Pengagum Rahasia

104 5 1
                                    

aku terdiam sejenak saat Saaih mengatakan pernyataan perasaannya

aku merasa ada seseorang yang melihatku dari belakang, namun aku tak tau ia siapa..
Saaih: wa..
Sohwa: eh iya..
Saaih: kok lo ngelamun?

Sohwa: gakpapa kok..

Saaih: gw cuma mau ngomong itu aja sih..
aku lagi lagi diam, aku diam karena aku bingung dengan perasaanku..

Saaih: lo sakit?
Sohwa: enggak kok gw sehat sehat aja

Saaih: lu daritadi diem mulu..

aku hanya tersenyum membalasnya, setelah itu aku pergi meninggalkan Saaih sendirian disini. dan tak pamit kepadanya bahwa aku akan pulang, aku hanya takut merepotkan ia.

sudah cukup aku merepotkan Thariq dan Sajidah, dan jangan Saaih..

orang yang memerhatikanku dari jauh, segera bersembunyi agar tidak ketahuan olehku.
sesampainya di rumah Sajidah..

aku berjalan menaiki anak tangga...

dan menutup pintu kembali, aku merebahkan tubuhku di kasur.

aku tengkurap aku masih saja memikirkan perkataan Saaih, tiba tiba saja bulir air mata ini mengalir.

entah apa maksudnya..

Sohwa: aaarrrrgggghhhhhhh...
aku berteriak dan menutupi dengan bantal agar tak begitu terdengar jelas.

Sajidah: lo kenapa wa?

dan kebetulan Sajidah memang berada di kamarnya ini..
baru kali ini aku merasakan jatuh cinta dan bimbang juga bingung dengan perasaanku sendiri..

sebenarnya aku jatuh cinta dengan siapa sih?
aku saat ini sedang stress tak karuan

Sohwa: gw bingung Jid, gw bingung sama perasaan gw sendiri..
Sajidah: bingung kenapa?
Sohwa: gw bingung, sebenernya gw tu suka sama siapa sih?

Sohwa: pas pertama kali, gw suka sama Saaih. trus kedua, tiba tiba gw punya rasa suka sama Atta. dan yang ketiga, gw nyaman sama Joshua..

Sohwa: gw harus pilih salah satu dong, dan gw bingung pilih siapa.

bel berbunyi, Sajidah membuka pintu kamarnya.
Sajidah: masuk bi..
bibi: permisi non..
bibi menaruh minuman dan makanan di meja, aku tak tau itu untuk siapa. yang jelas itu pasti untuk Sajidah bukan aku..

bibi pun kembali keluar dari kamar ini, beliau hanya mengantarkan makanan dan minuman itu saja.

Sajidah: daripada lu stress, mending lu minum dulu nih.
Sohwa: thanks..
aku meminum minuman itu..

Sajidah: sekarang lo tenangin diri lo

Sajidah melihat pukul berapa sekarang...
Sajidah: lo shalat kan?
aku mengangguk..
Sajidah: mending sekarang lo shalat isya, trus lo doa sama Allah ya.

Sajidah: siapa tau, Allah kasih petunjuknya siapa yang harus lo pilih nanti nya ya. dan semoga itu yang terbaik buat lo..

Sohwa: aamiin, makasih ya Jid. lo enabg sahabat gw yang paling baik.

Sajidah tersenyum..
Sajidah: iya sama sama..

aku melaksanakan shalat isya.

setelah selesai aku pun berdoa kepada sang maha pencipta..
Sohwa: berikanlah hamba petunjuk..

Sohwa: siapa yang terbaik untuk hamba suatu hari nanti.. aamiin..

aku dekatkan kedua telapak tanganku ke wajah, lalu aku melepas mukena yang ku kenakan.
aku pun beristirahat, aku terbangun dan aku merasakan ada lap basah yang menempel di keningku.

aku melihat dengan tatapan sayu..

Sajidah sedang minum air hangat di pagi hari..
Sajidah: lo dah bangun?
badanku lemas, tak mempunyai gairah untuk bangun dan duduk di kasur.
Sajidah: istirahat yang cukup ya..

Sajidah mencium keningku dengan kasih sayang, sudah lama aku tidak merasakan kasih sayang orang tua.

aku merasa Sajidah sudah cocok menjadi ibu dari anak anaknya nanti

lalu aku beranjak dari tempat tidur..

Sajidah: ngapain lo kesini?
......: gw mau ketemu Sohwa..
ada apa dia menemuiku?

aku langsung berfikir..
kini aku dan ia berada di halaman rumah, dan duduk di kursi..

.......: selama ini gw pengagum rahasia lo wa, gw kagum sama lo dan...

Sohwa: lo suka sama gw?
.......: iya, kok lo bisa tau?
Sohwa: udah kebaca..

JANGAN SAMAKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang