Siapa Yang Salah?

4.6K 489 106
                                    

halooo, guys! siap untuk part 25? 😁😁😁

jadi, part ini pertama kalinya full Elena dan Abraham... ugh! mereka ngapain ya? hahahah... jadi penasaran kan? ya udah, selamat menikmati... 🤗🤗🤗

==========================================================================

Elena dan Abraham mempercepat langkahnya menjadi setengah berlari ketika menembus hujan yang mendadak mengguyur sore menjelang malam itu. Mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi dengan harapan hujan akan mereda. Buktinya, mereka sudah menunggu lebih dari sejam dan hasilnya ternyata hujan yang turun seperti diberi formalin. Awet cuy.

Elena yang sudah tau dengan atmosfer di tempatnya dulu bekerja itu dengan bijaksana memutuskan untuk keluar. Bukannya apa. Hujan terkadang menjadi berkah. Orang-orang yang kehujanan ada yang memilih berteduh di tempat-tempat seperti restoran, alih-alih di pinggir jalan menahan kedinginan.

Dan ketika ia dengan masih merasa jengkel terhadap Abraham justru meninggalkan pria itu sendirian di meja, Abraham mengambil inisiatif untuk mengikutinya dan mengajaknya pulang.

"Susah kamu mau pulang hujan-hujan begini. Mana ada ojek online yang nekat mau nembus hujan gini."

Elena membenarkan perkataan Abraham yang satu itu dan akhirnya dengan berat hati mengikuti langkah kaki Abraham menuju ke mobil yang terparkir di area parkir dengan konsep terbuka itu.

Hampir bersamaan, Elena dan Abraham masuk ke dalam mobil. Ketika Abraham sudah berada di balik kemudi, ia melongok ke belakang.

"Kamu pikir saya supir kamu?" tanya Abraham mendapati Elena yang duduk di belakang. "Enak aja duduk di belakang sedangkan saya nyupir."

Elena mengerjap.

"Pindah ke depan!" tukas Abraham.

Dengan cemberut, Elena keluar dan pindah ke depan. Seraya mengelap tubuhnya yang basah seadanya dengan telapak tangannya, ia kembali mendengar Abraham bersuara.

"Di belakang ada handuk kecil nggak?"

Elena melongok ke belakang. Dan mendapati di bagian belakang mobil ada beberapa hanger pakaian. Salah satunya tergantung handuk kecil.

"Coba ambil dulu."

Ekor mata Elena menajam. Kenapa nggak tadi nyuruh aku ngambilnya sebelum pindah ke depan, Bambaaaang?

Elena keluar lagi. Basah-basahan lagi. Lalu, menyerahkan handuk itu pada Abraham. Di luar dugaan Elena, Abraham justru berkata.

"Lap dulu badan kamu. Apalagi kepala kamu itu."

Elena tertegun untuk beberapa saat. Lalu, mengelap tubuhnya sendiri. Ketika dirasanya tubuhnya sudah kering, ia menyodorkan handuk itu pada Abraham.

Pria itu menerimanya dan mengelap asal rambutnya yang basah. Dalam diam, Elena mengamati gerakan itu. Rambut Abraham yang biasanya rapi, tampak lembab berantakan. Dan itu terlihat menarik di mata Elena.

Seolah menyadari dirinya sedang diperhatikan, Abraham menoleh. Elena terkejut dan melarikan tatapannya ke arah yang lain.

"Rinda itu teman kamu?" tanya Abraham dengan nada santai seraya meneruskan mengelap rambutnya.

Elena mengangguk mendengar pertanyaan itu. Jelas bisa menangkap maksud Abraham yang ingin mengusir suasana canggung di antara mereka. "Teman saya dari kecil. Dan kebetulan ini juga tempat saya kerja dulu sebelum ngasuh Nona."

Dahi Abraham berkerut sedikit. Ia melarikan handuk itu ke tekuknya. "Udah lama kamu kerja di sana?"

Kali ini Elena menggeleng. "Baru sekitar dua bulan lebih dikit, Pak."

Daddysitter? [FIN] 🔞 - Seri 1 SingleparentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang