74

978 57 9
                                    

Sore ini Ifta dan David sudah berada dirumah bunda kanaya, karna besok pagi mereka akan berangkat ke Lampung, kerumah mama nai dan mereka akan berangkat kesana cukup lama sampai 1 Minggu setelah lebaran karna David memang baru bisa libur h- 4 lebaran dan yang pasti jalanan sudah sangat rapat dan padat karena memang sudah puncak kepadatan mudik

Sekarang ifta Rena dan bunda Kanaya sedang berada di dapur untuk memasak menu berbuka

Mereka berbagi tugas untuk bunda Kanaya memasak sayur lodeh, ifta memasak ayam rica rica dan bagian Rena membuat perkedel kentang, sedangkan tumis sayuran sudah di masak oleh bunda Kanaya terlebih dahulu.

"Ih mba masa lebaran kita ga ketemu"
Renata menatap kakak ipar nya yang seharusnya cocok jadi adik nya itu Karna umur mereka memang lebih tua Renata 2 tahun

"Hehehe kan nanti mba pulang ren, ato Rena bunda sama ayah ikut aja ke Lampung??" Jawab ifta Kepada Renata

"Pen nya sih gitu, tapi kasian nanti Maura kesini kita nya pada nggak ada semua" jawab bundA membuat ifta mengaguk

"Idul Adha Metha mas David sama anak anak di sini kok Bun, ga mudik" jawab ifta sopan

"Seriusan???" Saut Renata antusias dan diangguki oleh ifta

"Kalian ga mau bawa apa apa gitu ke Lampung??" Tanya bunda Kanaya

"Udah kok Bun, udah kita siapin, cuma bawa oleh oleh khas Yogyakarta Bun, soalnya bingung mau bawain apa" ifta tersenyum simpul kepada sang mertua

"Oh gitu, eh tapi bunda udah siapin juga nih oleh oleh buat besan bunda"ucap bunda Kanaya lalu ifta memeluk bunda Kanaya

"Makasih Bun, bunda gak cuma peduli sama aku, tapi sama keluarga aku juga, makasih bunda methaa sayang bunda" ucap ifta terharu

"Sama sama sayang" renata melihat bunda dan kakak ipar nya itu langsung ikut berpelukan

David dan ayah arkan datang dengan Ano dan ana di gendongan kedua pria itu masing masing

"Ini lagi acara apa sih, kok pada peluk pelukan segala" tanya David heran

"Kepo!!!" Ucap ketiga mahluk paling benar di dunia siapa lagi kalau bukan kaum wanita:v

David merengut lalu ayah arkan menepuk pelan pundak anak lelakinya

"Sabar, tidak ada yang paling benar selain kaum wanita" ucap ayah arkan lalu kegita wanita beda umur itu tertawa

Setelah selesai memasak ifta memutuskan untuk memandikan kedua baby double A karna memang hari sudah mulai petang

Tak terasa adzan Magrib pun berkumandang, mereka memutuskan untuk berbuka sejenak lalu sholat magrib berjamaah sedangkan kedua bayi lucu itu di titipkan sebentar kepada art.

Mereka sholat dengan khusyuk dengan ayah arkan yang menjadi imam nya. Setelah sholat mereka semua makan dengan tenang lalu sholat tarawih di mushola yang berada dirumah

🍓🍓SKIP!!🍓🍓

"Kamu udah Konsult sama dokter kan nak, soal Ano sama ana udah bisa di ajak perjalanan jauh?" Tanya bunda Kanaya agak khawatir karena cucu nya itu memang belum genap 1 tahun

"Udah kok Bun, terus kata dokternya aman aman saja, sekalian diajak ngobrol biar baby nya ga bosen selama di  perjalanan" jelas ifta lembut lalu bunda Kanaya, Renata dan ayah arkan mengangguk

Mereka memang sudah berada di bandara sekarang, karna bisa mempersingkat waktu perjalanan dan ifta pun menurut saja.

"15 menit lagi pesawat nya akan" David melihat arloji yang terlibat di pergelangan tangan nya

Ifta dan David menggendong baby Ano dan baby ana dengan gendongan bayi, tak lupa dengan tas bayi yang terdampar di bahu kanan David

Kenapa mereka tidak membawa barang? Karna semua barang mereka sudah berada di mobil milik David yang sudah berada di bandara Lampung, karna memang David meminta orang suruhan nya untuk membawakan mobil nya dari Yogyakarta ke Lampung karna akan repot jika nanti ifta dan David harus menaiki kendaraan umum

Semua barang mereka sudah lengkap di mobil, begitupun dengan stroller bayi

"Yaudah bunda, ayah, David sama Metha  berangkat, doain semoga selamat sampai tujuan" ucap David berpamitan

"Kalian hati hati ya nak, cepat pulang" ucap bunda sambil memeluk ifta dan David bergantian tak lupa mencium pipi kedua cucu nya

Ifta dan David mengangguk lalu bergantian salaman dengan ayah arkan, ayah arkan pun mengatakan kalimat yang sama

Lalu ayah arkan mengambil sesuatu di dalam saku celananya

"Metha sini nak" ifta mendekat kearah ayah arkan lalu ayah arkan memberikan uang seratus ribuan yang sudah menjadi tumpukan yang lumayan tebal dan dengan kertas melingkar bertuliskan 5.000.000

Ifta dengan sopan menolak pemberian ayah mertua nya

"Gausah yah, uang kita cukup kok"  ucap ifta sopan

"Iya yah, uang David masih ada, hasil dari beberapa cabang cafe yang David punya" jelas David kepada ayah nya

"Pokoknya diterima, ayah bukan nya ngasih kalian, tapi ngasih cucu ayah" keukeh ayah arkan lalu ifta menatap bunda Kanaya dan bunda Kanaya mengangguk lalu tersenyum, ifta kembali menatap suaminya dan terlihat David pun mengangguk

Ifta mengambil uang yang ayah mertuanya berikan lalu mengucapkan terimakasih dan tak lupa memeluk ayah mertuanya itu yang sudah sangat baik memperlakukan nya layak nya anak nya sendiri

"Terimakasih opah" ucap ifta dengan suara anak kecil lalu ifta memasukan yang tadi kedalam tas bayi yang tersampir di bahu David

Ifta bergeser ke hadapan Renata yang sedari tadi sudah berkaca kaca

"Hai aunty!! Anna pamit yah, ga lama kok cuma 2 Minggu" ucap ifta dengan suara anak kecil lalu Renata memeluk kakak ipar nya itu membuat ifta David dan kedua orang tuanya tersenyum

"Cepat pulang yah mba kecil kuu" ucap Renata sambil menyeka air mata nya ifta pun menggangguk

Lalu David berdiri di depan adik bungsu nya lalu memeluk adik kecilnya yang suka ia jahiliah

.
Jagaain  ponakan kakak ipar gue, awas kalo kenapa Napa" ancam Renata setelah melepaskan pelukan Abang nya

"Siapp bu' Lee" jawab David menirukan  suara anak kecil seoalah olah Ano yang menjawab

"Aunty mas auntyy!!" Renata merengut ketika dia kembali di jahiliah oleh Abang nya itu

"Yaudah semuanya kita berangkat, Assalamualaikum" pamit David

"Waalaikum salam" mereka saling melambaikan tangan mereka lalu David dan ifta berjalan karna pesawat sudah akan take off

'lampung im coming!!!' teriak ifta dalam hati

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

FAT GIRL AND PERFECT TNI AU  (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang