Setelah kejadian dimana Clara pingsan membuat hubungannya dengan Revan semakin dekat. dimana ada Clara disitu ada Revan.
Seperti saat ini. Clara sudah diperbolehkan mengikuti latihan futsal kembali. Dan hari ini adalah hari terakhir Clara latihan Karena lusa Clara sudah tanding. Revan tidak pernah absen menemani Clara latihan.
Ia terus menatap Clara yang sedang menyeka keringatnya. Banyak kaum Adam yang menatap Clara penuh kehausan. Ya,Clara latihan tepat istirahat kedua. Maka dari itu banyak kaum Adam yang menikmati permainan Clara. Begitupun Revan.
Sudah setengah jam Clara dan timnya bermain. Sekarang waktunya istirahat. Mereka mulai berjalan ke tempat duduk yang memang tersedia disana. Kecuali Clara ia berjalan menghampiri revan dengan tersenyum.
"Ni minum"ucap Revan menyerahkan minum untuk Clara.
Clara mengambil botol air mineral itu lalu duduk disamping Revan dan meneguk air minumnya. Terpampang jelas jenjang leher putih milik Clara mengundang tatapan dari kaum Adam begitupun Revan.
"Capek ya" Revan menyeka keringat diwajah Clara menggunakan handuk kecil.
Clara menoleh dan tersenyum kepada Revan. "Makasih ya kak udah mau nemenin aku terus"ujar Clara menyandarkan kepalanya di dada bidang Revan.
Revan mengelus rambut Clara dengan lembut. Revan sangat menyayangi Clara. Begitupun Clara. Tetapi hati Clara yang masih belum bisa memastikan antara Revan dengan Daffa.
"Nanti pulang dari sini kita kerumah aku dulu ya"ucap Clara kepada Revan.
"Mau ngapain?"tanya Revan.
"Aku mau mandi lah lengket banget badan aku. Habis itu kita ngumpul di cafe sama anak-anak"
"Emang kamu gak capek?"
"Gak kok. Nanti habis dari situ kita ke kak ana"
"Serius ni?"
"Iya revan. Udah ah aku mau ke pak zio buat laporan"
"Iyaudah aku tunggu dikantin"
"Iya"
Belum sempat Clara Melangkah tangannya sudah ditahan oleh Revan. Secepat kilat Revan mengecup pipi kanan Clara dan berlari meninggalkan Clara yang masih berdiri kaku.
"Tadi?kak Revan ngapain gue ya?anjir gue mimpi kali ah"gumam Clara lalu berjalan menuju pak zio.
©©©
Setelah bertemu pak zio, Clara bergegas berganti pakaiannya. Ia ia merapihkan rambutnya. Lalu mulai berjalan kearah lokernya untuk menari sepatu futsal nya. Ia berjalan kekantin dengan membawa paper bag yang berisi baju futsalnya.
"Gila gue capek banget ya"keluh Clara duduk disebelah Revan sambil meminum minuman Siska.
"Minuman gue beb!"
"Hehe maaf gue haus"jawab Clara terkekeh.
"Btw nanti jadi kan ke cafe nyokap Lo?"tanya Reva kepada Clara
"Kalo gak jadi juga gak papa. Gue ikhlas kok"
"Jadi lah sebelum besok Lo istirahat buat lomba ya kita maen dulu"sahut Jeje sambil menyuapkan makanannya kepada Eric.
"Kenapa gak ke warcha aja si?"tanya Clara sambil merenggangkan otot nya.
"Iya juga kita udah lama gak kesana"jawab Siska sambil memakan makanan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
Novela JuvenilCover by: adinda putri cerita ini saya terinspirasi dengan kebiasaan anak remaja jaman sekarang. Kehidupannya tenang-tenang saja, dengan memiliki banyak pacar itu pun seminggu bisa dihitung. Adeline Clara putri, gadis cantik,body goals, kulit putih...