"Sendiri aja"ucap seorang pria saat Clara mulai memejamkan matanya.
"Hmmm"gumamnya tanpa membuka mata.
"Lo capek?"tanya seorang pria itu.
"Hmm"gumamnya lagi dengan tetap menutup matanya.
"Kalo lagi diajak ngomong itu yang bener"sindir pria itu lalu duduk berdekatan dengan Clara.
Clara pun membuka matanya lalu menoleh kesebelah kanan. Ia terkejut saat melihat siapa pria itu.
"Kak Revan?"
"Iya gue"
"Mau ngapain kak?"
"Mau istirahat juga lah. Gue kan juga capek"menyenderkan tubuhnya di pohon juga dan memejamkan matanya.
"Hmm oke"jawab Clara lalu bangkit dari duduknya tapi lebih dulu ditahan oleh Revan.
"Disini aja gue butuh temen"ucap Revan dengan lembut membuat wajah Clara memerah.
"Lo butuh temen kak?"dibalas anggukan oleh Revan.
Clara menoleh kanan-kiri dan melihat ada Sandra disana. "Kak Sandra"teriak Clara membuat Sandra menghampiri nya.
"Kak Revan minta di temenin katanya capek"setelah mengucapkan itu Clara pergi meninggalkan dua sejoli itu.
Revan tidak menyangka bahwa Clara si playgirl jago juga menipunya. Ia kira jika dengannya tidak akan menolak.
"Kalo capek istirahat aja Van"ujur Sandra dengan lembut.
"Lo temenin gue ya san, gue gak mau sendirian"dibalas anggukan oleh Sandra lalu duduk disamping Revan.
©©©
Hari sudah mulai sore. Clara dkk juga Revan dkk segera keluar dari area panti asuhan. Mereka sudah berada diparkiran.
Mereka berjalan kearah kendaraannya masing-masing. Saat Clara ingin masuk kedalam mobilnya terdengar suara keluhan.
"Shit! Ban motor gue bocor!"umpat Revan dengan menendang ban motornya.
"Terus gimana Van?"tanya Sandra.
"Gak tahu san. Lo naik taksi aja ya,gue mau cari tukang tambal ban"sahut Revan dengan menatap Sandra cemas.
"Gak mungkin gue ninggalin Lo"bakal Sandra menatap Revan tidak tega.
Clara menatap dua sejoli itu dengan iri. Bagaimana tidak iri,Revan terlihat sangat takut bila Sandra kenapa-kenapa sampai menyuruh gadis itu naik taksi. Padahal kan kedua temannya naik motor masing-masing. Bisa saja Sandra naik dengan Vito lalu Revan dengan Eric.
Clara menatap kearah Janice Reyvanka dan Siska. Mereka memberi kode kepada Clara untuk memberikan tumpangan kepada dua sejoli tersebut. Clara mengangguk paham. Setidaknya untuk pendekatan lagi wk.
"Kak Sandra sama gue aja"ajak Clara dengan lembut.
Semuanya menoleh kepada Clara. Clara hanya mengangkat bahu. "Kenapa si kok pada lihatin gue begitu?"tanya Clara aneh.
"Gak papa kok. Cuma Lo serius ni?"tanya Sandra.
Clara mengangguk kepala dengan polosnya. "Gimana mau gak?" Tanya Clara sekali lagi.
"Iya udah san Lo sama Clara aja gih. Gue mau cari tambal dulu"ucap Revan.
"Gak mau revan! Lagian kan tadi kita berangkat bareng masa pulang misah"sahut Sandra.
Clara yang mendengar itu seraya ingin muntah. Sampai akhirnya ia mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang.
"Hallo kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
Teen FictionCover by: adinda putri cerita ini saya terinspirasi dengan kebiasaan anak remaja jaman sekarang. Kehidupannya tenang-tenang saja, dengan memiliki banyak pacar itu pun seminggu bisa dihitung. Adeline Clara putri, gadis cantik,body goals, kulit putih...