.
.
.
.
.
.Keduanya terus berjalan pelan dan akhirnya mereka sampai di tujuan. Setelah itu mereka membuka tas itu dan mereka tercengang dengan apa yang ada di tas itu.
"Xel ni bukan cuma buku aja, ni ada dompet, terus piala yang kecil kecil juga ada disini. " Kata Rizka
Tap.. Tap.. Tap
Mendengar ada yang berjalan kearah mereka, Axela tidak tinggal diam, ia langsung menarik tangan Rizka ke kolong meja itu.
Meraka dibawah mendengar bahwa orang tersebut membuka resleting tas dan memasukan barang yang entah itu barang apa.
Setelah selesai orang itu berbalik dan meninggalkan tasnya disitu lagi.
Pada saat merasa aman mereka berdua keluar dari kolong meja tersebut dan mencari keberadaan orang misterius itu namun nihil mereka kehilangan jejak.
Pindah ke Juan dan Guan
"Bang itu ada apa? " Tanya Guan yang sedari tadi melirik sesuatu yang aneh disana.
"Apaan? " Tanya Juan
"Itu Bang, samperin yok. " Ajak Guan, tanpa aba aba tangan Guan meraih tangan Juan dan menyeretnya ketempat yang dimaksud Guan.
"Bang kayanya itu lagi ngambilin buku deh. " Kata Guan yang bersembunyi dibalik rak yang tak jauh dari situ.
"Iya kayanya, Ehk itu Raka sama Azka. " Tunjuk Juan
"Iya tuh. " Kata Guan dan langsung melambai lambaikan tangannya bertujuan agar Azka dan Raka Melihatnya, dan benar saja Azka dan Raka langsung mendekatinya.
Setelah jarak diantara mereka 1 meter, Juan langsung menyeret keduanya ke tempat ia semula bersembunyi.
"Alhamdulillah akhirnya ketemu juga, gue udah deg degan masa. Tangan gue juga udah basah gara gara pegangan kita terlalu kuat terus tadi kita ngeliat ada orang yang lari. " Kata Azka yang suaranya agak dipelankan.
"Tuh orangnya, kita deketin pelan pelan abis itu kita iket. " Kata Juan
Mereka pun beraksi. Jalan mereka mengendap endap seperti maling yang berhasil mencuri.
Happ
Bugh!Satu tepukan dan satu pukulan membuat orang itu pingsan seketika karena belum siap menerima pukulan dari Azka.
Satu beres.
"Mungkin yang ngambil buku ada beberapa orang bukan cuma satu, jadi hati hati. " Jelas Juan
"Bang itu ada satu orang lagi Bang di rak pojok. " Kata Raka
"Oalah jingan ternyata kita dapet 2 tangkapan malam ini. " Kata Guan
"Kita jalan kesana pelan pelan. " Ajak Juan yang terlihat santai tapi dalam hatinya mah beehh
'Yaallah Juan atut, mana gelap lagi pingin pipis tapi harus jaga image disini, Juan harus gimana ya Allah. 'Batin Juan
Merekapun mendekat dengan jalan mengendap endap.
1
2
3
"AAANJ*NG SET*N B*B* Bugh!! BANGS*T Bugh!! Bugh!!. " Pekik Azka dengan segala umpatannya,yang kaget karena maling tersebut membalikkan wajahnya sehingga berpapasan dengan muka Azka, dengan secara tidak sengaja tangan Azka reflek memukuli orang misterius itu sampai pingsan, temen temennya mah cuman ngeliatin doang ga ada yang bantuin.
"Kasar ihk aku gak suka deh. " Kata Raka dengan nada alay nya.
"Utututu maafin aku sayang tadikan kelepasan abisnya aku takut banget itu pas banget sama muka aku. " Balas Azka tak kalah alay dari Raka
"Najis homo. " Kata Juan
Mereka ber-4 tertawa bersama menertawakan tingkah konyol mereka.
"Bercanda Bang kita mah, ga mungkin gue suka sama si Raka bisa bisa gue dibunuh ama nyokapnya. " Kata Azka dan diangguki oleh Raka.
"Bang kita keluar yu ahk, serem tau disini terus mah, sekarang dah jam 10 lebih nih. " Kata Guan
"Masa udah jam 10 sih? " Tanya Juan tak percaya
"Liat aja di HP masing masing. " Kata Guan
Mereka pun mengecek HP mereka dan benar saja malam ini sudah jam 10 lewat 27 menit.
"Kita 2 jam disini? " Tanya Raka
"Hooh."
"Yaudah kita keluar sambil bawa 2 orang itu tapi awas jangan sampai ketahuan. " Kata Juan
"Tumben bijak Bang. " Celetuk Guan
"Lu mah ahk, gue bercanda salah, gue serius salah, terus gue harus gimana? " Kata Juan sambil menekukkan wajahnya dengan nada yang mengikuti Azka tadi.
Guan yang melihatnya langsung meraih kepala Juan dan diketekin deh. Terus kepalanya diusap usap.
"Gausah kaya gitu deh Bang kaya cewek tau ga? " Kata Guan yang masih ngetekin kepala Juan.
"Kalian berdua udah atuh ini mau jadi ga keluarnya teh? " Kata Raka yang melerai pertengkaran adik kakak beda ibu bapa itu.
"Iya Iya. Tuh Bang bawa malingnya. " Titah Guan sambil melepaskan kepala Juan dari keteknya.
"Kalian iketin dulu yah, gue mau chat cewek cewek. " Kata Juan dan dianggurin oleh yang lainnya.
Rika dan Sintia
Tap.. Tap.. Tap..
"Sintia ada orang dateng. " Kata Rika yang peka terhadap suara itu. Karena mendengar langkahnya semakin mendekat Rika langsung inisiatif menyeret Sintia yang sedang duduk.
"Njirr jangan disere-" Kata kata Sintia terpotong karena Rika langsung membekap mulut Sintia.
"Suuttt nanti ketauan. " Bisik Rika sambil menempelkan jari telunjuknya.
Setelah dirasa aman kepala Rika muncul dibalik rak tersebut. Ia mengacungkan ibu jari pada Sintia.
"Oke Rika dengerin rencana gue, satu ambil buku yang agak tebel terus kita jalan deketin tu orang kalau udah deket kita timpuk pake buku ok. " Jelas Sintia sambil berbisik ditelinga Rika dan langsung diangguki oleh Rika.
Mereka mulai...
Mereka mulai berjalan mengendap endap ke arah seseorang yang mencurigakan dimata mereka.
Jarak 1 meter mereka berdiri dan langsung melaksanakan aksinya, pada saat jarak mereka tinggal 1 langkah mereka terkejut karena seseorang itupun berbalik. Tanpa menunggu lama Sintia langsung menimpuknya menggunakan buku yang tebal.
"Lama lu mah. " Kata Sintia dengan nafas terengah karena ia sempat terkejut. Bayangin orang yang mau di pukul Ehk malah ngebalik kan jadi ketauan.
"Iket Rik, sini tas lu. " Kata Sintia dan Rika dengan senantiasa memberikan tali tambang yang ukurannya sedang ke Sintia. Mereka pun mengikatnya.
Bersambung..

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Somplak { Hiatus }
Teen Fiction"Belum tentu kita berpisah karena mungkin kita akan bertemu kembali pada waktu yang berbeda" Axela "Orang yang sama namun mungkin hatinya telah berubah" Guan "Wah bahasa jadi pada baku semua nih!!! " Azka "Njirr lu mah ini udh mau nangis juga ahk" R...