Serba Salah

105 6 1
                                    

sudah boarding dan panggilan terakhir untukku, karena sedari tadi aku tak melihat ke arah sana.
Sajidah: hati hati ya wa..

Sohwa: iya Jid, gw pergi ya. asalamualaikum.
ThorJid: waalaikumsalam.

aku seperti mendengar suara hentakan kaki berlari menyusulku..

aku melihat ke arah belakang..

Sohwa: Saaih..
Saaih: lo mau pergi kemana? jan tinggalin gw..
kini Saaih berada di hadapanku..

ia memegang kedua tanganku..

Sohwa: gw mau pergi ke Papua ih, yaudah ya. udah boarding, asalamualaikum.
Saaih: waalaikumsalam Sohwa..

Saaih berteriak memanggilku..

aku berlari sesekali melihat ke arah belakang..
melihat Saaih yang dilanda cemas dan galau, selama di pesawat..

hanya itu itu saja, membaca majalah.

makan, nyemil, mendengarkan lagu.
disaat pramugari itu pergi, aku mengambil hpku di saku celana panjang yang ku pakai.

aku melihat galery, melihat foto foto Saaih yang Sajidah bagikan kepadaku.

baru saja aku pergi, tiba tiba saja aku rindu dengannya.
iya, aku merindukan Saaih...

sepertinya aku tau ingin memilih siapa untukku jatuh hati nantinya, setelah itu aku tidur.
ku buka mata dan sebentar lagi pesawat akan mendarat..

aku bersiap siap untuk itu..

setelah pesawat mendarat, semua orang langsung berdiri dan mengemas barang yang mereka keluarkan termasuk aku..

barulah aku turun dari dalam pesawat ini..
handphone berbunyi, tanda telfon masuk.
dari seseorang yang sudah ku save nomornya..

si Botak

ya halo ih, waalaikumsalam.  kenapa lo telfon gw?

Saaih: lo udah sampe?

udah, barusan.

Saaih: alhamdulilah kalo gitu..

kenapa emangnya?

Saaih: gakpapa, tadi sih gw mau bilang ke lo. jan lupa kabarin kalo dah sampe..

oh gitu, ohiya ih. kalian ber3 jalan jalan aja gih ke mall tanpa gw...

Saaih: oke, tar w bilang sama Jidah. kita jadi jalan tanpa lo, wa..

ya..

Saaih: gw sayang sama lo..

(aku terdiam sesaat.. )

Saaih: kok lo diem aja?

gakpapa kok, gw juga ih.. gw juga sayang sama lo...

(karena aku malu aku patikan saja panggilan itu.. )

Call OF

aku tlah sampai di rumah mama, entah panggilan apa yang tiba tiba saja dibenakku ingin kesini.

sudah lama aku tak kesini setelah 2tahun lamanya memilih menetap di Jakarta..
ku simpan barang barangku..

lalu aku beristirahat sejenak, karena lelah berada di pesawat untuk beberapa jam di atas awan.

tak hanya rebahan, aku pula memainkan hanphoneku kembali.

......: Mim bantu mama sini..

Sohwa: Mimah baru aja nyampe ma, Mimah mau istirahat cape..
mama: gak ada alesan sini..
aku mengeluh, mendengus kesal..

namun ku sembunyikan dari mama, agar mama tidak memarahiku ketika aku mulai kesal padanya..
aku sangat tau mama seperti apa..

mama: ini di aduk sebentar trus masukin garem, jan banyak banyak.

Sohwa: iya...
mama pergi meninggalkanku sendiri.

tak lama kemudian mama balik lagi kesini, dan melihat dapur berantakan.

mama: yaampun Mimah, kamu tu kalo kerja yang bener dong. liat ni dapur berantakan..
Sohwa: ya namanya juga masak ma, pasti berantakan lah..
mama: kamu berani ya cari cari alesan, udah sana. potongin sayur, biar mama beresin..

aku menurut saja...

ku potong sayur mayur itu, lagi lagi mama melihat dan mulai mengkritikku lagi. aku tau, mama mengkritik supaya aku benar dan membangun.

namun, tidak seharusnya mama membentakku seperti ini.

aku serba salah dibuatnya..

mama: motong tu yang bener kenapa, dah sana istirahat biar mama yang masak. kamu gak becus kerjanya..

hatiku kembali sakit di begitukan oleh mama..
sudah disamakan, sekarang semua yang ku lakukan semuanya salah..

JANGAN SAMAKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang