selamat siang semuanya... aku mau update nih... 🤗🤗🤗
kalian tau kan ya artinya apa? kalau aku update siang begini, itu artinya ga ada adegan aneh-aneh... hehehhehe... 😂😂😂
jadi, selamat menikmati... 😘😘😘
===========================================================================
Ke mana kamu?
Kenapa belum ke kamar aku?
Elena termenung melihat pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Itu pesan Abraham. Seluruh makhluk hidup di dunia pasti tahu siapa yang bisa mengirim pesan seperti itu padanya. Hanya Abraham.
Yang tidak habis pikir Elena renungkan, setelah kejadian semalam, rasa-rasanya begitu canggung kalau mereka harus bertemu lagi layaknya tak terjadi apa-apa.
"Len?"
Elena mengerjap. Menunduk dan menatap Claressa yang menengadah menatapnya dengan bingung.
"Iya, Non?"
"Kenapa kamu diem aja?" tanya Claressa. "Kamu nggak buru-buru pergi?"
"Pergi?" Elena bingung. "Pergi ke mana?"
Mata Claressa berkedip-kedip dengan raut bingung. "Ke kamar Daddy."
"Uhukkk!"
"Kan kamu harus bantuin Daddy siap-siap ke kantor."
Wajah polos Claressa seketika membuat Elena meremang. "Nona tau?"
"Kan Daddy minta izin dulu ke aku, Len," kata Claressa. "Waktu di Puncak Daddy ngomong."
"Hah?"
Claressa beranjak duduk kembali di meja riasnya. "Buruan, nanti kami telat."
Elena menarik napas dalam-dalam. Bagaimana bisa ia mengatakan hal seperti itu ke anaknya sendiri?
Jadi, tentu saja Abraham kaget melihat raut wajah marah Elena. Sedari tadi menunggu Elena, ia memang sudah mempersiapkan diri. Situasi antara kami pasti akan terasa canggung, pikirnya.
Tapi, melihat Elena datang dengan emosi yang mengancam akan meledak? Ough! Tidak terpikir oleh Abraham.
"Apa maksud kamu pake acara bilang ke Claressa kalau aku bantuin kamu siap-siap ke kantor?"
Abraham mengerti sekarang. "Well, itu..." Abraham menarik napas dalam-dalam. "Kamu babysitter Claressa, jadi kalau aku mau minta bantuan kamu untuk bantu-bantu aku, itu artinya aku harus ngomong ke dia dulu kan?"
Elena meringis tak percaya.
"Terserah kamu," tukas Elena seraya mengempaskan satu tangannya ke udara. "Lagipula, terserah dengan apa yang kamu katakan ke Claressa, yang pasti..." Elena menguatkan dirinya. "Aku nggak mungkin lagi ngelakuin ini."
"Ngelakuin apa?"
"Ngurusin kamu seperti kemarin-kemarin setelah apa yang terjadi di antara kita."
Abraham melangkah. Memastikan pintu tertutup rapat dan itu membuat Elena melototkan mata.
"Setelah apa yang terjadi di antara kita?" tanya Abraham seraya melangkah pelan-pelan menuju Elena.
Gadis itu sontak saja mundur dengan kaki gemetar. Abraham layaknya hewan buas yang sedang mengintai mangsanya. Tatapan matanya lurus tanpa kedip. Napasnya pun terlihat begitu terkendali. Keseluruhan benar-benar membuat Elena ketakutan. Abraham seolah benar-benar menjelma menjadi Tirex yang siap menerkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddysitter? [FIN] 🔞 - Seri 1 Singleparent
RomanceKUMOHON JANGAN DICOPAS, COPAS SANTET :P :P :P 21 + Yang di bawah umur harap tidak membaca, karena ada bagian tertentu yang ditujukan untuk usia di atas 21 tahun. Bukan karena ada adegan seksualitas vulgar, tapi lebih ke dunia orang dewasa. Ah, ini a...