Bel istirahat berbunyi. Clara cs sudah berada dikantin lebih dulu. Mereka sedang menikmati makanannya. Sedangkan Clara sibuk menanggapi beberapa kakak kelas yang terus bertanya-tanya dengannya.
"Ra jalan yuk nanti sore sama gue"
"Jangan mau Ra mending sama gue"
"Ye jangan mau sama mereka berdua Ra nanti Lo diajak kekebon"
"Enak aja Lo kalo ngomong"
Clara hanya mendengar perdebatan itu sambil memakan somay yang ia pesan. Ketiga sahabatnya yang sudah biasanya hanya diam tanpa ikut campur.
"Gimana kalo kita jalannya bareng-bareng aja"sahut Clara menampilkan senyumnya kepada ketiga cowok tersebut.
"Masa bareng-bareng si Ra gak seru lah"jawab andra.
"Iya Ra berdua aja yuk sama gue"lanjut salah satu pria bername tag Arsya.
"Tapi kan aku gak mungkin jalan sama kalian bergantian"
"Iyaudah gak papa kali jalan berempat"sahut bian dengan merangkul pundak Clara.
"Nah bener tuh kata kak bian"balas Clara sambil tersenyum.
Ketiga sahabatnya Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya. Clara bukan gadis murahan tapi ini lah hobby dirinya. Jika semua menilai Clara rendah ketiga sahabatnya menilai Clara gadis polos yang tidak tahu apa-apa.
Tidak lama Revan cs beserta Sandra datang dan bergabung dengan Clara. Clara lihat jelas Revan merangkul pinggang Sandra. Itu sudah biasa untuk Clara. Tetapi rasanya semakin sakit,karena baru saja tadi pagi Revan menyatakan perasaannya dan sekarang Revan masih berdekatan dengan Sandra. Apa bisa bila nanti Clara dan Revan berpacaran lalu Clara menyuruh Revan menjauhkan sandra, Clara rasa itu tidak akan mungkin.
"Woy Lo tiga Curut ngapain Lo ngedekin bidadari gue"teriak Vito membuat Revan menatap tajam Vito.
"Ngarep banget Lo to"sindir bian masih terus merangkul pundak Clara.
"Ra kamu kok tega si selingkuh dari aku"Vito mengeluarkan nada alaynya.
"Untuk kakak kesayangan aku,kalian balik dulu ya kekelas nanti sore kita ketemuan dicafe Deket sini"Clara mengeluarkan nada lembutnya dan menampilkan senyum manisnya.
Ketiga pria itu segera pergi. Menyisakan Clara cs dan Revan cs beserta Sandra. Clara fokus dengan ponselnya. Ia sadar bila Revan terus menatapnya. Clara berusaha tidak menyadari.
"Gue duluan ya ges lupa ada janji sama kakel"alih Clara berjalan lebih dulu tanpa menunggu jawaban dari ketiga sahabatnya.
"Eh Ra tapi kan lo-
"Shut diem nanti pulang sekolah gue ceritain"potong Clara lalu menghilang dari area kantin.
Ketiga sahabatnya menatap revan. Ia tahu mengapa Clara tiba-tiba pergi, satu-satu alasannya adalah Revan.
"Mm kak Revan beneran tadi nyatain perasaan sama Clara?"tanya reva perlahan.
Ketiga sahabat nya yang mendengar itu langsung terkejut. Untung saja Sandra sedang memesan makanan jadi ia tidak tahu apa yang sedang ditanya oleh Reva. Tapi sayang,sandra sudah balik lebih dulu dan mendengar apa yang diucapkan oleh Reva.
"Iya kenapa emang?"jawab Revan dengan nada dingin.
"Hah?itu serius Van?"tanya Vito menatap tidak percaya.
"Serius lah"
"Van tapi kan kita?"tanya Sandra ada tatapan kecewa.
"Maaf san tapi Lo harus nya ngerti gue sama Lo cuman sahabatan dan gue juga cuman mau jagain Lo aja"jawab Revan mengelus pipi Sandra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
Ficção AdolescenteCover by: adinda putri cerita ini saya terinspirasi dengan kebiasaan anak remaja jaman sekarang. Kehidupannya tenang-tenang saja, dengan memiliki banyak pacar itu pun seminggu bisa dihitung. Adeline Clara putri, gadis cantik,body goals, kulit putih...