Mei 2024...
"Jadi, gimana? Mau ikut nggak?"
"Cuma jalan bentar loh."
"Sekalian kita seneng-seneng. Kan baru selesai ujian."
"Apalagi Edward juga ikut loh."
"Dia kan naksir kamu, Sa."
Claressa menggigit bibir bawahnya ketika langkah kakinya kembali tertahan. Teman-temannya tampak semangat membujuk dirinya agar ikut pergi dengannya siang itu selepas ujian akhir semester genap mereka.
"Tapi, aku belum bilang ke Daddy kalau mau pergi."
"Ya elah. Chat aja bilang kita pergi."
"Kan gampang."
Claressa menarik napas dan menyadari bahwa mereka sedikit menghalangi jalan menuju gerbang sekolah. "Daddy lagi rapat kayaknya, jadi chat aku belum dibalas."
"Kan yang penting kamu udah ngabarin."
"Tapi, Daddy belum nyuruh. Nanti Daddy marah," kata Claressa seraya melihat ponselnya.
"Ck. Kita kan udah gede kali, Sa. Bukan anak SD lagi."
"Gimana? Gimana?"
"Mau kan ya?"
"Ada Edward loh. Siapa tau nanti dia mau nembak kamu."
Claressa memandangi satu per satu temannya. "Ehm..."
"Kita udah SMP, Sa."
"Ehm..." Claressa mendehem. "Tapi, kita baru kelas satu loh."
"Argh. Nggak apa-apa. Kita pergi cuma sebentar kok. Bentar lagi kita juga mau kelas dua."
Claressa menguatkan hati dan menggeleng. "Aku nggak mau ikut ah."
"Loh? Kok gitu sih?"
"Kalau aku pergi nggak izin sama Daddy, ntar Daddy marah," kata Claressa.
"Kan bentar doang, Sa."
"Yang dimarah Daddy itu ntar aku, bukan kalian," kata Claressa. "Lagipula aku nggak mau buat Daddy marah. Kasian Daddy, udah capek kerja malah capek marahin aku."
"Apa sih? Nggak mungkin dimarah kali, Sa."
"Ehm, kita nggak jadi pergi?"
Seorang anak cowok tampak menyapa mereka.
"Ini Claressa nggak mau ikut, Ed."
Edward menoleh. "Kamu nggak mau ikut? Yah, padahal aku mau main sama kamu, Sa."
"Aku belum izin sama Daddy."
"Bentaran doang," bujuk Edward.
Claressa semakin mantap. "Kalau Daddy marah, ntar Mommy nggak balik-balik."
Teman-teman Claressa saling pandang. Lalu mendadak tergelak. Claressa sontak mengerutkan dahi.
"Kenapa?"
"Kamu kan memang nggak punya ibu, Sa."
Claressa mengatupkan mulutnya rapat-rapat.
"Semua orang juga tau kalau kamu nggak punya ibu."
"Sembarangan!" seru Claressa merasa tersinggung. "Aku punya Mommy."
"Kalau gitu kenapa kami nggak pernah ketemu?"
Mulut Claressa terkatup. Tangannya meremas tali tas ransel yang ia kenakan. "Mommy aku sedang pergi. Nanti dia bakal balik lagi."
"Iya apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddysitter? [FIN] 🔞 - Seri 1 Singleparent
Roman d'amourKUMOHON JANGAN DICOPAS, COPAS SANTET :P :P :P 21 + Yang di bawah umur harap tidak membaca, karena ada bagian tertentu yang ditujukan untuk usia di atas 21 tahun. Bukan karena ada adegan seksualitas vulgar, tapi lebih ke dunia orang dewasa. Ah, ini a...