Sembilan Belas || Cepat sadar!

100 6 1
                                    

Brakk.

"Kalian bolos!!!"teriak pak Joni membuat mereka terkejut.

"Kita gak bolos pak"sahut Clara santai.

"Kalo gak bolos ngapain disini?"tanya pak Joni.

"Ngapain kek pak suka-suka kita"sahut Vito mendapatkan tawaan dari teman-temannya.

Pak Joni yang geram langsung menyeret Vito dan Arga dengan menarik telinga mereka.

"Aww pak sakit buset dah!"ringis keduanya membuat teman-temannya tertawa bahagia.

"Bhahahaha seret aja pak! Emang mereka mah gak tahu duduk!"ucap Clara diikuti teman-temannya.

"Lempar sekalian pak! Orang tuanya udah gak sayang!"celetuk Revan terkekeh.

"Sialan! Dasar pasangan bobrok!"dengus Vito melihat kedua sejoli yang tertawa tanpa dosa.

"Emang dasar Lo berdua demen banget bikin ngelihat temen menderita!" Sambung Arga yang berusaha melepaskan jeweran dari pak Joni.

"Kalian semua tidak usah tertawa! Karena kalian juga dihukum!"teriak pak Joni membuat Clara cs dan Revan cs meneguk Saliva dengan susah payah.

©©©

"Ish dihukum Mulu perasaan gue!"lirih Reva menatap bendera dengan menghormatinya.

"Malah panas banget anjir!"sambung Jeje menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kaya gak pernah dihukum aja Lo berdua"sindir Siska menatap kedua sahabatnya kesal.

Clara Hanya mengangkat bahu acuh. Ia juga sebenarnya lelah terus menerus dihukum. Tetapi ia berusaha acuh.

Bel istirahat pertama berbunyi. Clara cs dan Revan cs mulai menduduki bokongnya ditengah lapangan. Tidak perduli dengan bawahan mereka yang akan kotor nantinya.

"Gila akhirnya kelar juga!"ucap Reva menjauhkan kepala dibahu sultan.

"Kaki gue keram anjir"lanjut Jeje yang memijat kaki nya dibantu oleh Eric.

Clara dan Siska malah mengibaskan tangannya ke jenjang lehernya. Saat bersamaan pipi Clara dingin akibat air mineral menempel dipipi kirinya.

Clara menoleh matanya menatap vano. Mantan pacarnya yang baru terus menerus mengganggu nya.

"Lo ngapain si?"tanya Clara kesal.

"Kamu pasti capek kan?jadi aku beliin minum buat kamu"

Clara menatap air mineral tersebut lalu mengambilnya. Dan membuat sahabatnya dan Revan cs menatapnya kejut.

"Makasih Lo bisa pergi!"ucap Clara Dengan nada datar.

Vano hanya tersenyum tanpa beranjak membuat Clara geram.

"Kamu dulu yang minum baru nanti aku"ujar Clara menyerahkan air mineral tersebut kepada Revan.

Revan dengan senang hati menerima nya. Revan membuka tutup botol tersebut dan meneguknya setengah. Lalu ia berikan kepada Clara.

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang