa tinggal disini..

setelah berbicara baik baik kepada mama dan papa nya Sohwa, ia langsung memberitahukan keadaan hati Sohwa yang sudah hancur berkeping keping..

Sajidah: ya seenggaknya tante sama om bisa ngerti lah apa yang dirasain sama anaknya, cara om sama tante ngedidik Sohwa tu salah besar. gak seharusnya kedua orang tua kek gitu ke anak kandungnya sendiri, maaf sebelumnya bukan nya saya ikut campur urusan anda dengan anak kandung kalian. saya kesini karena ingin meluruskan, Sohwa udah pernah bilang belom tentang perasaan dia selama ini ke om sama tante? apalagi itu dari kecil, ya Allah. saya baru tau ada orang tua yang tega menjual belikan anak kandungnya sendiri, hati Sohwa hancur om tante asal om sama tante tau. dia ceritain semuanya ke saya karena saya adalah sahabat dia, yang memang seharusnya berbagi cerita. apalagi kalo ada masalah besar kek gini....

hening, tak ada sahutan sama sekali dari bibir manis dari mama papanya Sohwa..

Sajidah: tadi di taman, dia marah besar ke Joshua. orang yang selama ini disamain oleh kalian dan emak emak di Jakarta, semua orang berbeda beda. gak seharusnya om sama tante menyamakan anak kandung om dan tante dengan orang lain, Allah menciptakan manusia berbeda beda dan gak sama. prestasi orang berbeda beda, Sohwa pengen bngt ngelanjutin kuliah nya. om sama tante harusnya ngedukung bukannya malah gak ngizinin kek gitu, dia mau nunjukin lho om tante. dia mau nunjukin kalo dia tu bisa, kalo dia tu mau ngebanggain kedua orang tuanya dengan cara dia sendiri.

mungkin mama papa Sohwa saat ini berfikir, apa yang dikatakan oleh Sajidah ada benarnya..

Sajidah: dan selama ini Sohwa sakit komplikasi...

saat Sajidah mengatakan itu, mama dan papanya terkejut bukan main.

selama ini mereka berdua tidak tau bahwa anaknya sedang sakit...

Sajidah: Sohwa bener bener murka om tante sama Joshua tadi di taman, secara gak langsung dia tu iri. aku harap om sama tante ngerti, apa yang aku omongin panjang lebar.. aku permisi asalamualaikum..

maSoh: Sohwa sekarang dimana?

Sajidah: dia kabur ke Jakarta..

setelah selesai dengan urusan itu, Sajidah pun pergi dan pamit.
tak hanya masalah ini, tapi masih ada satu masalah lagi yang harus diselesaikan. yup, Sajidah ke rumah Haris. yang saat ini masih menjadi suami sah Sohwa, Sohwa sempat meminta bercerai dengan Haris saat dulu. namun Haris menolaknya mentah mentah..

Sajidah: gw harap lo ngerti apa yang gw omongin panjang lebar tadi..

Haris menunduk, ia tak tau menjawab apa lagi..

Sajidah kembali ke home stay, hari yang melelahkan baginya..
ia rebahkan tubuhnya di kasur..

keesokan paginya, ia packing dan membereskan semua barang yang ia bawa.
memasukkannya di koper...

lalu ia pun berangkat ke bandara menuju Jakarta..

Author OFF

aku disini harap harap cemas, menanti jawaban apakah masalah tlah selesai atau belum.

......: Mimah..

aku menengok, ada seseorang yang memanggilku dengan sebutan Mimah.

hanya keluargaku lah yang memanggilku dengan panggilan itu, ternyata itu adalah mama dan papa datang ke rumah ini..

Sohwa: mama..

aku berlari dan memeluk mama, papa pula memelukku mama membalas pelukanku. aku menangis, mama dan papa pun menangis..

mama: maafin mama sama papa ya sayang, mama sama papa gagal ngedidik kamu. mama tau kamu tertekan kan? maafin mama papa sayang..

Sohwa: iya ma, Mimah udah maafin mama sama papa dari jauh jauh hari. tapi Mimah gak mau hal itu terulang lagi, udah cukup ma..

mama: iya sayang, iya nak.. mama papa janji hal itu gak akan terulang lagi.

dan hari ini lah hari saling maaf memaafkan, aku meminta maaf kepada Joshua yang sudah menjadi ah sudah aku lupa namanya apa..

Sajidah pula tlah hadir di tengah tengah ini... begitu pula Saaih dan Thariq, Haris pun begitu..















selamat puasa bagi yang menjalankan puasa, maafin kesalahan Author selama ini ya. besok dah puasa gaese yuhuuuuu...

and cerita ini sudah selesai...

bye, sampai jumpa lagi di cerbung cerbungku lainnya..

JANGAN SAMAKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang