empat || hari pertama ke panti

95 7 2
                                    

Basket atau pun futsal memang kemampuan saya, tapi membuat Anda sadar bahwa saya menyukai anda adalah salah satu kekurangan saya.

- Adeline Clara putri

©©©

Pagi hari seorang gadis cantik ini masih terhanyut oleh mimpinya. Alarm sudah berbunyi tetapi tidak bisa membangunkan nya.

"Ra bangun dek astaga"teriak Alice melihat sang anak perempuan satu-satunya ini masih terlelap.

"Ara bangun udah siang!"

Kedua kakak laki-laki nya yang melewati kamar Clara langsung memasuki kamar adiknya tanpa permisi.

"Bunda ke dapur aja gih. Biar Rayhan sama jaki aja yang bangunin Ara"ucap Rayhan kakak laki-laki pertama clara.

"Iyaudah urus adik mu ini"setelah mengucapkan itu Alice pun keluar dari kamar Clara.

Kedua kakaknya tersenyum jahil. Jaki kakak laki-laki kedua Clara menaiki kasur clara perlahan agar tidak membangunkan sang adik.

Rayhan berjalan ke arah kamar mandi milik Clara. Lalu kembali keluar dengan membawa gayung yang berisi air.

"Siap gak ni?"tanya Rayhan dengan kode kepada jaki. Jaki membalas nya dengan mengacungkan jempol nya.

"KEBAKARAN KEBAKARAN"teriak jaki tepat ditelinga Clara bersamaan dengan Rayhan yang mencipratkan air kewajah Clara.

Clara terkejut bukan main. Ia berdiri dari kasur nya dengan berteriak-teriak.

"HUAHH BUNDA KEBAKARAN" dengan heboh membuat sang bundanya kembali kekamarnya.

Kedua kakaknya hanya bisa tertawa berbahak-bahak. Bundanya yang melihat kejadian itu pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah ketiga anaknya.

Clara yang baru sadar kalau ia dijahili langsung memasang wajah kesal. Ia melemparkan bantal dan guling kearah kedua kakaknya.

"Ihh Lo berdua tuh ya Nyebelin banget si jadi Abang!"kesalnya dengan melipatkan kedua tangannya dibawah dada.

"Gak usah banyak omong!mending mandi sana udah siang"sahut Rayhan melemparkan handuk milik Clara.

"Emang jam berapa si?"tanya nya dengan menyambar jam weker nya.

"Ohh jam 06.25"lanjutnya dengan santai.

"Ehh apa?jam 06.25?itu artinya gue kesiangan?duhh gak boleh sampe telat!"lanjutnya dengan terkejut dan buru-buru memasuki kamar mandinya.

"Anak bunda tuh"ejek jaki dengan merangkul pundak sang bunda.

"Kamu juga anak bunda kali"sahut bundanya dengan melenggang pergi. Diikuti kedua anaknya.

Setelah perdebatan kecil selesai,Clara segera membersihkan tubuhnya. Lima menit kemudian ia keluar dengan menggunakan baju olah raga sekolah berwarna biru Dongker yang dimasukan kedalam celana oleh raganya. Bajunya pun dibalut dengan Hoodie hitam kesayangannya. Ia segera memakai sepatu nya lalu menyambar ransel sekolah nya dan juga kunci mobilnya.

Ia segera berjalan kearah ruang makan untuk berpamitan. Disana masih ada kedua kakaknya dan juga bundanya. Ayahnya sedang ada tugas diluar kota jadi ia hanya tinggal berempat.

"Ara jalan ya Bun kak bang"pamitnya dengan menegakkan susu yang telah dibuat bundanya.

"Pelan-pelan dek"peringat alice.

"Buru-buru Bun. Kak minta roti ya buat ganjel"mengambil potong roti milik jaki dan segera berlari ke luar rumah.

"Izin nya ke kak Ray tapi yang dimakan roti gue"

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang