Cek Up

97 8 0
                                    

kami pun pergi dan melewati sawah, kami berdua bercanda tawa dan bergurau..
sampai akhirnya kami duduk di rerumputan dekat sawah..

Saaih: disini beda sama Jakarta, seger bngt udaranyaaaa😩..
Saaih menghirup udara segar...

ia melihatku lalu ia tersenyum dan tertawa..
hening, tak ada suara sama sekali.

yang ada hanyalah suara desiran air dan angin, sore hari datang sekitar pukul 05:00...
kami merubah posisi..

posisi kami saling membelakangi..

kami menikmati sore hari dan melihat sunset...
begitu berartinya sebuah perjuangan yang hebat datang padaku..

aku benar benar kagum dengan kedatangan Saaih kesini, jauh jauh dari Jakarta menuju ke Papua sangatlah jauh. menempuh beberapa jam selama perjalanan..

Sohwa: ih, thanks ya kamu udah mau dateng kesini jauh jauh dari Jakarta.

Saaih: samsam sayang, aku kesini karena udah gak tahan mau ngelepas kangen sama kamu. kamu kenapa gak mau ke Jakarta? padahal kan aku udah suruh kamu ke sana...

Sohwa: sorry ih, aku kangen mama sama papa...

aku tak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya terjadi kepada dia, aku hanya takut merepotkan ia.

Saaih: yaudah gakpapa (mengelus kepalaku), yuk cek up. aku gak mau kamu kenapa kenapa, aku gak mau kehilangan kamu wa.

jantungku berdegup kencang, bagaimana ia bisa tau tentangku?

tentang penyakitku yang ku derita..

padahal aku tidak memberitahunya sama sekali..
Sohwa: aku gak sakit ih..

Saaih: kamu gak usah boong, aku udah tau semuanya tentang kamu dan tentang kehidupan kamu.

Sohwa: siapa yang kasih tau ke kamu? bilang sama aku, jawab ih..
Saaih: kamu gak perlu tau siapa yang kasih tau ke aku, suatu saat aku pasti kasih tau ke kamu dan cerita sama kamu.

Sohwa: janji?

Saaih: iya aku janji..

Saaih berjalan dan aku berada di belakangnya, ia berjongkok dan mengarahkan kedua tangannya ke belakang. aku tau maksudnya apa..

aku mengalungkan kedua tanganku di lehernya, ia mengangkat tubuhku lalu ia pun berjalan. aku hanya menikmati sunset dan perjalanan kakinya..

Sohwa: I Love You..

aku berbisik di telinganya, aku tak tau ia tersenyum atau tidaknya.

yang jelas ku dengar, ia seperti mengendus pelan seperti ingin tersenyum..
sampai akhirnya aku tertidur di gendongannya itu..

Author ON

Atta sepertinya frustasi ingin mengatakan perasaannya kepada seseorang yang ia suka..

ia benar benar bingung harus berbuat apa...
ia tidak tau bahwa Sohwa sudah pergi dan belum kembali ke Jakarta..

ia setiap hari stalk instagram Sohwa..

Atta: Papua, apa gw kesana kali ya.

ia teringat kata kata terakhir papanya saat dulu..
papanya berkata "ta, kalo kamu udah beranjak dewasa. kamu akan tau apa itu cinta, dan kamu bisa ngerasain gimana rasa bimbang dan bingung saat memilih cinta. kek papa milih mama, dan harus ada alesannya. kenapa kamu milih cwe itu, kalo pun cwe itu pergi jauh ke kota atau pun desa. kamu susul dia kesana, buktiin kalo kamu cinta sama dia. kamu boleh jadi pengagum rahasia, kalo kamu udah gak kuat pengen nyatain perasaan kamu ya sayang.. "

dan saat itu papanya mengatakan hal itu disaat Atta masih kecil di usia belia..

Author OFF

Saaih: makasih ya dok..
dokter: iya samsam..

aku sudah selesai di cek up, hasilnya sangat membuat Saaih down.
ia menangis di ruangan itu tadi, begitu sayangnya dia kepadaku.

Saaih: wa..
Sohwa: ya ih..

aku menghampiri Saaih lalu Saaih memelukku dengan erat..

Saaih: aku sayang kamu..
Sohwa: aku juga sayang sama kamu ih, sayang bngt sama kamu..

ah sial, air mata sialan karena nyaman di dekatnya membuat kedua mata ini memanas ingin menangis.

Saaih: aku pulang ya, aku balik ke Jakarta. makasih untuk hari ini..

Sohwa: samsam ih, makasih kamu udah mau kesini demi ngelepas kangen sama aku.
Saaih: jan nangia lagi ya..

Saaih tersenyum dan menghapus air mataku..
Sohwa: im gonna miss you..

Saaih: to hunni..

Saaih mencium keningku..

aku melihat punggungnya sampai ia tlah menghilang di hadapanku..
aku pun berjalan pulang, terdengar suara pintu mobil tertutup..

aku menengok ke belakang..

Sohwa: Haris😨..

aku terkejut bukan main, aku pun berlari dan aku tak mau bertemu dengannya lagi..
Haris: Sohwa tunggu..
ia sepertinya mengejarku..

JANGAN SAMAKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang